Investasi
Benarkah Robot Trading Berbahaya? Simak Hasil Penyelidikan Pengamat Investasi Ini Dulu
Banyak kemudahan bahkan keuntungan besar yang ditawarkan oleh robot trading sehingga banyak orang tertarik berinvestasi
TRIBUNKALTENG.COM - Istilah robot trading kini marak dibicarakan, karena kabarnya dapat memberikan passive income (pendapatan pasif) sehingga orang yang berinvestasi cukup menerima hasilnya.
Banyak kemudahan bahkan keuntungan besar yang ditawarkan oleh robot trading.
Tawaran menggiurkan dari robot trading inilah yang kemudian menarik menarik banyak orang ke platform trading guna memperdagangkan aset seperti mata uang atau forex.
Padahal, robot trading atau robot perdagangan menurut Kepala Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing, hanya digunakan sebagai alat atau platform untuk membantu investor dalam operasi jual beli aset.
Robot trading sebenarnya tidak memiliki sifat kepastian yang menawarkan keuntungan kepada investor.
Baca juga: Berapa Kurs Bitcoin Hari Ini? Cara Singkat Investasi Bitcoin dan 13 Pedagang Aset Kripto Resmi
Semua keputusan pembelian dan penjualan dalam semua operasi investasi, termasuk robot trading, harus dibuat oleh investor, bukan oleh pihak ketiga.
Oleh karena itu, Tongam menyarankan masyarakat umum untuk terlebih dahulu memahami mekanisme robot trading.
Investor berkewajiban untuk sepenuhnya memahami bahaya platform tersebut.
Ia mengimbau jangan sekali-kali melakukan investasi pada perdagangan berjangka komoditi kepada orang yang bukan merupakan organisasi perdagangan berjangka komoditi yang memiliki izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Kejanggalan platform robot trading
Setelah melakukan penyelidikan, Pengamat Investasi dan Praktisi Desmond Wira menjelaskan berbagai modus dan kejanggalan platform robot trading.
Rasio untung-rugi yang tinggi dari robot trading adalah kejanggalan pertama yang ditemukan.
Beberapa robot trading dipercaya memiliki rasio keuntungan atau biasa disebut dengan win rate hampir 90 persen.
"Bahkan ada robot trading semenjak muncul tidak pernah loss (rugi)," kata Desmond kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).
Hal ini, menurut dia, tidak masuk akal karena trader yang ahli dan bahkan investor global berpengalaman pun memiliki rasio kerugian yang jauh lebih tinggi.