Berita Maluku
Kronologi Komandan Brimob Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Sesak Napas, Demam dan 2 Kali Masuk RS
Komandan Kompi Brimob Polda Maluku, Iptu LT (45) yang meninggal seusai divaksin AstraZenecca sempat sesak napas, deman dan 2 kali masuk RS
TRIBUNKALTENG.COM, MALUKU - Komandan Kompi (Danki) Batalion A Satuan Brimob Polda Maluku, Iptu LT (45) yang meninggal seusai divaksin AstraZenecca sempat mengeluh sesak napas, demam dan dua kali masuk rumah sakit (RS).
Keluhan kepada sang istri itu disampaikan seusai Iptu LT mengikuti vaksinasi massal di lapangan upacara Polda Maluku.
Menyikapi kejadian ini, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku angkat bicara.
Juru bicara Satgas Covid-19 Maluku, dr Doni Rerung, memastikan bahwa korban meninggal karena positif terpapar Covid-19.
Menurutnya, setelah meninggal, jenazah Iptu LT yang sebelumnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku langsung dipindahkan ke RSUD M Haulussy Ambon.
Pemindahan jenazah dilakukan untuk melakukan tes cepat molekuler terhadap Iptu LT.
"Hasilnya positif Covid-19. Jadi itu penyebabnya," kata Doni kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu malam.
Meski begitu, ia mengakui ada kemungkinan korban juga meninggal akibat adanya efek kejadian ikutan setelah korban mengikuti vaksinasi.
"Diduga dia KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi), itu kejadian ikutan akibat efek vaksin. Makanya, kalau orang habis divaksin dicatat ada keluhan-keluhan apa tidak," ujarnya.
Ia mengaku, efek seperti itu lumrah terjadi saat imunisasi.
Baca juga: Ramadhan 2021 Sebentar Lagi, Kemenkes Rencanakan Vaksinasi Covid-19 Siang dan Malam
Baca juga: Tak Cuma Aries, Ini Zodiak yang Paling Bahagia Soal Asmara Besok Senin 5 April 2021
Baca juga: Sadis, Perempuan Ini Gunting Kelamin Pacar Lalu Dibuang ke Toilet, Dokter: Tidak Bisa Disambung Lagi
Namun, sejauh ini belum ada laporan orang yang menjalani vaksinasi meninggal setelah divaksin Covid-19.
"Tapi, sampai sekarang kan belum ada berita dari perusahan ataupun farmasi, dari kementerian atau yang memproduksi vaksin itu, ada kasus yang menyebabkan kematian," ungkapnya.
Kejadian pertama
Menurut Doni, kasus kematian Iptu LT itu merupakan yang pertama di Maluku.
Sebelumnya, belum ada kasus seseorang meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 di wilayah itu.
Oleh karena itu, Doni akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kasus tersebut.
"Ini kejadian pertama, lalu dikaitkan dengan vaksin tapi hasil pemeriksaan lab ternyata dia positif corona," ujarnya.
Ia mengakui, meski dipastikan korban meninggal karena Covid-19 akan tetapi pihaknya juga masih mengkaji kejadian itu.
"Nah semua kejadian itu dicatat dan dilaporkan ke kementerian dan sesuai prosedurnya nanti dianalisa," ujarnya.
Dua kali masuk rumah sakit
Iptu LT diketahui mengikuti vaksinasi massal pada 30 Maret 2021.
Baca juga: Gubernur Lukas Enembe Ditegur Kemendagri, Buntut Masuk Papua Nugini Lewat Jalur Tikus
Baca juga: Amalan-Amalan Ringan tetapi Besar Pahalanya saat Ramadhan Seperti yang Dicontohkan Rasululllah SAW
Besoknya, ia mengalami meriang dan demam.
Menurut Doni, saat itu Iptu LT sempat memeriksa diri ke rumah sakit.
Dokter pun memberi obat penurun panas dan demam.
"Jadi setelah sembuh, beberapa hari kemudian korban ini masuk lagi ke rumah sakit karena kakinya sakit dan demam," ujarnya.
Doni menduga, ada kemungkinan Iptu LT positif Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi.
Namun, karena kondisinya sehat, sehingga komandan kompi itu tak memiliki gejala.
Ia mencontohkan saat rapid test massal yang diikuti 500 ASN Pemprov Maluku ternyata ada yang reaktif padahal saat itu mereka terlihat sehat dan bugar.
"Nah ini sama kasusnya, pertanyaannya kenapa dia bisa (positif)? Kan ada OTG," jelasnya.
Ia menambahkan, gejala demam setelah disuntik vaksin Covid-19 bisa saja dialami penerima vaksin.
"Kalaupun dia muncul gejala waktu itu vaksin menimbulkan demam karena gejala ikutan, tapi sebenarnya virus sudah dalam tubuhnya," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Komandan Brimob Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Positif Covid-19 dan 2 Kali Masuk RS