Kriminalitas Murungraya

Sabung Ayam di Murungraya Membawa Maut, Barok Tewas di Ujung Belati

Saat itu yang berkelahi bukan lagi ayam yang diadu tetapi pemilik ayam dalam arena sabung ayam tersebut.

Penulis: Fathurahman | Editor: Edinayanti
polres murungraya
arena sabung ayam di Desa Juking Sopan, RT. 06, Kecamatan Permata Intan, Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah. 

TRIBUNKALTENG.COM, MURUNGRAYA - Peristiwa nahas menimpa, Dedi Iskandar alias Barok (23) warga Desa Juking Sopan, RT. 06, Kecamatan Permata Intan, Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah.

Ia tewas ditusuk akibat kericuhan saat sabung ayam yang digelar di desa setempat.

Warga setempat sudah biasa menggelar sabung ayam yang terkadang juga taruhan uang.

Pada sabung ayam yang dilaksanakan, Minggu (21/6/2020) siang terjadi kericuhan.

Saat itu yang berkelahi bukan lagi ayam yang diadu tetapi pemilik ayam dalam arena sabung ayam tersebut.

Bahkan satu pemilik ayam aduan tewas ditusuk pisau belati

Lima Konglomerat Indonesia Masuk Daftar 500 Orang Terkaya di Dunia, Ada Pemilik Grup Jarum

Tips Mudah Merawat Bodi dan Cat Mobil Agar Tetap Kinclong, Cegah Karatan dan Jamur

Informasi dari Kapolsek Permata Intan Ipda Ismail Lubis, yang dilansir Humas Polda Kalteng, Rabu (24/6/2020), pihaknya mendapat laporan dari warga terjadi keributan dalam pagelaran sabung ayam.

Personel turun ke lapangan setelah adanya laporan tersebut.

Menurut Kapolsek, pihaknya menangkap, Bahrudin (51) warga Desa Juking Sopan RT.07, Kecamatan Permata Intan,Murungraya, Kalteng, karena terbukti melakukan penusukan terhadap korban Barok hingga tewas.

"Pelaku saat ini sudah diamankan," ujarnya.

Lebih jauh dia menceritakan, kronologis kejadian berawal saat digelarnya sabung ayam yang dinyatakan draw atau imbang sehingga tidak ada pemenang.

Yuliansyah alias Barok yang berada di TKP melakukan protes, dia beranggapan ada salah satu ayam aduan yang menang.

Sikap Bagok ini kemudian memicu keributan, Mitro salah satu warga kemudian masuk ke gelanggang sabung ayam memegang leher Bagok dan menariknya keluar arena.

Sikap Mitro direspon Bahrudin (pelaku) yang ada di TKP.

Dia adalah Paman Bagok yang tidak terima ponakannya diperlakukan seperti itu.

"Pelaku (Bahrudin) kemudian mendorong Mitro hingga Bagok terlepas dari pegangannya. Kondisi ini kemudian memicu Dedi alias Barok adik Kandung Mitro masuk dari luar gelanggang dan langsung memukul Bahrudin sehingga berlanjut adanya perlawanan dari Paman Bagok tersebut.

Bahrudin kemudian mengambil senjata tajam yang dari tas slempang yang dibawanya, saat Barok mau memukul pelaku untuk kedua kalinya bersamaan dengan itu pisau Bahrudin menusuk tubuh korban Barok, suasana lokasi sabung ayam pun ricuh, setelah satu korban kena luka tusukan pisau.

Barok mengalami luka pada bagian perut atas sebelah kiri, dan langsung dilarikan ke RSUD Purukcahu menggunakan speedboat.

Namun sayangnya dalam perjalanan dari desa yang jauh dari pusat Kota Purukcahu Ibu Kota Murungraya tersebut, korban Barok meninggal dunia di perjalanan.

Petugas langsung melakukan police line di TKP dan mengamankan semua pelaku yang terlibat untuk dimintai keterangannya terkait kericuhan dalam arena sabung ayam di desa tersebut.

"Semua barang bukti sudah kami amankan," ujar Kapolsek.

tribunkalteng.com/faturahman

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved