Tak hanya Maki-maki dan Usir Staf Kemensos, Bupati Alor Pernah Perlakukan Mensos Risma Seperti Ini

Ternyata Bupati Alor Amon Djobo tidak hanya memaki-maki staf Kemensos, tetapi pernah juga memperlakukan Mensos Risma seperti ini

Editor: Dwi Sudarlan
Pos Kupang
Bupati Alor NTT, Amon Djobo yang videonya saat memarahi staf Kemensos viral di medsos 

TRIBUNKALTENG.COM, ALOR - Ternyata Bupati Alor Amon Djobo tidak hanya memaki-maki staf Kemensos, tetapi pernah juga memperlakukan Mensos Risma seperti ini.

Beberapa hari ini viral di medsos, video Amon Djobo marah bahkan memaki-maki, mengusir dan mengancam melempar kursi ke staf Kemensos (Kementerian Sosial).

Dalam video, terdengar Bupati Amon marah dan menyebut soal pendistribusian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos.

Bupati Amon Djobo terdengar marah kepada Mensos Risma atau Menteri Sosial Tri Rismaharini karena bantuan sosial yang seharusnya diurus oleh daerah malah diurus oleh DPRD Alor. 

Selain marah kepada Mensos Risma, Bupati Amon juga mengusir staf Kemensos agar segera meninggalkan kabupaten Alor.

Baca juga: Viral di Medsos, Video Bupati Alor Marah, Usir dan Ancam Lempar Kursi ke Anak Buah Mensos Risma

Baca juga: Mayat Tanpa Kepala di Banjarmasin, Diawali Pamit Beli Susu Hingga Mutilasi Karena Bayaran Kencan

Baca juga: Malam Ini Timnas Indonesia vs Thailand, Berikut Jadwal Laga Live SCTV dan Live Streaming SCTV

Amon Djobo tampak tidak peduli dan berjalan meninggalkan staf tersebut usai meluapkan kemarahannya. 

Saat berbicara kepada POS-KUPANG.COM (Tribun Network) pada Rabu, 2 Juni 2021 petang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor, Enny Anggrek SH, menyebut dewan dan rakyat Kabupaten Alor malu akibat ulah Bupati Amon Djobo

Enny Anggrek menyebut, Bupati Amon telah mempermalukan rakyat Alor yang terkenal dengan adat istiadat dan penghormatan yang tinggi terhadap sesama. 

"Kami sangat malu dengan viralnya video Bupati Alor yang marah, maki-maki, fitnah dan bahkan ancaman ibu Menteri Sosial," ujar Enny. 

Enny mengatakan, masyarakat Alor malu karena orang Alor memiliki adat istiadat saling menghargai sebagaimana  ungkapan adat  taramiti tominuku, kita satu untuk saling menghargai.

Bupati Amon, menurut Enny, tidak memiliki etika dan sopan santun sebagai seorang pejabat negara. 

"Etika sopan santun sebagai pejabat sama sekali tidak ada," kata Enny.

Dalam rekaman itu, kata Enny, Bupati Amon juga mengeluarkan ancaman terhadap mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Enny menyebut ancaman itu terdengar saat video memasuki menit ketiga detik keenam. 

Sejak menit kedua detik 24, Bupati Amon terdengar mulai memarahi dan memaki maki Mensos Tri Rismaharini.

"Kami sangat malu dengan viralnya video itu. Terakhir di video menit 3.06 itu ada ancaman mau bunuh menteri," ungkap Enny. 

Enny menyebut, ancaman untuk membuat perhitungan  dipenuhi bupati Amon saat kunjungan kerja Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mensos Tri Rismaharini ke Alor pada 4 Mei 2021 lalu. 

Saat itu, kata Enny, tindakan- tindakan yang dibuat Bupati Amon menggenapi perhitungan yang dia sampaikan.

Tidak ada penghargaan terhadap Tri Rismaharini sebagai menteri sosial, pejabat negara.

Enny merinci, saat turun dari helikopter pada kunjungan itu, Bupati Amon hanya menyalami Menko PMK Muhadjir dan mengabaikan Mensos Risma.

Tak hanya itu, Bupati Amon juga tidak mengalungkan selendang saat penyambutan dan tidak menyebut nama Risma  saat sambutan.

Bupati Amon, sebut Enny, menerima bantuan Kemensos tetapi tidak memberi kesempatan menteri sosial untuk menjelaskan bantuan itu. 

Selain itu, meski ada jadwal kunjungan ke daerah bencana, Bupati Amon mengajak Menko PMK pulang dan meninggalkan Mensos sendiri ke lokasi bencana. 

Enny Anggrek menyebut Bupati Amon telah menyampaikan hoax dalam kemarahannya yang terekam kamera terkait bantuan sosial PKH.

"Bantuan itu dari ibu Mensos, bukan bantuan PKH. Apa yang disampaikan bupati itu hoax. Sebagai bupati ia paham, PKH itu bantuan tunai yang langsung masuk ke rekening masyarakat penerima  bantuan," kata Enny. 

Sementara, yang disampaikan Mensos Tri Rismaharini pada saat itu merupakan bantuan tanggap darurat bencana dari Presiden Jokowi ke masyarakat.

Enny bercerita, pada 5 April 2021,  Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan komunikasi dengannya terkait bantuan itu.

Pasalnya, Bupati Amon Djobo dan Sekda Sony Alelang tidak dapat dihubungi pihak Kementerian. 

"Saat itu Ibu Mensos menghubungi bupati tapi tidak bisa, ke Sekda juga tidak bisa. Nomor handphone sudah diganti dengan yang tidak diketahui ibu menteri. Bupati punya handphone sudah diganti karena masalah dengan TNI, sekda tidak bisa dihubungi karena handphone ditahan di polres," kata Enny.

Karena itu, dalam situasi darurat maka Mensos Tri Rismaharini berkoordinasi dengannya dan saat itu diberi masukan untuk berkoordinasi dengan Bulog untuk membantu penyalurannya.

"Saya bilang ke ibu, di Bulog ada paket sembako, iya nanti saya siap untuk bantu Distribusi bersama korda sembako maupun Korkab PKH," tambah dia.

Perempuan yang menjabat Ketua DPC PDIP Alor itu juga menyebut saat itu didistribusikan sekitar 200 paket sembako ke Pantar dan 500 paket sembako ke Alor.

Dihubungi sebelumnya, Bupati Amon Djobo mengakui video yang beredar tersebut. 

Bupati Amon mengaku kalau ia memang memarahi dua staf Kemensos yang datang untuk melaporkan terkait bantuan santunan kematian bagi korban bencana siklon seroja di wilayah itu. 

Pemicu kemarahan itu, kata Bupati Amon adalah laporan Mensos Risma kepada Presiden Jokowi saat pertemuan virtual penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021 lalu. 

Baca juga: Waktu-waktu Terbaik Sholat Tahajud, Usai Sholat Isya Hingga 1 Jam Sebelum Sholat Subuh

Baca juga: Amalkan Doa Nabi Syuaib, Insya Allah Perselisihan Bisa Segera Diatasi dan Berakhir Baik

Saat itu, kata Bupati Amon, Risma melapor telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Kabupaten Alor melalui DPRD. 

"Tanggal 6-7, Presiden pimpin rapat virtual dengan gubernur dua provinsi dan bupati. Menteri Sosial laporkan kirim bantuan lewat DPRD Alor. Itu membuat ketersinggungan kami," kata dia. 

Karena itu, kata dia, saat dua staf Kementerian Sosial datang untuk melaporkan soal bantuan tersebut, ia tersulut emosi dan langsung marah.

Kemarahan tersebut menurut dia beralasan karena  ia menilai Kemensos melangkahi pemkab Alor dalam penyaluran bantuan bagi korban bencana. 

"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tambah Bupati Amon. 

Namun demikian, terkait kejadian itu, diakuinya telah terjadi dua bulan silam.

Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan video itu hingga viral. (*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Tak Hanya Marah, Bupati Alor Amon Djobo Disebut Ancam Menteri Sosial Tri Rismaharini  

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved