Kronologi Guru Hukum Belasan Murid SD Makan Sampah Plastik, Korban Trauma Tak Mau Sekolah
Disuruh makan sampah plastik oleh guru, sebagian murid SD ini trauma tidak mau berangkat ke sekolah
TRIBUNKALTENG.COM, BUTON - Disuruh makan sampah plastik oleh guru, sebagian murid SD ini trauma tidak mau berangkat ke sekolah.
Peristiwa di luar nalar terjadi di SD 50 Buton Desa Wining, Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Seorang guru memaksa murid-murid kelas 3 SD memakan sampah.
Akibatnya, sebagian murid mengalami trauma dan tidak mau masuk sekolah.
Baca juga: Pensiunan Guru Berusia 77 Tahun di Kota Palangkaraya Dikabarkan Hilang Selama 3 Hari
Baca juga: Dilarang Utang, Keramas, Buang Sampah dan Minum Obat, Simak Pantangan di Hari Tahun Baru Imlek
Baca juga: Ingin Main Game Online di HP Korban, Remaja 18 Tahun Nekad Bunuh Murid SD di Dalam Hutan
Aksi di luar nalar itu dilakukan seorang guru berinisial MS.
Dia tak mampu menahan emosi sehingga tidak terkontrol saat melampiaskan amarahnya, beberapa hari lalu.
Tragisnya lagi, MS semula tak menyadari letak kesalahannya di mana.
Sebab saat dicecar pertanyaan tentang aksinya itu, MS berdalih bahwa ia sudah melakukan segala tindakan sesuai prosedur.
"Saya juga sudah sebelumnya sudah memberi peringatan kepada mereka," kata guru MS.
Tindakan MS itu bermula saat ia mengajar murid di kelas 4.
Namun, dari bilik sebelah yang ditempati murid kelas 3 terdengar suara ribut-ribut.
Merasa terganggu, MS mendatangi asal suara itu.
Ternyata guru kelas 3 belum datang sementara murid bermain sehingga menimbulkan suara keramaian.
Melibat itu MS meminta murid-murid kelas 3 diam.
Namun tak berselang lama usai ditinggal MS, kelas tersebut kembali bising.
Kesal, bu guru MS kembali ke kelas 3.
Di situlah dia melakukan tindakan tak terduganya yakni menyuruh murid-murid di kelas tersebut untuk makan sampah.
“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” kata salah satu murid bernama DS, dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/1/2022).
Pascakejadian itu, DS tak mau lagi bersekolah.
Karenanya di benak sang murid, hukuman tak masuk akal dari MS itu sangat melukai hatinya.
"Tak mau ke sekolah, gurunya jahat," ujar DS.
Lapor Polisi
Menanggapi peristiwa yang dialami anaknya, orangtua DS, Florentinus Leda gusar.
Sebab, anaknya menjadi trauma dan tidak mau sekolah.
"Tidak terima dengan perlakuan guru seperti itu. Dari Kami, kayak sangat keji. Perlakuan guru seperti itu tidak pantas untuk mendidik," kata Florentinus Leda dikutip dari tayangan iNews.
Atas kejadian yang dialami anaknya, Florentinus berencana akan melaporkan oknum guru itu ke Polres Buton.
Sementara itu, dikutip dari TribunSultra.com, Kapolres Buton AKBP Gunarko mengatakan, usai kejadian itu salah satu orangtua siswa sudah melaporan ke pihaknya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan.
Rencananya penyidik akan memanggil pihak yang terkait kejadian itu.
"Lalu kita tentukan unsur pidananya. Tapi kita harapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan menjadi pembelajaran untuk semuanya," kata AKBP Gunarko.
Kata Perwakilan Guru
Di lain pihak, perwakilan guru SDN 50 Buton, Musrianto membenarkan adanya kejadian itu.
Kata Musrianto, usai kejadian tersebut oknum guru tersebut sudah ditegur.
“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.
Musrianto mengatakan, dari pengakuan muridnya, sampah itu diambil dari dalam bak sampah, namun sampah itu belum terkontaminasi dengan sampah lainnya.
“Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas,” ujar Musrianto. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pengakuan Bu Guru Suruh 16 Siswa Makan Sampah Plastik, Ternyata Gara-gara Ini, Murid Sampai Trauma