Ramadhan 2021
Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Boleh Tidak? Berikut Kisah di Masa Rasulullah SAW dan Pendapat UAS
Ustaz Abdul Somad alias UAS memberi penjelasan tentang tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan, berikut kisah ziarah kubur di Masa Rasulullah SAW
TRIBUNKALTENG.COM - Ustaz Abdul Somad alias UAS memberi penjelasan tentang tradisi ziarah kubur orangtua dan leluhur yang biasa dilakukan umat Islam di Indonesia setiap menjelang bulan Ramadhan, berikut kisah di masa Rasulullah SAW.
Umat Islam di Indonesia ada yang berpendapat ziarah kubur jelang Ramadhan boleh dilakukan.
Akan tetapi, sebagian lainnya berpendapat sebaliknya.
Sebenarnya bagaimana hukum ziarah kubur, terutama jelang Ramadhan?
Dalam sebuah ceramah, Ustaz Abdul Somad alias UAS pernah mendapatkan pertanyaan mengenai hukum ziarah kubur itu.
Lalu apa jawaban UAS?
Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2021 Jangan Lupa Mandi Junub Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Berikut Caranya
Baca juga: Keutamaan Sholat Khusus di Bulan Ramadhan Ini Luar Biasa, Bisa Menghapus Dosa-dosa Masa Lalu
Baca juga: Amalkan Zikir Ini Sebelum Tidur Malam Saat Ramadhan Bikin Hati Lebih Tenang dan Pahala Berlipat
Menurut ustaz asal Sumatera itu, ziarah kubur diperbolehkan.
Namun, untuk waktunya, tidak terbatas hanya menjelang bulan Ramadhan saja.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” tambahnya.
Sempat Dilarang Rasulullah
Dikutip Tribunjabar.co.id dari laman Nu.or.id , Rasulullah sempat melarang orang-orang untuk berziarah.
Alasannya, saat itu keimanan orang-orang masih lemah dan ditakutkan terjadinya kesalahpahaman.
Diketahui, kondisi sosiologis masyarakat Arab kala itu masih condong kepada kemusyrikan dan kepercayaan pada dewa serta sesembahan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad SAW pun memperbolehkan orang-orang berziarah ke kuburan.
Berikut keterangan Rasulullah saw dalam Sunan Turmudzi no 973.
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :"قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة"رواة الترمذي (3/370)
Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
Itulah hukum diperbolehkannya ziarah kubur, asalkan dengan alasan ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan seseorang kepada akhirat.
Baca juga: Definisi, Tujuan dan Dasar Perintah Puasa Ramadhan dalam Al Quran, Jaminannya Surga
Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap 3 Amalan Utama Nabi Muhammad SAW Sambut Bulan Suci Ramadhan
Ada pula keterangan lain dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Rasulullah saw bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jum’at maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Adapun mengenai pahala haji yang disediakan oleh Allah swt kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره
Rasulullah saw bersabda “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya” (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Bolehkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan? Begini Penjelasan Hukumnya Menurut Ustad Abdul Somad