Wabah Covid 19
Baru Lagi, Virus Corona Varian Delta Plus Sudah Masuk Indonesia, Lebih Bahaya dari Varian Delta
Baru lagi, virus corona baru varian Delta Plus masuk Indonesia, lebih bahaya dari varian Delta
TRIBUNKALTENG.COM - Baru lagi, virus corona baru varian Delta Plus masuk Indonesia, lebih bahaya dari varian Delta.
Mengutip Reuters, varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.
Akan tetapi, bedanya pada varian Delta Plus memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yaitu protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.
"WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian perhatian lainnya dengan mutasi tambahan," demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Reuters.
Adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang menyatakan varian Delta Plus sudah masuk Indonesia.
Baca juga: Sosok Akidi Tio, Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Covid-19, Pengusaha Sederhana Tidak Banyak Ngomong
Baca juga: Prediksi Epidemiolog: Agustus Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia, Sehari 2.000 Kematian di Jawa Bali
Baca juga: Kentut Dapat Menyebarkan Covid-19, Benarkah? Pemerintah Inggris Geger Soal Buang Gas Dalam Perut
Eijkman menyebut varian Delta Plus ditemukan di Jambi dan Mamuju.
"Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio, Rabu (28/7/2021).
Ahli Virologi di India Shahid Jameel mengatakan K417N atau Delta Plus mengurangi efektivitas campuran antibodi monoklonal terapeutik.
Pada situs National Geographic, posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel—termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.
Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan "tertutup" menjadi "terbuka" untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.
Mutasi K417N juga ditemukan pada varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil dan pada beberapa sampel varian Alpha yang pertama kali di Inggris.
Dalam Medical News Today menyebut bahwa Badan pemerintah Inggris atau PHE pada pada 11 Juni menyatakan varian Delta Plus termasuk sebagai "varian perhatian". Dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.
Sejak itu, 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus SARS-COV-2. Di antaranya Inggris (36), Kanada (1), India (8).
Kemudian Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22) , Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), dan Amerika Serikat (83).
Musisi Iwan Fals Bicara Soal Diturunkannya Harga Tes PCR: Alhamdulillah Lagi Gratis Kayak Vaksin |
![]() |
---|
Polemik Harga Tes PCR, di India Hanya Rp 96 ribu, Indonesia Jutaan Rupiah, Begini Sikap Kemenkes |
![]() |
---|
Palangkaraya Masuk 45 Daerah Risiko Tertinggi Covid-19, PPKM Level 4 Hingga 23 Agustus 2021 |
![]() |
---|
Pakai Bikini Merah dan Kacamata Hitam di Pinggir Jalan, Dinar Candy Protes PPKM Diperpanjang |
![]() |
---|
Ingin Vaksin Covid-19 Tetapi Selalu Tidak Kebagian? Anda bisa Mendaftar Lewat Online, Begini Caranya |
![]() |
---|