Ramadhan 2021

TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Ahqaf, Ancaman Azab Bagi Para Pendusta

Surah Al Ahqaf menerangkan tentang sifat-sifat  manusia yang bisa membawanya ke surga atau neraka, di antaranya azab bagi para pendusta

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Jateng
Surah dalam Al Quran 

TRIBUNKALTENG.COM - Surah Al Ahqaf menerangkan tentang sifat-sifat  manusia yang bisa membawanya ke surga atau neraka, di antaranya azab para pendusta.

Tadarus hari ini mengupas Surah Al Ahqaf yang merupakan surah ke-46 setelah Surah Al Jatsiyah.

Surah ini menjadi bagian dari Surah Makkiyah karena diturunkan di Mekkah.

Memiliki 35 ayat.

Dalam Al Quran Surah Al Ahqaf menempati awal juz 26.

Nama Surah Al Ahqaf diambil dari bacaan ayat ke-21.

Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Ahqaf berarti bukit-bukit pasir.

Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Mutaffifin, Peringatan untuk Orang yang Suka Curang

Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah An Naba, Ketika Semesta Hancur dan Manusia Berhamburan Ketakutan

Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Sad, Amalkan Agar Menjadi Orang-orang Pilihan di Hari Akhir

Selengkapnya simak bacaan Surat Al Ahqaf lengkap Bahasa Arab, latin dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

حمٓ

Haa miim.

1. "Haa Miim."

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ

Tanziilul kitaabi minallahil 'aziizil hakiim.

2. "Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

مَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَآ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمّٗىۚ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَمَّآ أُنذِرُواْ مُعۡرِضُونَ

Maa khalaqnaas-samaawaati wal ardha wa maa bainahumaa illaa bil haqqi wa ajalin musamman waal-ladziina kafaruu 'ammaa undziruu mu'ridhuun.

3. "Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka."

قُلۡ أَرَءَيۡتُم مَّا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُواْ مِنَ ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ لَهُمۡ شِرۡكٌ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِۖ ٱئۡتُونِي بِكِتَٰبٍ مِّن قَبۡلِ هَٰذَآ أَوۡ أَثَٰرَةٍ مِّنۡ عِلۡمٍ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

Qul ara-aitum maa tad'uuna min duunillahi aruunii maadzaa khalaquu minal ardhi am lahum syirkun fiis-samaawaati u`tuunii bikitaabin min qabli haadzaa au atsaaratin min 'ilmin in kuntum shaadiqiin.

4. Katakanlah, terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah, perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Alquran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar"

وَمَنۡ أَضَلُّ مِمَّن يَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسۡتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَآئِهِمۡ غَٰفِلُونَ

Wa man adhallu mimman yad'uu min duunillahi man laa yastajiibu lahu ilaa yaumil qiyaamati wa hum 'an du'aa-ihim ghaafiluun.

5. "Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?"

وَإِذَا حُشِرَ ٱلنَّاسُ كَانُواْ لَهُمۡ أَعۡدَآءٗ وَكَانُواْ بِعِبَادَتِهِمۡ كَٰفِرِينَ

Wa idzaa husyirannaasu kaanuu lahum a'daa-an wa kaanuu bi'ibaadatihim kaafiriin.

6. "Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka."

وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ هَٰذَا سِحۡرٌ مُّبِينٌ

Wa idzaa tutlaa 'alaihim aayaatunaa bayyinaatin qaalal-ladziina kafaruu lilhaqqi lammaa jaa-ahum haadzaa sihrun mubiin.

7. "Dan apabila mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas, orang-orang yang kafir berkata ketika kebenaran itu datang kepada mereka, ini adalah sihir yang nyata."

أَمۡ يَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰهُۖ قُلۡ إِنِ ٱفۡتَرَيۡتُهُۥ فَلَا تَمۡلِكُونَ لِي مِنَ ٱللَّهِ شَيۡ‍ًٔاۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَا تُفِيضُونَ فِيهِۚ كَفَىٰ بِهِۦ شَهِيدَۢا بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۖ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Am yaquuluu-naaftaraahu qul iniiftaraituhuu falaa tamlikuuna lii minallahi syai-an huwa a'lamu bimaa tufiidhuuna fiihi kafa bihii syahiidan bainii wa bainakum wa huwal ghafuurur-rahiim.

8. "Bahkan mereka berkata, Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Alquran). Katakanlah, jika aku mengada-adakannya, maka kamu tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari (azab) Allah. Dia lebih tahu apa yang kamu percakapkan tentang Alquran itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."

قُلۡ مَا كُنتُ بِدۡعٗا مِّنَ ٱلرُّسُلِ وَمَآ أَدۡرِي مَا يُفۡعَلُ بِي وَلَا بِكُمۡۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ وَمَآ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ

Qul maa kuntu bid'an minarrusuli wa maa adrii maa yuf'alu bii wa laa bikum in attabi'u illaa maa yuuha ilayya wa maa anaa illaa nadziirun mubiin.

9. "Katakanlah, aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَكَفَرۡتُم بِهِۦ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ مِثۡلِهِۦ فَ‍َٔامَنَ وَٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Qul ara-aitum in kaana min 'indillahi wa kafartum bihii wa syahida syaahidun min banii israa-iila 'alaa mitslihii fa aamana waastakbartum innallaha laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin.

10. "Katakanlah, terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Alquran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَوۡ كَانَ خَيۡرٗا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيۡهِۚ وَإِذۡ لَمۡ يَهۡتَدُواْ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ هَٰذَآ إِفۡكٌ قَدِيمٌ

Wa qaalal-ladziina kafaruu lil-ladziina aamanuu lau kaana khairan maa sabaquunaa ilaihi wa idz lam yahtaduu bihii fasayaquuluuna haadzaa ifkun qadiim.

11. "Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, kalau sekiranya di (Alquran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, ini adalah dusta yang lama."

وَمِن قَبۡلِهِۦ كِتَٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامٗا وَرَحۡمَةٗۚ وَهَٰذَا كِتَٰبٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيّٗا لِّيُنذِرَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُحۡسِنِينَ

Wa min qablihii kitaabu muusaa imaaman wa rahmatan wa haadzaa kitaabun mushaddiqun lisaanan 'arabii-yan liyundziral-ladziina zhalamuu wabusyra lilmuhsiniin.

12. "Dan sebelum Alquran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Alquran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ

Innal-ladziina qaaluuu rabbunaallahu tsummaastaqaamuu falaa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun.

13. "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."

أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

Uulaa-ika ashhaabul jannati khaalidiina fiihaa jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluun.

14. "Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

Wa wash-shainal insaana biwaalidaihi ihsaanan hamalat-hu ummuhuu kurhan wa wadha'at-hu kurhan wa hamluhuu wa fishaaluhuu tsalaatsuuna syahran hattaa idzaa balagha asyuddahu wa balagha arba'iina sanatan qaala rabbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta 'alayya wa 'alaa waa lidayya wa an a'mala shaalihan tardhaahu wa ashlih lii fii dzurriyyatii innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin.

15. "Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim."

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنۡهُمۡ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَنَتَجَاوَزُ عَن سَيِّ‍َٔاتِهِمۡ فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَعۡدَ ٱلصِّدۡقِ ٱلَّذِي كَانُواْ يُوعَدُونَ

Uulaa-ikal-ladziina nataqabbalu 'anhum ahsana maa 'amiluu wa natajaawazu 'an sayyi-aatihim fii ashhaabil jannati wa'dash-shidqil-ladzii kaanuu yuu'aduun.

16. "Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka."

وَٱلَّذِي قَالَ لِوَٰلِدَيۡهِ أُفّٖ لَّكُمَآ أَتَعِدَانِنِيٓ أَنۡ أُخۡرَجَ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلۡقُرُونُ مِن قَبۡلِي وَهُمَا يَسۡتَغِيثَانِ ٱللَّهَ وَيۡلَكَ ءَامِنۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ

Waal-ladzii qaala liwaalidaihi uffin lakumaa ata'idaaninii an ukhraja wa qad khalatil quruunu min qablii wa humaa yastaghiitsaa-nillaha wa ilaka aamin inna wa'dallahi haqqun fayaquulu maa haadzaa illaa asaathiirul awwaliin.

17. "Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ah. Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan (dari kubur), padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu? Lalu kedua orang tuanya itu memohon pertolongan kepada Allah (seraya berkata), celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah itu benar. Lalu dia (anak itu) berkata, ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu."

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ

Uulaa-ikal-ladziina haqqa 'alaihimul qaulu fii umamin qad khalat min qablihim minal jinni wal-insi innahum kaanuu khaasiriin.

18. "Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi."

وَلِكُلٍّ دَرَجَٰتٌ مِّمَّا عَمِلُواْۖ وَلِيُوَفِّيَهُمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ

Wa likullin darajaatun mimmaa 'amiluu wa liyuwaffiyahum a'maalahum wa hum laa yuzhlamuun.

19. "Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan."

وَيَوۡمَ يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَلَى ٱلنَّارِ أَذۡهَبۡتُمۡ طَيِّبَٰتِكُمۡ فِي حَيَاتِكُمُ ٱلدُّنۡيَا وَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِهَا فَٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَسۡتَكۡبِرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَبِمَا كُنتُمۡ تَفۡسُقُونَ

Wa yauma yu'radhul-ladziina kafaruu 'alannaari adzhabtum thayyibaatikum fii hayaatikumuddunyaa waastamta'tum bihaa fal yauma tujzauna 'adzaabal huuni bimaa kuntum tastakbiruuna fiil ardhi bighairil haqqi wa bimaa kuntum tafsuquun.

20. "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan), kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya, maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik."

وَٱذۡكُرۡ أَخَا عَادٍ إِذۡ أَنذَرَ قَوۡمَهُۥ بِٱلۡأَحۡقَافِ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦٓ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ

Waadzkur akhaa 'aadin idz andzara qaumahuu bil ahqaafi wa qad khalatinnudzuru min baini yadaihi wa min khalfihii alaa ta'buduu ilaallaha innii akhaafu 'alaikum 'adzaaba yaumin 'azhiim.

21. "Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan), janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar."

قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا لِتَأۡفِكَنَا عَنۡ ءَالِهَتِنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Qaaluuu aji`tanaa lita'fikanaa 'an aalihatinaa fa'tinaa bimaa ta'idunaa in kunta minash-shaadiqiin.

22. "Mereka menjawab, apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

قَالَ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَأُبَلِّغُكُم مَّآ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦ وَلَٰكِنِّيٓ أَرَىٰكُمۡ قَوۡمٗا تَجۡهَلُونَ

Qaala innamaal 'ilmu 'indallahi wa uballighukum maa ursiltu bihii wa laakinnii araakum qauman taj-haluun.

23. "Ia berkata, sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang aku diutus dengan membawanya tetapi aku lihat kamu adalah kaum yang bodoh."

فَلَمَّا رَأَوۡهُ عَارِضٗا مُّسۡتَقۡبِلَ أَوۡدِيَتِهِمۡ قَالُواْ هَٰذَا عَارِضٌ مُّمۡطِرُنَاۚ بَلۡ هُوَ مَا ٱسۡتَعۡجَلۡتُم بِهِۦۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

Falammaa ra-auhu 'aaridhan mustaqbila audiyatihim qaaluuu haadzaa 'aaridhun mumthirunaa bal huwa maaasta'jaltum bihi riihun fiihaa 'adzaabun aliim.

24. "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih."

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيۡءِۢ بِأَمۡرِ رَبِّهَا فَأَصۡبَحُواْ لَا يُرَىٰٓ إِلَّا مَسَٰكِنُهُمۡۚ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ

Tudammiru kulla syai-in biamri rabbihaa fa ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum kadzaalika najziil qaumal mujrimiin.

25. "Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa."

وَلَقَدۡ مَكَّنَّٰهُمۡ فِيمَآ إِن مَّكَّنَّٰكُمۡ فِيهِ وَجَعَلۡنَا لَهُمۡ سَمۡعٗا وَأَبۡصَٰرٗا وَأَفۡ‍ِٔدَةٗ فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُمۡ سَمۡعُهُمۡ وَلَآ أَبۡصَٰرُهُمۡ وَلَآ أَفۡ‍ِٔدَتُهُم مِّن شَيۡءٍ إِذۡ كَانُواْ يَجۡحَدُونَ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ

Wa laqad makkannaahum fiimaa in makkannaakum fiihi waja'alnaa lahum sam'an wa-abshaaran wa-af-idatan famaa aghna 'anhum sam'uhum walaa abshaaruhum walaa af-idatuhum min syai-in idz kaanuu yajhaduuna biaayaatillahi wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uun.

26. "Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya."

وَلَقَدۡ أَهۡلَكۡنَا مَا حَوۡلَكُم مِّنَ ٱلۡقُرَىٰ وَصَرَّفۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Wa laqad ahlaknaa maa haulakum minal quraa wa sharrafnal aayaati la'allahum yarji'uun.

27. "Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat)."

فَلَوۡلَا نَصَرَهُمُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ قُرۡبَانًا ءَالِهَةَۢۖ بَلۡ ضَلُّواْ عَنۡهُمۡۚ وَذَٰلِكَ إِفۡكُهُمۡ وَمَا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ

Falaulaa nasharahumul-ladziina-attakhadzuu min duunillahi qurbaanan aalihatan bal dhalluu 'anhum wa dzaalika ifkuhum wa maa kaanuu yaftaruun.

28. "Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan."

وَإِذۡ صَرَفۡنَآ إِلَيۡكَ نَفَرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوٓاْ أَنصِتُواْۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوۡاْ إِلَىٰ قَوۡمِهِم مُّنذِرِينَ

Wa idz sharafnaa ilaika nafaran minal jinni yastami'uunal qur-aana falammaa hadharuuhu qaaluu annshituu falammaa qudiya wa lau ilaa qaumahum mundziriin.

29. "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, diamlah kamu (untuk mendengarkannya). Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.

قَالُواْ يَٰقَوۡمَنَآ إِنَّا سَمِعۡنَا كِتَٰبًا أُنزِلَ مِنۢ بَعۡدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ يَهۡدِيٓ إِلَى ٱلۡحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُّسۡتَقِيمٍ

Qaaluuu yaa qaumanaa innaa sami'naa kitaaban unzila min ba'di muusaa mushaddiqan limaa baina yadaihi yahdii ilal haqqi wa ilaa thariiqin mustaqiim.

30. Mereka berkata, hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus."

يَٰقَوۡمَنَآ أَجِيبُواْ دَاعِيَ ٱللَّهِ وَءَامِنُواْ بِهِۦ يَغۡفِرۡ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُجِرۡكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ

Yaa qaumanaa ajiibuu daa'iyallahi wa aaminuu bihii yaghfir lakum min dzunuubikum wa yujirkum min 'adzaabin aliim.

31. "Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih."

وَمَن لَّا يُجِبۡ دَاعِيَ ٱللَّهِ فَلَيۡسَ بِمُعۡجِزٍ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَيۡسَ لَهُۥ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءُۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Wa man laa yujib daa'iyallahi falaisa bimu'jizin fiil ardhi wa laisa lahuu min duunihi auliyaa-u uula-ika fii dhalalin mubiin.

32. "Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَلَمۡ يَعۡيَ بِخَلۡقِهِنَّ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰۚ بَلَىٰٓۚ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ

Awalam yarau annallahal-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha wa lam ya'ya bikhalqihinna biqaadirin 'alaa an yuhyiyal mautaa balaa innahuu 'alaa kulli syai-in qadiir.

33. "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

وَيَوۡمَ يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَلَى ٱلنَّارِ أَلَيۡسَ هَٰذَا بِٱلۡحَقِّۖ قَالُواْ بَلَىٰ وَرَبِّنَاۚ قَالَ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ

Wa yauma yu'radhul-ladziina kafaruu 'alannaari alaisa haadzaa bil haqqi qaaluuu balaa wa rabbinaa qaala fadzuuquul 'adzaaba bimaa kuntum takfuruun.

34. "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang yang kafir dihadapkan kepada neraka, (mereka akan ditanya). Bukankah (azab) ini benar? Mereka menjawab, ya benar, demi Tuhan kami. Allah berfirman, maka rasakanlah azab ini disebabkan dahulu kamu mengingkarinya."

فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسۡتَعۡجِل لَّهُمۡۚ كَأَنَّهُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَ مَا يُوعَدُونَ لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةٗ مِّن نَّهَارِۢۚ بَلَٰغٞۚ فَهَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

Faashbir kamaa shabara uuluul 'azmi minarrusuli wa laa tasta'jil lahum ka-annahum yauma yarauna maa yuu'aduuna lam yalbatsuu illaa saa'atan min nahaarin balaaghun fahal yuhlaku illaal qaumul faasiquun.

35. "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."

Dari terjemahannya, Surat Al Ahqaf memiliki beberapa kandungan dalam surahnya.

Di antaranya menerangkan keimanan, ketakwaan, hingga beberapa sifat yang akan menjerumuskan manusia ke surga dan neraka.

Juga tentang diturunkannya Al Quran, kebenaran risalah Rasulullah SAW dari Allah SWT serta azab yang diterima kaum pendusta. (*)

Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Jatsiyah, Sebelum Berbuat Apapun Ingatlah Hari Akhir

Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Hujarat, Amalan untuk Menjadi Tamu Rasulullah SAW

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Surat Al Ahqaf Lengkap Arab Latin dan Artinya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved