Doa dan Amalan Islam
Amalan Tiap Hari Jumat, Bacaan Dua Bait Syair I'tiraf Setelah Sholat Jumat Lengkap dengan Artinya
Mengamalkan dua syair I'tiraf atau doa Abu Nawas ini setiap setelah sholat Jumat, maka tanpa akan wafat dalam keadaan Islam.
Penulis: Nor Aina | Editor: Rahmadhani
TRIBUNKALTENG.COM - Mengamalkan dua syair I'tiraf atau doa Abu Nawas ini setiap setelah sholat Jumat, maka tanpa akan wafat dalam keadaan Islam.
Hari Jumat bisa disebut dengan sayyidul ayyam atau induk dari segala hari dalam seminggu. Pada hari itu pula banyak ibadah-ibadah sunnah yang dilipatgandakan pahalanya.
Sebab Jumat adalah hari yang paling mulia, bahkan hari itu juga dikatakan sebagai hari raya nya umat Islam.
Nah, tidak hanya itu, di hari Jumat juga banyak terdapat waktu mustajab, yaitu waktu yang sangat berpeluang dalam terkabulnya doa yang dipanjatkan.
Maka dari itu, tentunya sebagai umat Muslim sudah seharusnya tidak menyia-nyiakan setiap momen di hari Jumat.
Setiap umat Muslim dengan senantiasa melakukanan amalan-amalan sunnah di hari Jumat demi mendapatkan keutamaan di hari istimewa ini seperti dikutip Tribun Kalteng dalam buku Risalah Amaliyah oleh H M Qusairi Hamzah Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Lima Ayat Al Quran Ini Wajib Direnungkan Termasuk Surat Al Baqarah, Kuat & Tenang saat Dapat Ujian
Baca juga: Amalan-amalan Islam yang Bisa Menemani di Alam Kubur, di Antaranya Sholat Lima Waktu yang Terjaga
Syekh Ibrohim al Bajuri dalam kitabnya Hasyiah al Bajuri'ala Fathil Qaribil Mujib lil'Alamah Ibni Qasim al Ghazi menerangkan bahwa:
"Sayyid Abdul Wahab Asy Sya'rani berkata, bahwa barangsiapa yang melanggengkan membaca 2 syair berikut di setiap hari Jumat, maka Allah akan mencabut nyawanya dalam keadaan tetapnya Islam tanpa diragukan sama sekali ke Islamannya."
Adapun dua syair tersebut ialah:
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan
Artinya: "Wahai Tuhan, ku tak layak ke surgaMu"
وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Artinya: "Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu"
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
Fahabli taubatan waghfir dzunubi
Artinya: "Ampunkan dosaku, terimalah taubatku"
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
Fainnaka ghafirudz dzmbil 'adziimi
Artinya: "Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar"
Nah, syair di atas dikenal sebagai Syair Al I' tiraf yang berarti sebuah pengakuan.
Syair I'tiraf ini juga disebut dengan doa Abu Nawas.
Menjelang akhir hayatnya, Abu Nawas sempat bertaubat dan menuliskan syair I'tiraf tersebut.
Isi Syair Abu Nawas ini jika dibacakan sangatlah menyentuh hati.
Berikut cara mengambil keutamaan syair seperti yang sudah dijelaskan di atas:
"Menurut kesepakatan para ulama maka syair tersebut bisa diamalkan atau dibacakan sebanyak lima kali setelah melaksanakan ibadah shalat Jumat." (Al Bajuri, Juz I, halaman 232).
Tidak hanya dua syair tersebut, tetapi alangkah baiknya juga dibacakan secara lengkap.
Nah, berikut ini lirik dari syair I'tiraf atau doa Abu Nawas ini secara lengkap:
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan
Artinya: "Wahai Tuhan, ku tak layak ke surgaMu"
وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Artinya: "Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu"
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
Fahabli taubatan waghfir dzunubi
Artinya: "Ampunkan dosaku, terimalah taubatku"
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
Fainnaka ghafirudz dzmbil 'adziimi
Artinya: "Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar"
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ
Dzunubi mitslu 'adadirrimaali
Artinya: "Dosa-dosaku bagaikan pepasir di pantai."
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
Fahabli taubatan ya dzal jalaali
Artinya: "Dengan rahmatMu ampunkan daku oh Tuhanku."
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ
Wa 'umri haqisun fi kulli yaumin
Artinya: "Wahai Tuhan selamatkan kami ini."
وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
Wa dzambizzaidun kaifa ihtimaalii
Artinya: "Dari segala kejahatan dan kecelakaan."
إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ
Illahi 'abdukal 'aasi ataaka
Artinya: "Kami takut, kami harap kepadaMu."
مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Muqirrambiidz dzunuubi waqadda'aaka
Artinya: "Suburkanlah cinta kami kepadaMu."
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ
Faintaghfir fa anta lidzaka ahlu
Artinya: "Kamilah hamba yang mengharap belas dariMu."
فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
Fa intathrud famannarjuu siwaaka
Artinya: "Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?."
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)