Berita Kaltim

Satu ABK Hilang Tenggelamnya Perahu Ces di Sungai Mahakam Masih Belum Ditemukan

ABK TB Ganoya X Supriyandi yang hilang di Sungai Mahakam di Desa Loa Kulu Kukar sampai saat ini masih belum ditemukan Tim Unit SAR Samarinda

Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Koordinator Unit siaga SAR Samarinda, Dwi Adi Wibowo, Jumat (15/10/2021) sore hari ini, ditemui di posko pencarian Pal 10, Loa Kulu, Kukar, usai debriefing bersama unsur rescue terkait 

TRIBUNKALTENG.COM, TENGGARONG - Anak buah kapal (ABK) Tugboat (TB) Ganoya X yang hilang tenggelam di Sungai Mahakam bernama Supriyadi.

Dirinya bersama tiga rekannya berada di perahu tersebut singgah untuk membeli kebutuhan kapal, yang dikemudikan Sabirin warga Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dua orang ABK lain selamat dari insiden tenggelamnya perahu ces beserta juru mudinya, Sabirin.

Namun Supriyadi yang hilang ditelan ganasnya perairan Sungai Mahakam dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Di posko pencarian Pal 10 Unit Siaga SAR Samarinda, TNI-Polri, relawan gabungan dan unsur terkait melakukan penyisiran sejak pagi hari ini, dan hasilnya masih nihil atau belum ditemukannya korban tenggelam.

Terkait kendala yang dihadapi, cuaca yang mendung, angin kencang disertai petir, dan arus sungai yang deras sempat menghentikan sejenak pencarian.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul ABK Hilang Saat Perahu Ces Karam di Loa Kulu Belum Ditemukan, Unit Siaga SAR Bakal Perluas Pencarian.

"Unsur rescue yang terlibat dalam pencarian terbagi. Ada yang menyisir ke arah hulu dan hilir," sebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas A Balikpapan Melkianus Kotta melalui Koordinator Unit siaga SAR Samarinda, Dwi Adi Wibowo, Jumat (15/10/2021) hari ini, ditemui di posko pencarian.

Area sendiri yang di sisir oleh Unsur Rescue gabungan hari ini sejauh tiga kilometer dari LKP (Last Known Position) atau posisi terakhir korban terlihat, menggunakan rubber boat.

Untuk titik-titik yang dicurigai bakal timbulnya korban juga belum bisa di prediksi pihaknya, pasalnya Supriyadi terakhir kali terlihat persis di tengah perairan Sungai Mahakam.

Alhasil, penyelaman pun tidak dilakukan Unit Siaga SAR Samarinda, selain masalah visibility atau jarak pandang di dasar sungai.

"Penyelaman juga tidak kita lakukan, karena posisi terakhir korban dinyatakan hilang berada ditengah sungai, dan arus juga kencang," kata Dwi Adi Wibowo.

Baca juga: Gerak Gerik Mencurigakan, Satresnarkoba Samarinda Ciduk Pria Paruh Baya Bawa Sabu

Baca juga: Kebelet Sebelum Sampai RS, Ibu Muda di Samarinda Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan

Baca juga: Bandit Kambuhan Ditangkap Polsek Samarinda Seberang Jual Barang Curian Lewat Online

"Besok pencarian akan diperluas, menunggu arahan berikutnya. Pastinya diperluas, bisa 6-8 kilometer ke arah hilir sungai," imbuhnya.

Arus lalu lintas sungai sendiri dikatakan Dwi Adi Wibowo cukup ramai, kapal-kapal pembawa ponton batu bara hilir mudik disekitar area lokasi pencarian.

Untuk itu pihaknya juga berkoordinasi kesemua kapal yang melintas di channel radio Basarnas untuk menginformasikan ketika ada petunjuk korban terlihat diperairan.

"Sudah kami koordinasikan, di jalur radio. Jika ada bantuan atau melihat korban diketemukan oleh kapal yang berlayar segera informasikan pada kami," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved