Food Estate di Kalteng, Antara Mimpi Indah Lumbung Pangan dan Kegagalan Proyek PLG Era Orde Baru

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Salah satu program utama pemerintah saat ini adalah Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, bisakah program ini menjadi mimpi indah para petani atau justru mengulang kegagalan proyek PLG di era Orde Baru.

Program Food Estate dirancang untuk mempersiapkan ketahanan atau lumbung pangan nasional guna merespons laporan Food and Agriculture Organization (FAO).

Dalam laporannya, FAO memberikan peringatan dini kepada seluruh pemimpin negara terkait ancaman ketahanan pangan sebagai dampak pandemi covid-19.

Di Kalimantan Tengah, program Food Estate mencakup lahan 10.160 hektare di Pulang Pisau dan 20.000 hektare di Kapuas.

Totalnya 30.160 hektare atau hampir setengah luas DKI Jakarta.

Baca juga: Food Estate di Kalteng, Infrastruktur Jalan Rp 600 Miliar Target Selesai Akhir 2021

• Menhan Prabowo Subianto Tinjau Lokasi Kawasan Pertanian Food Estate Kalteng

Baca juga: Peternakan Sapi Sukamara Kalteng Jadi Proyek Percontohan Nasional Pendukung Food Estate

Program Food Estate mulai digerakkan sekira Oktober 2020 lalu.

Mulai dari menggarap lahan dengan fokus tanam adalah tanaman padi.

Sementara panen perdana dilakukan di Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Rabu (10/2/2021) lalu.

Luas areal panen perdana di Desa Gadabung kali ini seluas 1.205 hektare dengan padi inbrida dan hibrida varietas unggul baru.

Pada 2020 total tanaman padi yang sudah dipanen seluas 2.875 hektare dari total yang sudah tertanam seluas 18.879 hektare.