141 WNI Terjebak di Kerusuhan Kazakhstan, Kondisi Negara Darurat, Dubes Fadjroel Pastikan Aman

TRIBUNKALTENG.COM - Sebanyak 141 warga negara Indonesia (WNI) saat ini terjebak dalam situasi kerusuhan massa di Kazakhstan.

Kerusuhan massa Kazakhstan berawal dari unjuk rasa menentang meroketnya harga bakar.

Kabarnya, belasan orang meninggal dalam kerusuhan massa tersebut.

Ratusan polisi terluka dan ribuan orang ditahan.

CNN melaporkan, untuk mengusir massa yang berkumpul di alun-alun utama di Kota, Almaty, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut.

Tetapi massa yang tidak mau bubar melakukan perlawanan sehingga bentrokan dengan menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

Rusia pun mengirimkan pasukan militernya untuk ikut menstabilkan situasi yang memanas sejak awal pekan ini.

The Guardian memberitakan, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev dalam pidato di televisi mengatakan, para demonstran mengambil alih gedung-gedung pemerintah dan menyerbu bandara di Almaty.

“Almaty diserang, dihancurkan, dirusak, penduduk Almaty menjadi korban serangan, oleh karena itu adalah tugas kita … untuk mengambil semua tindakan yang mungkin untuk melindungi negara kita,” kata Tokayev.

Kantor Wali Kota Almaty dirusak dan dibakar massa.

Penerbangan dialihkan atau dibatalkan usai terjadi penyerbuan ke bandara.

Namun kabar terkini pemerintah sudah menguasai kembali bandara melalui baku tembak. 

Dubes pastikan WNI aman

Mengenai kondisi 141 WNI di sana, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan Fadjroel Rachman menjamin mereka dalam kondisi aman.