Selebrita

Suksesnya Squid Game Berimbas Buruk ke Netflix, Begini Jawaban atas Gugatan Penyedia Internet Korsel

Kesuksesan drama Korea Selatan (drakor) Squid Game rupanya berimbas buruk ke Netflix, layanan streaming yang menyiarkannya.

Editor: Rahmadhani
Freepik
Ilustrasi Netflix 

Harapan mereka, bisa memenangkan hadiah uang tunai yang besar.

Protagonis Squid Game adalah Seong Gi-hun, diperankan oleh Lee Jung-Jae, seorang sopir yang mencuri dari ibunya untuk mendanai kecanduan judi dan tak mampu membeli hadiah ulang tahun untuk putrinya.

"Permainan" dimulai dengan 456 pesaing, dan semua, kecuali satu "dihilangkan" (dengan kata lain, dibunuh secara brutal) di enam permainan anak-anak yang menipu secara langsung.

Satu orang itu akan memenangkan 45,6 miliar Won (sekitar Rp 549,2 miliar).

Squid Game telah dibandingkan dengan berbagai hal, mulai dari film thriller berdarah Jepang Battle Royale, hingga seri Hunger Games dan sesama serial Netflix, Alice in Borderland.

Sama seperti Parasite, dengan sutradara Bong Joon-ho yang sangat sukses, serial Squid Game juga menggambarkan Korea Selatan kontemporer.

"Saya ingin menulis cerita yang merupakan alegori atau fabel tentang masyarakat kapitalis modern. Sesuatu yang menggambarkan persaingan ekstrem, agak seperti persaingan hidup yang ekstrem," kata sutradara Hwang Dong-hyuk kepada Variety.

Dia mengatakan, sebagai permainan bertahan hidup, ini adalah hiburan dan drama manusia. Permainan itu digambarkan sangat sederhana dan mudah dimengerti.

Mengapa serial Squid Game ini begitu populer di dunia?

Banyak kritikus yang menyukai Squid Game. Peringkatnya sempurna atau 100 persen di Rotten Tomatoes.

Menurut Direktur Pusat Penelitian Korea di Australia Barat, Jo Elfving-Hwang, Squid Game dengan cerdik menggabungkan unsur-unsur K-drama dan film Korea. Hal ini yang membuat serial itu sangat populer.

"Tema dilumpuhkan oleh utang akan sangat akrab oleh banyak penonton Korea (dan) saya pikir ini dapat dikenali oleh orang-orang di tempat lain", kata Dr Elfving-Hwang.

Saat Hollywood meluncurkan remake dan film superhero yang tak ada habisnya, orang mencari konten yang baru dan berbeda.

Menurut seorang penulis budaya pop, Cynthia Wang, orang-orang menginginkan cerita orisinal yang kreatif dan mereka tidak menemukannya dalam produksi waralaba yang besar, tapi menemukannya di Squid Game.

"Kami mencari streamer seperti Netflix menyediakan ini untuk kami dan Netflix, pada gilirannya, menemukan hal semacam itu di produksi lokal dari seluruh dunia," ujar Cynthia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved