Berita Banjarbaru
Warga Tambak Tarap Banjarbaru Demo Akses Jalan Ditutup untuk Pembangunan Perumahan
Warga Tambak Tarap Kota Banjarbaru menggelar aksi demo, Minggu (22/11/20 pagi. Mereka memprotes pembangunan perumahan yang menutup akses jalan di kamp
Penulis: Nurholis Huda | Editor: edi_nugroho
Editor: Edi Nugroho
TRIBUNKALTENG.COM, BANJARBARU - Warga Tambak Tarap Kota Banjarbaru menggelar aksi demo, Minggu (22/11/20 pagi. Mereka memprotes pembangunan perumahan yang menutup akses jalan di kampung setempat.
Warga pun kesal. Bahkan mau menghancur bangunan rumah yang ditengara dari pihak developer. Hal itu terjadi di jalan tambak tarap kelurahan Syamsuddin Noor Banjarbaru.
Sementara pihak RT masih menahan emosi warga sampai ada kejelasan dari pihak developer.
Menurut Ketua RT 40, Hendri, menyebut sudah berulang kali masyarakat melalui RT setempat mengundang baik baik pihak develpor namun tak ada hasil.
Baca juga: Masa Pandemi, Terminal Bus Patih Rumbih Sampit Tetap Beroperasi Melayani Panumpang
"Pihak develpor atau perwakilan tak datang ketika kami undang," kata Hendri.
Menurut Hendri, jalan akses yang dipolicelie itu atau di Handil Enam menjadi akses jalan warga, sudah puluhan tahun, dan pernah ditangani Dinas PU kota Banjarbaru. Bahkan oleh salah satu pengembang perumahan, jalan dan handil sudah dibangun dua buah rumah.
Jalan lama dan pernah dialokasikan proyek normalisasi pemko Banjarbaru 2014
Merasa sepihak akses warga ditutup, puncaknya, pada Jumat kemarin warga demo menggunakan karton seadanya, atas ditutupnya akses warga. Malah ada police line di jalan tersebut.
"Warga meminta akses jalan handil 6 di Kelurahan Syamsudin Noor dikembalikan ke semula, kami jelas keberatan dengan cara pihak developer membuat pondasi dan
membangun rumah di atas jalan handil 6, yang mana jalan tersebut adalah jalan umum
yang sudah ada sejak tahun 1990, dan pada tahun 2014 di perlebar oleh pemerintah
kota Banjarbaru ( Dinas PU ), " urai Hendri, Minggu (22/11/2020).

Warga tambak tarap kelurahan Syamsuddin Noor Banjarbaru, meluapkan aspirasi keberatan atas penutupan akses jalan Handil Enam.
Penutupan akses jalan tersebut menggunakan sarana police line, sehingga masyarakat mempertanyakan penggunakan properti yang digunakan untuk kepentingan lembaga kepolisian.
Berdasarkan keterangan warga, jalan Handil Enam menjadi akses jalan warga, sudah puluhan tahun, dan pernah ditangani Dinas PU kota Banjarbaru. Bahkan oleh salah satu pengembang perumahan, jalan dan handil sudah dibangun dua buah rumah.
Jalan lama dan pernah dialokasikan proyek normalisasi pemko Banjarbaru 2014,” kata Hendri, ketua RT. 40.
Warga berharap pemko Banjarbaru menuntaskan masalah itu, agar akses jalan warga maupun menuju Alkah bisa kembali seperti sedia kala. Warga juga berharap pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap pemanfaatkan properti police line.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Banjarbaru, Iptu Tajudinoor, menjelaskan soal garis polisi atau police line itu dipasang oleh jajaran Direktorat Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) terkait persoalan sengketa tanah.
"Langsung konfirmasi ke sana (Krimum Polda) ," jelas Tajudinoor. (Tribunkalteng.com /nurholis huda).
Dana Hibah Rumah Ibadah Kalsel Bakal Ditambah Hingga Rp3 Miliar |
![]() |
---|
Mau Lapor Kejadian ke Polres Banjarbaru, Lewat Aplikasi Cangkal Saja |
![]() |
---|
Pandemi Covid-19, Angkasa Pura Minta Keringanan Pajak ke Pemko |
![]() |
---|
Sekolah Banjarbaru Kalsel Dapat Kuota 10 Sekolah Penggerak |
![]() |
---|
Jembatan Almanar Banjarbaru Kalsel Ambruk Akibat Banjir Dianggarkan Rp 1,2 Miliar |
![]() |
---|