Piala AFF 2021

Tolak Ban Kapten Timnas dari Asnawi, Evan Dimas Dipuji Netizen, Simak Profil Pemain Bhayangkara FC

Asnawi Mangkualam kemudian melepas ban kapten di lengan kirinya lalu memberikannya kepada Evan Dimas

Editor: Dwi Sudarlan
Dokumen PSSI
Evan Dimas Darmono (tengah) saat mengenakan ban kapten Timnas Indonesia 

TRIBUNKALTENG.COM - Ada momen menarik dan inspiratif di awal babak kedua laga Timnas Indonesia vs Vietnam di Piala AFF 2020, Rabu (15/12/2021), yakni saat Evan Dimas Darmono menolak ban kapten dari Asnawi Mangkualam.

Memasuki babak kedua, pelatih Shin Tae-yong menarik Rachmat Irianto ke luar lapangan dan memasukkan Evan Dimas Darmono, agar permainan Timnas Indonesia bisa lebih berkembang terutama mengalirkan bola ke depan.

Menariknya, ketika melihat Evan Dimas masuk, Asnawi Mangkualam langsung berlari mendekat.

Asnawi Mangkualam kemudian melepas ban kapten di lengan kirinya lalu memberikannya kepada Evan Dimas.

Baca juga: Klasemen Grup B AFF Suzuki Cup 2021 Ketat, Hasil Indonesia vs Malaysia Jadi Penentu ke Semifinal

Baca juga: Rekap Hasil Klasemen & Jadwal Liga 2 Live Indosiar Hari Ini : PSMS vs Sulut & Dewa United vs PSIM

Baca juga: Tumpahan Air Mata Sergio Aguero di Barcelona untuk Manchester City, Pamit Pensiun karena Jantung

Selama ini Evan Dimas memang kapten Timnas Indonesia, namun karena saat laga melawan Vietnam dia tidak bermain dari awal, ban kapten dipakai 'juniornya' Asnawi Mangkualam.

Apa yang dilakukan Evan Dimas saat Asnawi memberikan ban kapten? Dia menolak dan mempersilakan Asnawi tetap memakai ban kapten Timnas Indonesia.

Setelah itu keduanya berlari bersama menuju teman-teman Timnas Indonesia untuk bahu membahu menghadapi Timnas Vietnam.

Dalam laga itu, akhirnya ban kapten kembali dipakai Evan Dimas setelah Asnawi Mangkualam ditarik Shin Tae-yong pada menit ke-69.

Hingga laga berakhir, Timnas Indonesia dan Vietnam tidak mampu mencetak gol, skor 0-0.

Sikap Evan Dimas yang menolak ban kapten dari Asnawi menuai apresiasi dari banyak netizen.

Banyak komentar di medsos yang memuji sikap Evan Dimas.

"Seneng banget ngeliat gestur Evan Dimas nolak ban kapten dari Asnawi. True leader," komentar @firda***

"Salut sama Evan Dimas, mau dikasih ban kapten tapi nolak," timpal @Swas***

Asnawi Mangkualam saat mengenakan ban kapten Timnas Indonesia melawan Vietnam dalam Piala AFF 2020, Rabu (15/12/2021).
Asnawi Mangkualam saat mengenakan ban kapten Timnas Indonesia. (Instagram Asnawi Mangkualam)

Profil Evan Dimas

Sosok Evan Dimas yang lahir di Surabaya 13 Maret 1995 pernah dipuji Shin tae-yong memiliki pengalaman yang tak dimiliki pemain Timnas Indonesia lainnya.

Ia merupakan anak pertama dari pasangan Condro Darmono dan Ana Darmono. 

Ketertarikan Evan Dimas terahdap dunia sepak bola sudah diterlihat saat usianya 4 tahun.

Saat duduk di bangku kelas 4 SD, Evan Dimas kinta masuk ke sekolah sepak bola.

Namun, permintaan itu ditentang oleh ibunya yang khawatir dengan kondisi Evan Dimas. 

Berkat kerja keras dan perjuangan Evan Dimas, hati sang ibu kemudian luluh dan mengizinkan masuk ke sekolah sepak bola. 

Evan Dias mendaftar di Sekolah Sepakbola (SSB) Sakti di Kompleks TNI AL, Surabaya, sembari menjalankan tugasnya sebagai pelajar di SDN Made I. 

Kurang lebih tiga tahun belajar di SSB Sakti Bogowonto, Evan minta pindah ke SSB Mitra Surabaya, dengan konsekuensi jarak yang cukup jauh dari rumah.

Dari sinilah Evan Dimas makin mantap terjun sebagai pemain sepak bola. 

Prestasi Evan Dimas mulai terlihat, terbukti dengan sejumlah kompetisi tingkat antar kabupaten hingga kota se- Jawa Timur pernah diikutinya.

Bahkan Evan Dimas mewakili provinsi Jatim dalam kompetisi yang digelar sejumlah kota di luar Jawa.

Prestasi lainnya terus diukir, Evan juga tercatat pernah menjuarai sepakbola remaja tingkat provinsi se Jatim, dengan mendapat juara pertama.

Tahun 2010, Evan Dimas itu dinyatakan lolos seleksi PON tahun 2010.

Kemudian tahun 2012, ia mengikuti PON di Palembang.

Ia juga lolos tim U-19 yang diberangkatkan ke Spanyol untuk seleksi di Barcelona dan Hongkong.

Saat tanding di Hongkong, tim yang dikawal Evan juga menang dengan predikat juara satu.

Pada tahun 2013, Evan kembali dinyatakan lolos seleksi dan masuk ke AFF untuk Tim Nasional Garuda.

Arek Surabaya yang lahir dan besar di kampung pinggiran Kota Surabaya itu pun masuk TC dan mendapat pelatihan nonstop di Yogyakarta.

Evan didapuk menjadi kapten timnas U-19.

Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan berhasil mengantarkan timnas juara Piala AFF pertama kalinya.

Berkat penampilannya yang gemilang bersama timnas U-19, Evan terpilih untuk masuk skuad sementara Timnas Indonesia Senior yang saat itu dilatih oleh Alfred Riedl.

Tahun 2016, Evan mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan di RCD Espanyol B di Spanyol selama 4 bulan.

Setelah menjalani pelatihan di Spanyol, Evan kembali lagi memperkuat Bhayangkara FC untuk mengarungi kompetisi liga 1 2017.

Kualitas permainannya yang makin matang, membuat ia kembali dipanggil oleh pelatih asal Spanyol Luis Milla untuk bergabung di Timnas Indonesia U-22 untuk mengikuti SEA Games 2017.

Tetapi, Evan dan rekan-rekan hanya meraih medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1.

Kini dia memimpin Timnas Indonesia berjuang di Piala AFF 2020 di bawah asuhan Shin Tae-yong. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved