Ramadhan 2021

Definisi, Tujuan dan Dasar Perintah Puasa Ramadhan dalam Al Quran, Jaminannya Surga

Definisi, tujuan dan dasar perintah puasa Ramadhan dalam Al Quran, jaminannya surga bagi umat Islam yang menjalankan

Editor: Dwi Sudarlan
Ist/Tribun Timur
Ilustrasi puasa Ramadhan 

TRIBUNKALTENG.COM - Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan menjalankan puasa selama sebulan sesuai yang dijelaskan dalam Al Quran dengan jaminan surga, berikut definisi, tujuan dan dasar perintah puasa Ramadhan.

Meski setiap tahun dijalankan, tak jarang ada yang  penasaran dengan arti dan tujuan berpuasa selama bulan Ramadhan. 

Umat muslim dapat mengetahui jawabannya sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran.

Lantas, surah dan ayat berapa puasa Ramadhan dijelaskan dalam Al Quran?

Perintah puasa Ramadan terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Demikian inilah ayat yang mendasari umat Islam yang beriman menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Baca juga: Ramadhan 2021 Makin Dekat, Berikut Doa Niat Puasa dan Zikir yang Bisa Diamalkan Tiap Hari

Baca juga: Lebih Mudah Atur Waktu Ibadah Selama Puasa Ramadhan 2021 dengan 3 Aplikasi Ini

Di sana juga sekaligus mengandung pengertian puasa Ramadhan berikut tujuannya.

Tujuan puasa Ramadhan adalah agar umat Islam menjadi Muslim yang bertakwa.

Untuk menjadi takwa seseorang harus melakukan pengorbanan lewat puasa tersebut.

Demikian definisi puasa Ramadhan adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.

Puasa artinya menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta dari perbuatan-perbuatan buruk yang dilarang.

Ibadah puasa Ramadan merupakan perintah langsung dari Allah SWT.

Berpuasa sebulan itu juga merupakan ibadah wajib sebagaimana tercantum dalam rukun Islam.

Ini artinya ibadah puasa juga merupakan pertanggungjawaban kepada Allah SWT.

Ibadah puasa menyangkut aspek hablum minallah, hubungannya kepada Allah SWT.

Baca juga: Doa-doa yang Sebaiknya Dipanjatkan Agar Mendapat Berkah Bertemu Bulan Ramadhan 2021

Baca juga: Ini Doa Jelang Ramadhan yang Paling Kuat Sisi Hadisnya Menurut Ustaz Adi Hidayat

Karenanya puasa merupakan bentuk ketentuan Allah SWT yang harus dijalankan mukmin sebagai syariat Islam dengan tujuan meningkatkan ketakwaan.

Dalam ayat berikutnya Al Quran surat Al Baqarah ayat 185 dijelaskan tentang pelaksanaan puasa Ramadhan tersebut.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya:

Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). 

Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. 

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Ada pula dijelaskan dalam Al Quran tentang orang-orang mendapat keringanan dalam menjalankan puasa Ramadan tersebut.

Allah SWT memberikan keringanan untuk golongan tertentu sehingga diperbolehkan tak berpuasa.

Dasar perintah ini terjandung dalam Surat Al Baqarah ayat 184.

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Lantas, apa jaminan menjalankan puasa Ramadhan tersebut?

Sebagaimana dijelaskan di atas, berpuasa tak lain juga agar orang-orang beriman dan bertakwa.

Selain itu, Allah SWT juga memberikan keutamaan jaminan berpuasa Ramadhan.

Dijelaskan dalam hadis bahwa jaminan di bulan puasa Ramadhan salah satunya dibukakan pintu-pintu surga.

Pintu-pintu surga itu dibuka karena bantak amal saleh yang dapat dikerjakan di bulan Ramadhan.

Selain itu, sebaliknya pintu-pintu neraka ditutup oleh karenanya sedikitnya maksiat yang dilakukan orang-orang beriman.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda,

“إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين” رواه البخاري ومسلم واللفظ له

“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” [Muttafaqun ‘alaihi]

Dalam riwayat hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda,

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan:

‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960) (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Definisi Puasa Ramadan Dijelaskan dalam Al Quran, Ini Ayat Dasar Puasa Ramadan, Jaminannya Surga

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved