Banjir Bandang di Adonara NTT
Banjir Bandang Melanda Adonara NTT Saat Paskah, Sudah 67 Warga Tewas
Bencana banjir bandang di Adonara, Nusa Tenggara Timur ( NTT) terjadi saat sebagian warga merayakan Paskah, Minggu (4/3/2021).
TRIBUNKALTENG.COM, KUPANG - Bencana banjir bandang di Adonara, Nusa Tenggara Timur ( NTT) terjadi saat sebagian warga merayakan Paskah, Minggu (4/3/2021).
Bencana di hari Paskah itu disebabkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai banjir di sebagian besar wilayah NTT dalam tiga hari terakhir.
Hingga saat ini, total korban tewas dalam bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur NTT sebanyak 67 orang yang dinyatakan tewas.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 27 jenasah yang sudah berhasil ditemukan oleh tim penyelamat.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Mulai 9 April 2021, Jangan Lupa Lengkapi Berkas Ini
Baca juga: Selain Berdoa dan Berzikir Ini Amalan Sunnah Sambut Puasa Ramadhan 2021
Dilansir dari Kompas.com, longsor dan banjir bandang terjadi di Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli mengatakan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor.
Hingga siang ini ada 23 jenazah yang sudah ditemukan.
"Yang dievakuasi 23 orang dan masih ada yang masih tertimbun," ujar Agustinus dikutip dari Kompas TV, Minggu.
Bencana juga terjadi di Kecamatan Adonara Timur. Di daerah ini banjir menewaskan empat orang dan memporakporandakan puluhan rumah warga di Waiwerang, Kelurahan Waiwerang Kota dan Desa Wairburak.
"Empat korban sudah ditemukan," ujar Agustinus melalui pesan singkat.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tertimbun tanah longsor saat sedang berada di dalam rumah, Minggu (4/4/2021) dini hari.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Boli mengatakan, telah meminta BPBD Flores Timur serta berbagai pihak untuk turun ke lapangan mengevakuasi para korban.
Longsor disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu (3/4/2021) hingga Minggu.
Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah wilayah di daerah itu terendam banjir.
Sementara itu, sebelum BPPB menyampaikan rincian korban meninggal dunia di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, 38 orang meninggal dunia (Total korban meninggal belum bisa dipastikan masih tertimbun lumpur), 5 orang luka-luka, 9 KK/20 jiwa terdampak.
Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 3 orang meninggal dunia, 4 orang uka-luka sudah dirujuk ke puskesmas, 7 orang hilang dan korban luka-luka masih dalam pendataan.
Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang meninggal dunia, 40 KK terdampak, korban luka-luka masih dalam pendataan.
Baca juga: Sebanyak 200 Jurnalis di Kota Palangkaraya Kalteng Telah Jalani Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Usai Libur Panjang Paskah 2021, Harga Emas Antam Senin 5 April 2021 Turun Rp 1.000, Ini Perinciannya
Kerugian material sementara puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
Saat ini, Bupati Flores Timur Anton Hadjon, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli bersama BPBD dan TNI/POLRI dan instansi terkait sudah turun ke lokasi guna membangun posko penanganan darurat.
Banjir di Bena, 100 Lebih KK Terjebak Banjir, Proses Evakuasi Masih Berjalan
Warga dusun Toinunuh, Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS terjebak banjir, Minggu (4/4/2021).
Akibat derasnya aliran air dan tingginya genangan air membuat masyarakat tak bisa bergerak ke mana-mana.
Warga terpaksa berdiam diri di dalam rumah sambil menunggu tim evakuasi.
Andre Manafe, salah satu warga Bena mengatakan, ada sekitar 100 lebih kepala keluarga terjebak banjir di dusun Toinunuh, Desa Bena. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
Banjir di desa bena dipicu tingginya curah hujan yang menyebabkan air kali meluap ke pemukiman masyarakat.
" Baru sekitar 6 KK yang berhasil keluar dari banjir di dusun Toinunuh. Sedangkan 100 KK lebih lainnya masih terjebak, "ujarnya.
Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu membenarkan adanya warga dusun Toinunuh yang terjebak banjir.
Saat ini forkopimcam Amanuban Selatan sedang berada di lokasi guna membantu proses evakuasi.
Ada sekitar 198 KK yang terjebak banjir dan 13 di antaranya sudah berhasil di evakuasi ke kantor desa Bena.
" Iya benar, ada warga yang terjebak banjir. Saat ini kami ada di lokasi guna membantu proses evakuasi. Sudah 13 KK berhasil kita evakuasi. Semoga tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Terpisah, Plt. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS mengaku, pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut dan saat ini sedang menunju ke lokasi guna melakukan evakuasi.
" Kita sementara menuju lokasi guna melakukan evakuasi. Perkembangannya seperti apa nanti saya sampaikan lagi," janjinya. Berita terkait Bencana Alam NTT
Dari jumlah tersebut, 31 korban ada di Ile Bolengmenyapu puluhan rumah dan korban jiwa di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.
Selain di Waiwerang, longsor besar terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 02.00 WITA.
Informasi terkini yang dihimpun Pos Kupang, sebanyak 31 orang sudah ditemukan meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya masih dalam proses pencarian.
"Sudah 31 orang ditemukan meninggal dunia. Diperkirakan 30 orang lebih yang masih dalam pencarian," ujar sumber Pos Kupang yang saat ini berada di lokasi.
Data sementara, rincian korban jiwa di Desa Lamanele antara lain, 31 orang meninggal dunia, 5 orang luka-luka, 9 KK atau 20 jiwa terdampak.
Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 2 orang hilang, 1 meninggal dunia, 4 orang luka-luka. Sementara di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang hilang dan 40 KK terdampak.
Kerugian materil sementara dalam badai di hari Paskah ini, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
Saat ini, Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, Wakil Bupati, Agustinus Payong Boli bersama BPBD, TNI/POLRI dan instansi terkait sudah berada di lokasi membangun tenda penampungan korban. (Dion Kota)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Tragedi Minggu Paskah 2021,44 Warga Adonara Tewas Tertimbun Longsor, 7 Lainnya Hilang dan di Tribunnews.com dengan judul Tragedi di Hari Paskah, 44 Warga Tewas Tertimbun Longsor, 7 Hilang di Adonara, dan di Kompas.com dengan judul "UPDATE Banjir dan Longsor Flores Timur: Korban Tewas Jadi 67 Orang, 27 Jenazah Telah Ditemukan"