Berita Tala

Pedagang Makanan di Tala Kalsel Bingung Cari Gas Melon, di Pangkalan Jual Rp25 Ribu Per Tabung

Meski operasi pasar liquid petroleum gas (LPG) subsidi kemasan tiga kilogram gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala),

Penulis: Idda Royani | Editor: edi_nugroho
Tribunkalteng.com/idda royani
Warga Kecamatan Bumimakmur tertib antre untuk mendapatkan gas elpiji murah di kantor kecamatan setempat, Senin (12/10/2020) siang.. 

Editor: Edi Nugroho

TRIBUNKALTENG.COM, PELAIHARI - Meski operasi pasar liquid petroleum gas (LPG) subsidi kemasan tiga kilogram gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), namun hingga kini harga di tingkat eceran masih cukup tinggi.

Penuturan beberapa warga di sejumlah tempat di Tala, Rabu (14/10/2020), harga LPG subsidi atau familiar disebut elpiji melon itu masih mahal pada perdagangan eceran.

"Masih mahal harganya di warung-warung. Kemarin saya beli Rp 35 ribu. Pernah juga dapat Rp 28 ribu tapi cuma sekali," ucap Asmi, warga Pelaihari.

Baca juga: Kecewa Tuntutan Gagal Tersampaikan, BEM SEKA Gelar Aksi Demonstrasi Susulan

Pedagang makanan ini mengaku pusing oleh mahalnya harga elpiji melon tersebut. Apalagi dirinya berjualan masakan dam gorengan sehingga intensitas memasak cukup tinggi. Kebutuhan gas elpiji pun tinggi pula.

"Gak ada waktunya buat ikut ngantre di pangkalan. Ya terpaksa beli eceran. Mau gimana lagi. Di pangkalan kadang juga mahal, ada yang hingga Rp 25 ribu," sebutnya.

Senada diutarakan Rahma. Warga Kecamatan Batibati ini mengaku gundah ketika sangat memerlukan gas, namun harga eceran cukup mahal.

"Masa iya sih kemarin itu dibilangin orang warung harganya Rp 40 ribu, bahkan ada yang bilang Rp 45 ribu. Terpaksa muter ke sana kemari nyari yang agak miring, alhamdulillah dapet yang Rp 35 ribu," ucapnya.

Ia juga mengaku kerap membutuhkan gas elpiji melon. Pasalnya dirinya juga berjualan kue yang mesti digoreng. Apalagi belakangan ini ordernya menanjak.

"Biasanya dulu setabung tiga kilo tahan dua minggu. Eh, belakangan ini seminggu juga sudah habis," sebutnya.

Keduanya berharap harga gas elpiji tiga kilogram bisa kembali stabil seperti dulu. Apalagi saat ini kondisi keuangan masyarakat masih lemah akibat pandemi covid-19.

Operasi pasar murah juga mereka harapkan terus digencarkan dengan jumlah tabung gas yang disalurkan diperbanyak lagi. Sekadar diketahui, sejak beberapa bulan lalu Pemkab Tala melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan gencar melaksanakan operasi pasar gas melon.

Pada kegiatan itu jumlah gas melon yang disalurkan sebanyak 280 tabung. Harganya sesuai HET (harga eceran tertinggig yakni Rp 19 ribu. Kegiatan terkini digelar di kantor Kecamatan Bumimakmur, dua hari lalu. (Tribunkalteng.com/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved