Berita Internasional
Tsunami Covid-19 di India, Tiap 5 Menit 1 Orang Meninggal, Warga Berebut Pasokan Oksigen
Mengerikan, India diterjang tsunami covid-19, tiap 5 menit ada 1 orang meninggal dan warga pun berebut pasokan oksigen
TRIBUNKALTENG.COM, NEW DELHI - Mengerikan, India diterjang tsunami covid-19, tiap 5 menit ada 1 orang meninggal dan warga pun berebut pasokan oksigen.
Tingginya angka penularan covid-19 di India, menyebabkan rumah sakiat penuh oleh pasien.
Bahkan tidak sedikit pasien yang terbaring di luar rumah sakit akibat ober kapasitas.
Tingginya angka penularan covid-19 di India pun menyebabkan angka kematian melonjak drastis.
Diberitakan terjadi kematian setiap 5 menit di ibu kota India, New Delhi akibat varian baru Covid-19 yang oleh pengamat disebut lebih berbahaya.
Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 Dihentikan Selama Idul Fitri 1442 H
Baca juga: Website Khusus Vaksinasi Covid-19 Diluncurkan, Klik vaksin.kemkes.go.id
Baca juga: Ada Lagi Gejala Terbaru Covid-19: Mulut Kering dan Gangguan Pendengaran
Untuk hari kedua berturut-turut, jumlah infeksi akibat Covid-19 semalam di negara itu mencapai 332.730, lebih tinggi dari angka yang pernah tercatat di mana pun di dunia sejak pandemi mulai tahun lalu.
Gelombang kedua Covid-19 India telah melanda sangat ganas sehingga rumah sakit kehabisan oksigen, tempat tidur, dan obat anti-virus.
Banyak pasien telah ditolak rumah sakit karena tidak ada tempat untuk mereka, kata dokter di New Delhi seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/4/2021).
Sirene ambulans terdengar sepanjang hari di jalan-jalan sepi ibu kota, salah satu kota terparah di India, di mana penguncian (lockdown) diberlakukan untuk mencoba dan membendung penularan virus.
Kremasi massal terhadap jenazah korban Covid-19 telah dilakukan karena ruang krematorium telah habis.
Di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur di timur laut kota, pasien kritis yang terengah-engah tiba dengan ambulans atau becak motor.
Beberapa pasien menunggu berjam-jam di troli di luar.
Nasib menyedihkan dialami Shayam Narayan meninggal sebelum dirawat karena minimnya peralatan yang dimiliki rumah sakit.
"Sistemnya rusak," kata adik laki-lakinya Raj.
Tushar Maurya, yang ibunya dirawat di dalam, mendesak siapa pun yang tidak dalam kondisi serius untuk menjauh.
