Liga 2 2022
Rizky Billar Gagal, Kini PSMS Medan Diincar Bobby Tapi Edy Rahmayadi Ungkap Syarat Utama
Harapan Artis Rizky Billar bersama pengusaha Putra Siregar gagal, kini kabarnya Wali Kota Bobby Nasution siap maju Kelola PSMS Medan di Liga 2 2022.
TRIBUNKALTENG.COM - Jelang Liga 2 2022 klub berbenarh, diantaranya PSMS Medan. Harapan Artis Rizky Billar bersama pengusaha Putra Siregar gagal, kini kabarnya Wali Kota Bobby Nasution siap maju.
Tentu saja Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku siap menyerahkan PSMS Medan untuk dikelola oleh Wali Kota Bobby Afif Nasution di Liga 2 2022.
Nah, apalagi keinginan dari Smeck Hooligan agar PSMS Medan diambil alih Bobby Afif Nasution, demi hasil cemerlang di Liga 2 2022.
Agar klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut bisa kembali berlaga di kasta tertinggi kompetisi sepakbola nasional, lolos Liga 2 2022.
Baca juga: Tumbal Jose Mourinho di AS Roma, Susul Juventus & Inter Milan di Akhir Bursa Transfer Liga Italia
Baca juga: Live Indosiar! Jadwal Liga 1 2021 Hari ini, Bali United vs Borneo FC, Persebaya vs PSS, Persib Main
"Kalau wali kota kepingin kelola PSMS, kelola," ucap Edy dikutip Tribunkalteng.com dari Tribun Medan, Sabtu (29/1/2022).
Meski demikian, ada syarat utama yang wajib dipenuhi, yakni membuat PSMS Medan benar-benar berjaya. Bukan malah nantinya justru menjadikan PSMS menjadi tim pesakitan di Liga 2 2022.
Apalagi menjadikan tim Ayam Kinantan sebagai alat politik, ini tak diinginkan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi.
Edy menegaskan, bahwa PSMS Medan merupakan salah satu heritage, punya sejarah panjang dan prestasi di kancah persepakbolaan Indonesia, khususnya Sumut.
Banyak pemain nasional maupun pemain ternama dahulunya dilahirkan dari klub tersebut.
"Dengan syarat jangan kau hancurkan PSMS. Karena itu kebanggaan rakyat Sumut. Saya mohon itu dimengerti," tegas mantan Pangkostradi itu.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Dibuka Laga Newcastle vs Everton, Man United dan Liverpool Main
Baca juga: Jelang Inter Milan vs AC Milan, AS Roma vs Genoa di Liga Italia Pekan 24 dan Top Skor Serie A
Edy pun bercerita awal dirinya mengelola PSMS Medan, yakni tahun 2015 saat masih menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan.
Sebagai putra daerah, dan mengetahui kondisi PSMS Medan tengah dihadapkan dengan dualisme kepengurusan. Ia pun merasa tergerak untuk membenahi PSMS Medan.
Maka Edy pun langsung mengambil alih PSMS Medan. Bahkan ia pun mengaku terpaksa mendudukan dua kubu pengurus PSMS kala itu.
"Tahun 2015 PSMS ini saya ambil, paksa. Kalian tahu nggak, tahun 2015 saya sebagai apa? Pangdam. Saya Pangdam, Saya duduk kan, begini, PSMS saya ambil. Dilaporkan lah saya ke polisi segala macam," ungkapnya.
Di awal mengurusi PSMS Medan, Edy mengaku tak sedikit dana yang ia kucurkan untuk tim kebanggaan warga Kota Medan itu.
Bahkan ia menyebut, karena PSMS Medan sudah berstatus Perseroan Terbatas (PT), maka ia pun memiliki 51 persen saham, sisanya diberikan kepada pihak yang peduli dengan klub tersebut.
Tak sampai di situ, banyak kendala ketika mengambil alih PSMS Medan.
Sejumlah sponsor yang ingin bekerja sama dengan terpaksa undur diri, akibat adanya gugatan penggunaan logo klub, yang akhirnya harus diputuskan di pengadilan.
"Di awal habis Rp 6 miliar, bayar ini, bayar laundry, tiket pesawat, gaji pemain," sebut Edy.
Perlahan, PSMS Medan pun akhirnya promosi ke Liga 1 2018, setelah berhasil menjadi runner up, usai kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya di Final Liga 2 tahun 2017.
"Saya Pangdam masuk ke Liga 1. Berangkat saya ke Jakarta. Segala macam lah. Masuk lagi ke Liga 2. Turun lagi," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
Upaya dirinya mengembalikan tim Ayam Kinantan ke Liga 1 musim depan gagal, meski klub memiliki materi pemain yang menurutnya layak.
Edy pun menyebut, kegagalan tersebut bukan salah dipengelolaan, tetapi kurangnya pembinaan pemain muda.
"Kemarin saya mau masuk ke Liga 1 apapun, saya bayar. Tak boleh PSMS gunakan dana APBD. PSMS itu PT sekarang. Terus siapa yang dibayar? pemain bola. Itu sekarang bayarannya Rp 500 juta, Rp 250 juta, Rp 300 juta. Tapi kalau dihitung Ronaldo atau dihitung dengan Messi. Messi itu hitungannya sudah triliunan. Kalau mau menang, beli pemain," jelasnya.
Dan harapannya, pada kompetisi mendatang PSMS Medan bisa benar-benar promosi ke Liga 1. Tentunya kesiapan dana dan kualitas pemain menjadi kunci keberhasilan.
"Bagaiaman progres ke depan, harus masuk Liga 1. Liga 2 aja butuh uang Rp 12 miliar. Orang hanya melihat Rp 12 miliar. Pertanyaan kalau Liga 1, Mul (Mulyadi Simatupang) berapa duit? Rp 25 miliar paling sedikit," pungkasnya.
Artis Rizky Billar sempat berkeinginan menyusul Raffi Ahmad dan Atta Halilintar menjadi pemilik klub sepakbola.
Bersama pengusaha Putra Siregar, suami Lesti Kejora itu awalnya ingin membeli klub sepakbola PSMS Medan, namun keinginannya itu pupus.
Aktor berusia 26 tahun itu pun mengungkap alasannya mengurungkan niat untuk mengikuti jejak rekan artisnya itu.
Melansir kanal Youtube Leslar Entertainment pada Rabu (26/1/2022), Rizky Billar menjelaskan alasannya mengurungkan niat untuk membeli PSMS Medan.
"Nah ini sekalian (klarifikasi) nih, banyak kemarin yang nungguin 'Kok kakak enggak jadi? Enggak ada kabar?'" ujarnya.
Rizky Billar mengatakan bahwa mengakuisisi klub sebakbola sebesar PSMS Medan bukanlah perkara mudah.
Hal itulah yang menyebabkannya belum bisa membeli klub sepakbola tersebut.
"Karena agak sulit untuk beli tim sepakbola yang besar. Nah ini mungkin banyak orang yang belum paham," ujar Rizky Billar dalam vlog itu.
Rizky Billar pun mencontohkan dua klub milik rekan Artianya, Raffi Ahmad dan Atta Halilintar. Menurutnya, dua rekannya itu membeli klub yang sejarahnya belum sebesar PSMS Medan.
Tapi dengan mereka beli tim tersebut lalu namanya di-rebranding akhirnya menjadi tim besar. Seperti PSG Pati diganti jadi AHHA PS, Cilegon FC jadi RANS FC.
"Kalau PSMS kan enggak mungkin kita ganti dan kita pun enggak niat mengganti, sulit lah," jelas Billar.
Sebelumnya, Rizky Billar sempat berniat membeli saham klub PSMS Medan.
Ia pun mengaku sudah sejak lama ingin menanam saham dalam klub sepak bola terutama untuk kota kelahirannya sendiri, Medan.
Selebritas Rizky Billar dan pengusaha Putra Siregar pun menemui Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang juga merupakan pembina PSMS Medan, Kamis (27/5/2021) lalu.
Kepada wartawan, usai pertemuan, Rizky kembali menyatakan keinginannya untuk ikut mengurus PSMS Medan.
Billar juga menyampaikan, dirinya tidak asing dengan PSMS Medan karena pernah bergabung dengan klub suporter PSMS Medan yaitu Smeck Hooligan.