Janji Anak Shah Rukh Khan di Dalam Penjara, Pengacara Klaim Aryan Khan Tak Bersalah

TRIBUNKALTENG.COM - Pengadilan NDPS (Pengadilan khusus Narkotika dan Zat Psikotropika) Mumbai akan mengeluarkan keputusan atas permohonan jaminan Aryan Khan, anak dari Shah Rukh Khan.

Pengadilan khusus Narkotika dan Zat Psikotropika (NDPS) akan mendengarkan permohonan jaminan Aryan Khan.

Permohonan jaminan putra aktor Bollywood Shah Rukh Khan, Aryan Khan yang ditangkap oleh Biro Pengawasan Narkotika (NCB) dalam kasus narkoba di sebuah kapal pesiar di lepas pantai Mumbai akan dikeluarkan, Rabu (20/10/2021).

Selain Aryan Khan, permohonan jaminan dari terdakwa Arbaaz Merchant dan Munmun Dhamecha lainnya juga akan disidangkan dihari yang sama.

Sebelumnya, Hakim VV Patil mendengar argumentasi pengadilan pada 13 dan 14 Oktober, dikutip Tribunkalteng.com, melalui YouTube Hindustan Times, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Keseriusan Hubungan Ariel NOAH & Dina Lorenza Dipertanyakan Armand Maulana, Singgung Wanita Idaman

Baca juga: Cara Lesti Kejora Sikapi Pernikahan Ridho DA dengan Syifa, Istri Rizky Billar Tuai Reaksi Positif

Hakim VV Patil mengatakan bahwa ia akan membacakan keputusan perintahnya pada 20 Oktober 2021.

Aryan Khan yang berusia 23 tahun ini ditangkap bersama tujuh orang lainnya, disebuah pesta rave di kapal pesiar Cordelia, di lepas pantai Mumbai, (3/10).

Aryan Khan sempat dikirim ke tahanan pengadilan selama 14 hari, namun sekarang anak dari Shah Rukh Khan ini ditahan di Arthur Road Jail di Mumbai.

Detektif NCB mengatakan, mereka mendapatkan barang bukti selama penangkapan, namun tidak ada obat yang ditemukan pada Aryan Khan.

Barang bukti yang disita seperti 13 gram kokain, 5 gram MD, 21 gram charas, 22 pil MDMA (ekstasi), dan uang tunai senilai 1,33 Rupee atau sekitar Rp. 249,59.

Pihak NCB yang menangkap tujuh orang lainnya yang bersama Aryan Khan yakni Munmun Dhamecha, Pedagang Arbaaz, Ismeet Singh, Mohak Jaswal, Gomit Chopra, Nupur Satija, dan Vikrant Chhokar.

Tidak hanya mereka, ada 20 orang lainnya yang ditangkap terkait kasus narkotika, termasuk warga negara asing sebagai pengedar narkoba.

Berbagai petisi jaminannya sejauh ini telah ditolak.

Permohonan jaminan tersebut, telah diajukan pengacaranya yang menyatakan bahwa Arya Khan tidak bersalah dan tidak melakukan kejahatan apapun.

"Aryan Khan tidak bersalah, ia tidak melakukan kejahatan apapun," tulis Pengacara Aryan Khan, Amit Desai dalam permohonan jaminan yang dibuat olehnya.

Permohonan itu juga menyatakan, bahwa tidak ada bukti yang memberatkan dari pihak NCB dan tidak ada pemulihan narkotika terhadap Aryan Khan.

"Pihak NCB, secara mekanisme dalam ketentuan Undang-Undang NDPS, 1985, sehubungan dengang permohonan ini yang tanpa bukti atau bahan untuk menguatkan hal yang sama," tulisnya.

Berdasarkan obrolan Whatsapp yang didapat pihak NCB mengatakan, bahwa Aryan Khan mengkonsumsi narkoba dan ia merupakan bagian dari perdagangan narkoba internasional.

Pihak NCB menambahkan, Aryan Khan berurusan dengan narkoba dalam jumlah besar dan terdapat bukti transaksi moneter dalam obrolan yang dipulihkan dari telponnya.

Namun Pengacara Aryan Khan, Amit Desai mengatakan, pihak NCB tidak dapat mengandalkan bukti obrolan Whatsapp saja untuk menangkap kliennya.

Ia menambahkan pendapatnya, obrolan-obrolan tersebut perlu dilihat dari segi kontek bahasa anak muda yang terkesan sebagai penyiksaan bagi generasi tua.

Desai juga menolak tuduhan kepada Aryan Khan yang sehubungan dengan pengedar narkoba.

Sementara itu, Aryan Khan sudah diberikan nomor penahanan yaitu N956.

Sebelumnya, Aryan Khan ditahan di sel umum, selama penahanan baru-baru ini ia diizinkan untuk berbica dengan orang tuanya, Shah Rukh Khan dan Gauri Khan melalui panggilan video selama 10 menit.

Ia juga menerima wasel dari orang tuanya senilai 4.500 Rupee atau sekitar Rp 845.000.

Minggu (24/10/2021), Aryan Khan diberikan konseling bersama tujuh orang lainnya dikantor NCB.

Aryan Khan bahkan juga menyampaikan janji kepada petugas NCB bahwa mulai sekarang, ia akan bekerja untuk masyarakat, mengabdikan dirinya untuk negara dan orang miskin.(*)

(Tribunkalteng.com/Nor Aina)