Tadarus Ramadhan 2021
TADARUS RAMADHAN 2021: Surah An Naba', Ketika Semesta Hancur dan Manusia Berhamburan Ketakutan
Tadarus Ramadhan hari ini mengupas Surat An Naba' yang mengungkapkan tentang hari kiamat, ketika semesta hancur dan manusia berhamburan ketakutan
TRIBUNKALTENG.COM - Tadarus Ramadhan hari ini adalah mengupas Surat An Naba' yang mengungkapkan tentang hari kiamat, ketika semesta hancur dan manusia berhamburan ketakutan.
Mengutip dari Buku Juz Amma, Surah An Naba' merupakan surah ke-78 yang diturunkan setelah Surat Al Ma 'arij.
Surah An Naba' juga tergolong sebagai surah makkiyah karena diturunkan di Mekkah.
Jumlah ayatnya ada 40.
Dalam Alquran, Surah An Naba' menempati juz 30 tepatnya setelah Surah Al Mursalat (wal mursalaa ti urfaa).
Nama An Naba' diambil dari awal bacaan ayat kedua.
Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, An Naba' bermakna berita besar.
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Sad, Amalkan Agar Menjadi Orang-orang Pilihan di Hari Akhir
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Jatsiyah, Sebelum Berbuat Apapun Ingatlah Hari Akhir
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Hujarat, Amalan untuk Menjadi Tamu Rasulullah SAW
Surah An Naba' juga kerap disebut Surah Amma yatasaa alun.
Nama tersebut diambil dari bacaan lafaz ayat pertama.
Selengkapnya simak bacaan Surah An Naba' lengkap Arab latin dan terjemahan surah An Naba dalam Bahasa Indonesia.
عَمَّ يَتَسَآءَلُوْنَ
'amma yatasaa-aluun.
"Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?"
عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيْمِ
'anin naba-il 'adziim.
"Tentang berita yang besar (hari berbangkit)."
الَّذِى هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَ
Alladzii humfiihi mukhtalifuun.
"Yang dalam itu mereka berselisih."
كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ
Kallaa saya'lamuun.
"Tidak! Kelak mereka akan mengetahui."
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ
Tsumma kallaa saya'lamuun.
"Sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui."
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهٰدًا
Alam naj'alil ardho mihaadaa.
"Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan."
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
Wal jibaala autaadaa.
"Dan gunung-gunung sebagai pasak?"
وَخَلَقْنٰكُمْ أَزْوٰجًا
Wakholaqnaakum azwaajaa.
"Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan."
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Waja'alnaa naumakum subaataa.
"Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat."
وَجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًا
Waja'alnal laila libaasaa.
"Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian."
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
Waja'alnan nahaaro ma'aasyaa.
"Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan."
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
Wabanainaa fauqokum sab'ang syidaadaa.
"Dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh."
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
Waja'alnaa siroojaw wahhaajaa.
"Dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari)."
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا
Wa angzalnaa minal mu'shirooti maa-ang tsajjaajaa.
"Dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya."
لِّنُخْرِجَ بِهٖۦ حَبًّا وَنَبَاتًا
Linukhrija bihii habbaw wanabaataa.
"Untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman."
وَجَنّٰتٍ أَلْفَافًا
Wajannaatin alfaafaa.
"Dan kebun-kebun yang rindang."
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقٰتًا
Inna yaumal fashli kaana miiqootaa.
"Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan."
يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا
Yauma yungfakhu fish shuuri fata'tuuna afwaajaa.
"Yaitu pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong."
وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوٰبًا
Wafutihatis samaa-u fakaanat abwaabaa.
"Dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu."
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
Wasuyyirotil jibaalu fakaanat saroobaa.
Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana."
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا
Inna jahannama kaanat mirshoodaa.
"Sungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka)."
لِّلطّٰغِيْنَ مَـأٰبًا
Liththooghiina ma-aabaa.
"Menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas."
لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ أَحْقَابًا
Laabitsiina fiihaa ahqoobaa.
"Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama."
لَّا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا
Laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaroobaa.
"Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan (pula mendapat) minuman."
إِلَّا حَمِيْمًا وَغَسَّاقًا
illaa hamiimaw waghossaaqoo.
"Selain air yang mendidih dan nanah."
جَزَآءً وِفَاقًا
Jazaa-aw wifaaqoo.
"Sebagai pembalasan yang setimpal."
إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًا
Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa.
"Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan penghitungan."
وَكَذَّبُوا۟ بِـأٰيٰتِنَا كِذَّابًا
Wakadzdzabuu bi-aayaatinaa kidzdzaabaa.
"Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami."
وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًا
Wakulla syai-in ahshoinaahu kitaabaa.
"Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab (buku catatan amalan manusia)."
فَذُوْقُوا۟ فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
Fadzuuquu falan naziidakum illaa 'adzaabaa.
"Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab."
إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا
Inna lil muttaqiina mafaazaa.
"Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan."
حَدَآئِقَ وَأَعْنٰبًا
Hadaa-iqo wa a'naabaa.
"Yaitu kebun-kebun dan buah anggur."
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا
Wakawaa'iba atroobaa.
"Dan gadis-gadis cantik yang sebaya."
وَكَأْسًا دِهَاقًا
Waka'san dihaaqoo.
"Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)."
لَّا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَلَا كِذّٰبًا
Laa yasma'uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa.
"Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta."
جَزَآءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا
Jazaa-am mirrobbika 'athoo-an hisaabaa.
"Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu."
رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا
Robbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rohmaan, laa yamlikuuna minhu khithoobaa.
"Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia."
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
Yauma yaquumur ruuhu wal malaa-ikatu shoffaa, laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rohmaanu waqoola showaabaa.
"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar."
ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ ۖ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـأٰبًا
Dzaalikal yaumul haq, famang syaa-at takhodza ilaa robbihii ma-aabaa.
"Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya."
إِنَّآ أَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يٰلَيْتَنِى كُنْتُ تُرٰبًۢا
Innaa angdzarnaakum 'adzaabang qoriibay yauma yangdzurul mar-umaa qoddamat yadaahu wayaquulul kaafiru yaalaitanii kuntu turoobaa.
"Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, 'alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.'"
Baca juga: 7 Doa dan Dzikir yang Diajarkan Rasulullah untuk Membuka Pintu Rezeki, Amalkan Setelah Sholat Subuh
Baca juga: Sholawat Nuril Anwar, Amalan untuk Mempermudah Terkabulnya Hajat
Dari terjemahannya Surat An Naba' berisi tentang keadaan hari kiamat.
Dijelaskannya bahwa pada hari kiamat nanti alam semesta akan hancur, sengkakala ditiupkan dan manusia berhamburan ketakutan.
Selanjutnya dijelaskan tentang neraka jahanam bagi pendosa dan surga bagi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Surat An Naba' Lengkap Arab Latin dan Artinya