Gempa NTT

Gempa NTT 2021 Ingatkan Luka Lama 29 Tahun Silam, 2.100 Orang Meninggal Diterjang Tsunami 1992

Gempa NTT magnitudo 7,5 Selasa (14/12/2021) seakan membuka luka karena bencana tsunami yang menerjang Pulau Flores, 29 tahun lalu

Editor: Dwi Sudarlan
Pos Kupang/Egy Moa
Warga Maumere, Pulau Flores, NTT berhamburan menyelamatkan diri dari gempa berpotensi tsunami, Selasa (14/12/2021). 

TRIBUNKALTENG,COM - Gempa NTT magnitudo 7,5 Selasa (14/12/2021) seakan membuka luka akibat bencana tsunami yang menerjang Pulau Flores, 29 tahun lalu.

Saat itu, 12 Desember 1992 Pukul 13.29 Wita, Pulau Flores diguncang gempa bumi hebat memicu terjangan gelombang tsunami di lepas pantai utara Pulau Flores.

Kekuatan gempa 1992 itu mencapai magnitudo 7.8 berpusat pada koordinat 8.340°LS dan 122.490°BT, dengan kedalaman 20.4 kilometer.

Dampaknya sangat luar biasa. Kerusakan di mana-mana.

Bahkan masih tersisa hingga kini, 29 tahun kemudian.

Baca juga: Warga Makassar Berlarian Selamatkan Diri, Getaran Gempa NTT Terasa Sampai Sulsel

Baca juga: Baru Saja, Gempa Bumi Magnitudo 7,5 di NTT Diikuti Peringatan Dini Tsunami oleh BMKG

Baca juga: Usai Gempa M 7,5 Berpotensi Tsunami Guncang NTT, BMKG Laporkan Gempa Susulan M 5,6

Masih banyak bangunan fasilitas umum yang tak diperbaiki meski rusak diterjang tsunami masih bisa ditemui di berbagai kawasan Pulau Flores

Korban jiwa sangatlah besar, 2.100 orang meninggal, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka dan 5.000 orang mengungsi.

Kerusakan bangunan tidak kalah mengerikan, 18 ribu rumah hancur, demikian juga 113 sekolah, 90 tempat ibadah dan lebih dari 65 bangunan lain.

Kabupaten yang paling parah dampaknya adalah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende dan Kabupaten Flores Timur.

Kota Maumere paling parah dampaknya.

Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.

Tsunami hebat terjadi karena gempa tersebut memicu longsor di bawah laut.

Peristiwa gempa disertai tsunami di Flores tidak terdokumentasi dengan baik di dalam negeri.

Saat itu sangat minim perhatian dari ilmuwan Indonesia.

Seperti ditulis nationalgeographic.co.id, sampai 1992 Indonesia belum memiliki ahli tsunami, sehingga riset soal tsunami Flores lebih banyak dilakukan ahli-ahli dari  Jepang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved