Investasi
Benarkah Robot Trading Berbahaya? Simak Hasil Penyelidikan Pengamat Investasi Ini Dulu
Banyak kemudahan bahkan keuntungan besar yang ditawarkan oleh robot trading sehingga banyak orang tertarik berinvestasi
"Sebagai contoh, George Soros pun dikabarkan hanya memiliki akurasi sekitar 30-50 persen dalam tradingnya," kata Desmond.

Desmond juga mengemukakan, praktik robot trading hanya bisa digunakan oleh broker tertentu.
Robot trading seharusnya dapat digunakan oleh broker forex lain dengan menggunakan sistem Expert Advisor (EA).
“Masalahnya broker ini tidak bagus regulasinya,” jelasnya.
"Yaitu terdaftar di negara-negara offshore yang tidak terjangkau hukum, dan ada juga broker yang tidak teregulasi apapun," lanjut Desmond.
Menurut Desmon, hal ini berisiko karena jika ada penipuan, semua uangnya akan hilang.
Robot trading dalam operasinya menggunakan perdagangan atau trading buatan.
Hal ini ditunjukkan dalam berbagai cara, termasuk pembukaan posisi perdagangan yang tertunda, posisi penetapan harga yang berbeda dari harga waktu nyata, lainnya.
Kejanggalan terakhir adalah skema member get member atau money game ala ponzi untuk memberikan keuntungan yang dipakai berbagai platform robot trading.
Menurut Desmon, apa gunanya menggunakan member get member jika robot trading dengan statistik terus untung?
Desmond mengatakan, ini pada dasarnya menunjukkan bahwa platform robot trading, seperti skema ponzi lainnya, membutuhkan uang dari pengguna baru agar bisa beroperasi.
Desmond menyarankan agar menghindari produk robot trading ini karena seringkali berisiko atau berbahaya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Robot Trading Berbahaya dan Merugikan Orang?",