Berita Palangkaraya

Air Sungai Kahayan Kalteng Meluap, Pegawai RSJ Kalawa Atei Pilih Naik Kelotok

Puluhan mobil dan truk tampak antre saat ingin melewati Jalan Barito Trans Kalimantan Poros Tengah tersebut.

Penulis: Fathurahman | Editor: edi_nugroho
FOTO PEGAWAI RSJ KELAWA ETAI
Puluhan Pegawai RSJ Kalawa Atei, naik kelotok menghindari jalan banjir. Puluhan kendaraan roda empat antre saat melewati Desa Bukitrawi Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulangpisau, Kalteng jalan penghubung Palangkaraya ke Gunungmas dan sejumlah kabupaten di DAS Barito, Rabu (6/5/2020). 

Editor: Edi Nugroho

TRIBUNKALTENG, PALANGKARAYA - Banjir akibat luapan Sungai Kahayan hingga Rabu (6/5/2020) masih menggenangi Desa Bukitrawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulangpisau, Kalteng. Puluhan mobil dan truk tampak antre saat ingin melewati Jalan Barito Trans Kalimantan Poros Tengah tersebut.

Beberapa pengendara mengaku antre untuk melewati jalan tersebut hingga tiga jam. Bahkan ada kendaraan yang mengalami kerusakan di tengah perjalanan sehingga menunggu sejak subuh hingga siang hari.

"Jika mobil rusak di tengah jalan terpaksa menunggu, sampai ada buka bengkel dan teknisinya bisa dipanggil," ujar Hadi salah satu sopir angkutan sembako.

Kodim 1007 Banjarmasin Bersama Warga Tionghoa Bantu 1.000 Paket Sembako, Inilah Wilayah Penerimanya

Sejak beberapa hari ini belum tampak ada tanda-tanda luapan air dari Sungai Kahayan mengering, meskipun pada pagi hari debit air tampak menurun. Siang menjelang sore luapan air malah tambah pasang, hingga cukup tinggi menggenangi Jalan arah Palangkaraya- Buntok tersebut.

Bahkan, untuk kendaraan roda dua sudah tidak bisa lewat. Sebab jika nekat, bakal terjebak di lubang besar yang tak terlihat karena air pasang menggenangi jalan tersebut."Saya naikkan motor menggunakan kelotok estapet hingga lolos dari jalan banjir, jika nekat nantinya motor bisa mogok, karena ketinggian air sampai merenda mesin sepeda motor," ujar Nasir salah seorang pemotor.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSJ Kalawa Atei, Theodorus Sapta Atmadja, mengaku memilih naik kelotok menuju ke tempat kerjanya di RSJ Kalawa Atei bersama pegawai RSJ agar terbebas dari jalan terendam air yang jauhnya mencapai 3 kilometer sehingga ada mobil yang menjemput usai naik kelotok menghindari jalan banjir.

THR PNS Segera Cair 10 Hari Sebelum Lebaran, Tahun 2020 Ada yang Dapat Rp 5.901.200

"Saya menyempatkan ke lokasi banjir di daerah Bukitrawi. Pegawai RSJ harus menggunakan kelotok untuk lolos jalan banjir. Soalnya jalan terputus oleh banjir yang cukup dalam.
Jika tak menggunakan kelotok atau tetap menggunakan mobil, antrian kendaraan roda empat bisa memakan waktu sekitar 4 jam untuk lolos jalan banjir," ujarnya menceritakan lewat Akun Facebooknya.

Namun begitu, sebagai Plt Direktur RSJ Kalawa Atei, dia bangga dengan staf atau pegawai di RSJ Kalawa Atei tersebut. Dalam kondisi yang dihadapi saat ini, mereka tetap semangat melaksanakan tugas melayani pasien walaupun banjir menghadang di perjalanan.

Tim Polda Kalteng Amankan Empat Pemabuk Saat Patroli di Palangkaraya

"Saya berdoa semoga pegawai saya di RS Jiwa Kalawa Atei selalu sehat di tengah Pandemi Covid 19 ini," ujarnya. (tribunkalteng/faturahman).


Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved