Berita Kalsel

Hj Juwairiyah Dimakamkan Dekat Sang Suami, Guru Sekumpul, Masyarakat Diimbau Mendoakan Dari Rumah

Hj Juwairiyah dimakamkan dekat sang suami, Guru Sekumpul, masyarakat diimbau mendoakan dari rumah

Editor: Dwi Sudarlan
banjarmasinpost.co.id/mukhtar wahid
Warga yang hendak bertakziyah dengan meninggalnya Hj Juwairiyah, istri Guru Sekumpul, terhenti di pintu gerbang komples Arraudah Sekumpul Martapura Banjar Kalsel. Pihak keluarga mengimbau warga mendoakan dari rumah guna menghindari terjadinya kerumunan, Selasa (3/8/2021). 

TRIBUNKALTENG.COM, MARTAPURA - Hj Juwairiyah, istri Guru Sekumpul ulama besar asal Martapura Kalsel, dimakamkan dekat  sang suami yang sudah terlebih dulu wafat, di Kompleks Arraudah Sekumpul

Hj Juwairiyah, istri Guru Sekumpul wafat pada usia 66 tahun di RS Sultan Agung, Banjarbaru, Senin (2/8/2021) pukul 21.40 Wita.

Prosesi pemakaman dilakukan secara terbatas, hanya pihak keluarga dan orang dekat yang diizinkan menyaksikan pemakamam Hj Juwairiyah.

Sementara masyarakat yang terus berdatangan terhenti di pintu gerbang kompleks Arraudah.

Dalam seruannya, pihak keluarga meminta masyarakat mendoakan almarhumah Hj Juwairiyah dari rumah guna menghindari terjadinya kerumunan yang rentan penularan covid-19.

"Rencananya usai adzan Salat Ashar  jenasah  dimakamkan. Saat ini jenazah berada di rumah duka, Kompleks Arraudah," kata Yono, ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Sekumpul, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Innalillahi, Hj Juwairiyah Istri Guru Sekumpul Martapura Kalsel, Wafat

Berdasar informasi yang dikumpulkan Tribunkalteng.com dari berbagai sumber, Hj Juwairiyah adalah anak dari H Sulaiman yang berasal dari Kampung Pesayangan, Martapura, Kalsel,

Pada tahun 1975, saat berusia 33 tahun, muncul keinginan dari Guru Sekumpul untuk berumah tangga guna mendapatkan zuriat atau keturunan. 

Kemudian, Guru Sekumpul memusyawarahkan keinginan itu kepada pamannya, Syekh Muhammad Semman Mulia.

Di tengah kegundahan itu, ada sesorang Habib di Martapura, bermimpi bertemu Rasulullah Saw.

Dalam mimpinya itu Rasulullah Saw. berkata: “Itu Zaini (Guru Sekumpul) mau menikah, dia rajin baca sholawatku, dia rajin memujiku, mengajarkan ilmuku, bantu dia, dan kamu harus turun tangan.”

Demikian ucapan Rasulullah dalam mimpi Habib tersebut.

Ketika terbangun, Habib itu bergegas menuju ke rumah Guru Sekumpul untuk memusyawarahkan hal ini kepada orang tuanya.

Kedua orangtua mereka mengatakan setuju, hanya saja mereka tidak bisa mengambil keputusan sebelum bermusyawarah dengan Syekh Muhammad Semman Mulia.

Ketika disampaikan pada dasarnya beliau pun juga sangat setuju, namun juga tidak bisa mengambil keputusan sebelum izin dan restu dari Syekh Muhammad Syarwani Abdan atau Guru Bangil.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved