Ramadhan 2021
TADARUS RAMADHAN 2021: Surah An Naziat, Mengantar ke Surga dengan Wajah Berseri-seri
Tadarus Ramadhan 2021 hari ke-8 ini adalah Surah An Naziat yang bila diamalkan bisa mengantar kita ke surga dengan wajah berseri-seri
TRIBUNKALTENG.COM - Tadarus Ramadhan 2021 yang sudah memasuki hari ke-8 ini adalah mengaji dan mengkaji Surah An Naziat yang bila diamalkan bisa mengantar kita ke surga dengan wajah berseri-seri.
Mengutip dari buku Juz Amma, Surat An Naziat merupakan surah ke-79 yang diturunkan setelah Surat An Naba'.
Surat An Naziat juga tergolong sebagai surah makkiyah karena diturunkan di Makkah.
Jumlah ayatnya ada 46.
Dalam Al Quran, Surat An Naziat menempati juz 30 tepatnya setelah Surat An Naba' (amma yatatsaa aluun).
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Fath, Wasilah untuk Peroleh Rezeki yang Berkah
Baca juga: TADARUS RAMADHAN: Al Kautsar, Surah Terpendek Keutamaan Besar, Atasi Rasa Takut dan Lunakkan Hati
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah At Tariq, Menghalangi Ancaman Musuh
Nama An Naziat diambil dari awal bacaan ayat pertama.
Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, An Naziat bermakna para pencabut atau malaikat pencabut.
Surat An Naziat juga memiliki nama lain yakni As Sahirah dan At Thammah.
Adapun keutamaan Surat An Naziat dikutip dari laman Facebook Pendidikan Islam Sedunia (PISD) antara lain.
- Barangsiapa yang istiqamah membacanya, maka kelak akan masuk surga dengan wajah gembira berseri-seri
- Barangsiapa istiqamah membacanya, maka ia akan terhindar dari kejahatan musuh.
Selengkapnya simak bacaan Surat An Naziat lengkap Arab latin dan artinya dalam Bahasa Indonesia.
وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ
Wannaazi 'aa ti garqaa.
"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras."
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ
Wannaa syithaati nasythaa.
"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut."
وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ
Was saabihaati sab haa.
"Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat."
فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ
Fas saabiqaati sabqaa.
Dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang."
فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ
Fal mudabbiraati amraa
"Dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia)."
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ
Yauma tarjufur raajifah.
"Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam."
تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ
Tatba'uhar raadifah.
"Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua."
قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
Quluubuy yauma 'idziw waajifah.
"Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut."
اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ
Abtsaaruhaa khaasyi 'ah.
"Pandangannya tunduk."
يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ
Yaquuluuna a innaa lamarduuduuna fil haafirah.
"Orang-orang kafir berkata, 'apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?"
ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ
A idzaa kunnaa 'idzaaman nakhirah.
"Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?"
قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ
Qaaluu tilka idzang karratun khaasirah.
"Mereka berkata, 'kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan."'
فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ
Fa innamaa hiya zajratuw waahidah.
"Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja."
فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ
Fa idzaa hum bis saahirah.
"Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru)."
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ
Hal ataaka hadiitsu muusaa.
"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?"
اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ
Idz naadaahu rabbuhuu bil waadil muqaddasi thuwaa.
"Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa."
اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ
Idzhab ilaa fir'auna innahuu thagaa.
"Pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas."
فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ
Fa qul hal laka ilaa an tazakkaa.
"Maka katakanlah (kepada Fir'aun), adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)."
وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ
Wa ahdiyaka ilaa rabbika fa takhsyaa.
"Dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?"
فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ
Fa araahul aayatal kubraa.
"Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar."
فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ
Fa kadzzaba wa 'atsaa.
"Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai."
ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ
Tsumma adbara yas'aa.
"Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa)."
فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ
Fa hasyara fa naadaa.
"Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya)."
فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ
Fa qaala ana rabbukumul a'laa.
"Seraya berkata, 'Akulah tuhanmu yang paling tinggi.'"
فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ
Fa akhadzahullaahu nakaalal aakhirati wal uula.
"Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ
Inna fii dzaalika la 'ibratal limay yakhsyaa.
"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)."
ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ
A antum asyaddu khalqan amis samaa` banaahaa.
"Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangunNya?"
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ
Rafa 'a samkahaa fa sawwaahaa.
"Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya."
وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ
Wa agta tsya lailahaa wa akhraja dhuhaahaa.
"Dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang)."
وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ
Wal ardza ba'da dzaalika dahaahaa.
"Dan setelah itu bumi Dia hamparkan."
اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ
Akhraja min haa maa 'ahaa wa mar 'aahaa.
"Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya."
وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ
Wal jibaala arsaaha.
"Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh."
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ
Mataa 'al lakum wa li 'an 'aa mikum.
"Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu."
فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ
Fa idzaa jaa 'atith-thaammatul kubraa.
"Maka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang."
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ
Yauma yatadzakkarul insaanu maa sa 'aa.
"Yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya."
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى
Wa burrizatil jahiimu limay yaraa.
"Dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat."
فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ
Fa ammaa man thagaa.
"Maka adapun orang yang melampaui batas."
وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ
Wa aa tsaral hayaatad dun yaa.
"Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia."
فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ
Fa innal jahiima hiyal ma' waa.
"Maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya."
وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ
Wa ammaa man khaafa maqaama rabbihii wa nahan nafsa 'anil hawaa.
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya."
فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ
Fa innal jannata hiyal ma' waa.
"Maka sungguh, surgalah tempat tinggal Nya."
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ
Yas 'aluunaka 'anis saa 'ati ayyaana mursaahaa.
"Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kiamat, kapankah terjadinya?"
فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ
FIIma anta min dzikraahaa.
"Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)?"
اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ
Ilaa rabbika muntahaahaa.
"Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya)."
اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ
Innamaa anta mundziru may yakhsyaahaa.
"Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari kiamat)."
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا
Ka 'annahum yauma yaraunahaa lam yalbatsuu illaa 'asyiyyatan au dzuhaahaa.
"Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari."
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Alaq, Amalan Tingkatkan Kecerdasan Otak
Baca juga: TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Ar Rahman, Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Baca Surah dengan 46 Ayat Ini, Bisa Terhindar dari Kejahatan, Inilah Bacaan Surat An Naziat