Liga 2 2022
Jelang Liga 2 2022, Kronologi Masalah Gaji di PSMS yang 'Disentil' Rachmad Hidayat, Eks Kapten Beda
PSMS Medan 'disentil' soal masalah gaji oleh mantan pemainnya, Rachmad Hidayat, yang kini bermain di PSIS Semarang. Pemain lain beri komentar berbeda
TRIBUNKALTENG.COM - Liga 2 2022 belum dimulai, kubu PSMS Medan sudah bergolak.
Bukan masalah persiapan, justru masalah yang datang.
PSMS Medan 'disentil' soal masalah gaji oleh mantan pemainnya, Rachmad Hidayat, yang kini bermain di PSIS Semarang.
Rachmad Hidayat dilepas PSMS Medan pada bursa transfer putaran kedua Liga 1 2021/2022, setelah Liga 2 musim 2021 berakhir.
Rachmad Hidayat merupakan salah satu pemain andalan saat di PSMS Medan. Ia adalah pencetak gol terbanyak tim Ayam Kinantan - julukan PSMS Medan.
Baca juga: Jelang Liga 3 2022, Anak Minang Fadli Zon Dukung Gasliko, Eks Pelatih PSMS Merapat ke Karo United
Rachmad Hidayat 'menyentil' soal masalah gaji lewat media sosial Instagram.
Ia bersuara mengenai sisa gajinya yang belum dilunasi oleh manajemen.
Kicauan itu beredar di unggahan akun instagram @psms.id. Pemain yang kerap disapa RH itu memberikan komentar bernada tendensi terhadap manajemen PSMS Medan.
"Bayar dulu sisa gaji, gak usah terlalu banyak mimpi," tulis komentar RH dalam unggahan yang dibuat, Senin (17/1/2022).
Mengenai hal tersebut, Sekretaris PSMS Medan, Julius Raja, membantah bahwa pihaknya belum melunasi gaji pemain.
Ia memberikan kronologi lengkap mengenai permasalahan tersebut.
Soal masalah gaji pemain di PSMS Medan, Julius Raja mengklaim pihaknya sudah menyelesaikan semuanya.
"Sejak kemarin (pembubaran tim) kita sudah bayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial," katanya kepada Tribun Medan, Selasa (18/1/2022).
Dijelaskan Julius, memang di dalam klausul kontrak ada kelebihan hari dari yang telah disepakati bersama RH. Hal itu dikatakannya, akibat jadwal laga Liga 2 yang berubah-ubah.
Julius mengaku, kontrak Rachmad Hidayat berakhir pada 15 Desember 2021 lalu. Namun, karena jadwal yang berubah-ubah, PSMS Medan main hingga 23 Desember 2021.
"Karena dalam kontrak pemain, itu bervariasi waktunya. Setiap bulan rata-rata gajian pemain tanggal 10-15 oleh bagian keuangan.
Kebetulan pada saat kontrak Rachmad, yang diteken pemain dan manager tanggal 15. Hanya saja jadwal berubah-ubah sementara kita terkahir main tanggal 23 Desember. Oleh beliau meminta hak nya selama 8 hari harus ditambah bayar," ujarnya.
Lanjut pria yang karib disapa King ini, adapun lebih delapan hari ini sedang masuk dalam pembahasan internal manajemen.
Pembahasan ini juga sembari menunggu laporan pertanggungjawaban manajemen terhadap dewan pembina.
Menurut King, kalaupun memang sisa delapan hari itu disepakati, manajemen pasti melunasinya. Namun, hingga saat ini persoalan itu masih belum mendapatkan titik terang.
"Jadi dia (Rachmad) minta kelebihan delapan hari itu dibayarkan. Cuma sedikitnya memang, kira-kira Rp 5 - Rp 7,5 juta. Itu lah yang dia (Rachmad) minta. Nah sementara kita kebutuhan tim masih banyak lagi. Dan ini yang lebih pas mengerti adalah di bahagian keuangan," ucapnya.
King berpendapat, Rachmad Hidayat mesti bersikap profesional mengenai hal ini. Apalagi, selama berseragam PSMS Medan, ia cukup diprioritaskan dengan pemain yang lain.
King mengakui, Rachmad merupakan pemain yang cukup diminati oleh klub-klub lain. Artinya, semua kebutuhannya sebisa mungkin dipenuhi oleh manajemen.
"Padahal di luar itu, semua kebutuhan-kebutuhannya dipenuhi Pak Mulyadi (Manajer PSMS). Bahkan saat covid-covid kemarin, dia (Rachmad) diprioritaskan. Beberapa kali dia izin pulang, kita gak pernah potong gaji dia. Gaji dia paling tinggi itu di PSMS," katanya.
Lebih jauh, King menyampaikan, di dalam klub profesional hanya kelebihan beberapa hari biasanya pemain bisa mengerti, karena gaji nya dibayar penuh. King berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi
"Ini terkesan kita gak bayar gaji pemain kan. Semua kita lunasi. Ini cuma soal selisih hari saja," ujarnya.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga 1: Barito Putera di Bawah RD Belum Menang, Persiraja Jurkun, Bhayangkara Muncak
* Komentar Mantan Pemain PSMS Lainnya
Terkait dengan masalah gaji tersebut, sejumlah pemain angkat suara saat ditanya hal tersebut.
Misalnya, mantan kapten PSMS Medan, Syaiful Ramadhan. Ia mengatakan persoalan kontrak dan gaji pemain itu hanya si pemain dan manajemen yang mengetahuinya.
"Kalau Rachmad, aku gak tahu kontrak dia sampai kapan. Karena itu rahasia kan. Cuma dia sama manajemen yang tahu," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Selasa (18/1/2022).
Berbeda dengan Rachmad, Syaiful, mengatakan masalah gaji tak di PSMS tak menimpa dirinya.
Dijelaskannya, kontrak dan haknya memang sudah dipenuhi oleh manajemen PSMS Medan.
Apalagi sebenarnya, durasi kontrak masing-masing pemain itu berbeda-berbeda. Termasuk kontrak Syaiful yang kini berjersey klub Liga 1, PSS Sleman.
"Tanggal 15 masuk gaji Desember. 20 Desember kontrak ku habis. Kalau aku gak ada masalah, karena hak ku untuk Desember sudah selesai," ujarnya.
Sementara itu, bekas bek PSMS Medan, Afiful Huda ketika dikonfirmasi mengenai isu gaji yang belum dilunasi oleh manajemen, enggan menanggapi secara gamblang.
"Ya tanya saja sama orangnya (Rachmad) langsung," ucapnya.
Senada dengan Afiful, bekas gelandang PSMS Medan yang lain, Yudhi Aditya, juga enggan memberikan komentarnya.
"Kalau masalah itu, saya kurang tahu," ucapnya.
Berita ini sudah tayang di Tribun Medan dengan judul Rachmad Hidayat 'Berkicau' Soal Gaji, Ini Tanggapan Manajemen PSMS Medan
