Berita Palangkaraya
Kerajinan Furnitur Rotan Milik Yanto Warga Palangkaraya Ini Digemari Hingga Mancanegara
Yanto(52)adalah seaorang pengrajin rotan di Kota Palangkaraya.Rotan hasil alam Kalteng disulapnya menjadi barang perabotan rumah tangga.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Semangat Yanto (52) dalam melestarikan produk rotan hasil sumber daya alam (SDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) sangat tinggi.
Pengrajin furniture berbahan rotan dengan nama Gra-Ge Furnitur di Jalan George Obos Palangkaraya ini bahkan awalnya dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan.
Namun setelah usaha itu digeluti dengan tekun hingga sekarang karyanya banyak disukai orang sehingga banyak yang pesan.
Mereka yang pesan bukan hanya warga lokal tapi juga dipesan oleh pelanggan dari mancanegara seperti dari Inggris sampai Polandia.
Baca juga: NEWS VIDEO, Gubernur Sugianto Tertarik Anyaman Rotan UMKM Kalteng di Acara Bank Indonesia
Baca juga: Dongkrak Sektor Kerajinan Rotan Pengrajin di Kapuas, Ini Upaya Disdagperinkop
Baca juga: Wings Air Buka Rute Palangkaraya Menuju Sampit, Pangkalan Bun, dan Balikpapan
Rotan yang melimpah di Kalteng mengasah kreatifitas Yanto untuk memanfaatkannya agar menghasilkan uang.
Dia tidak lagi menjual rotan mentah sejak tahun 2005 silam yang dilakukan masyarakat umumnya hingga adanya larangan ekspor rotan mentah.
Berbekal kemampuan turun-temurun dari keluarga terdahulunya ia menjajal membuat kerajinan furnitur berbahan baku rotan yang dibuat kursi, meja, vas bunga, bingkai mirror kaca dan bentuk anyaman lainnya.
Masyarakat tak menyangka rotan dapat diolah menjadi furnitur yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Setelah 5 tahun merintis hingga sekarang Yanto menuai kegigihannya, pesanan furnitur berbahan baku rotan deras mengalir hingga ia kelabakan karena proses pembuatan masih manual.
"Pembuatannya masih manual sehingga produktifitas belum optimal," tutur Yanto kepada Tribunkalteng.com (13/01/2022).
Ruangan berukur 4x6 meter tempat dirinya menganyam rotan sesak dipenuhi barang dan bahan baku rotan.
Bersama istri dan karyawannya ia mengerjakan pesanan dari daerah Kalteng dan luar daerah.
Perorangan, instansi, hotel hingga Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pernah mampir ke tempatnya bekerja untuk memesanan produk rotan yang sudah diolah.
Harapanya pemerintah dapat mendukung peralatan yang memadai dengan begitu produktifitas bertambah dan tentunya selain menyerap tenaga kerja juga mengharumkan Kalteng karya.
Dengan peralatan manual saja pria sepuh berkacamata ini pernah tembus pesanan dengan omzet ratusan juta rupiah.
Pasar mancanegara menjadi target pasar selanjutnya meskipun rotan dari lokal, ia percaya kesenian mampu menembusnya.
"Harga rotan jadi 40 ribu per kilonya dibandingkan rotan mentahnya 300 ribu, masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini," Tegasnya.
Selain memproduksi dan menjual furnitur rotan ia juga terbuka mendidik masyarakat agar bisa membuat kerajinan seperti dirinya.
Yang pernah belajar dengannya dari mahasiswa Universitas Palangkaraya, masyarakat lokal hingga mahasiswa dari Yogyakarta. (*)
Dua Gadis Jelita di Balik Geliat Barongsai Palangkaraya, Tergerak Ingin Lestarikan Budaya Leluhur |
![]() |
---|
Kecelakaan di Palangkaraya, Diduga Sopir Ngantuk Pikap Melaju Kencang Tabrak Bengkel Las dan Warung |
![]() |
---|
Warga Terdampak Ablasi Sungai Kahayan Palangkaraya, Masih Dapat Layanan Kesehatan di Posko |
![]() |
---|
Antisipasi Kemarau Panjang 2023, BPBD Kalteng Intensifkan Kegiatan Kesiapsigaan Karhutla |
![]() |
---|
Puncak Musim Hujan, BMKG Prediksi Wilayah Kalteng Hujan Sedang Hingga Lebat |
![]() |
---|