Sains

Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Kota Ini di Pulau Jawa, Catat Tanggal dan Waktunya!

Fenomena alam unik yang disebut sebagai hari tanpa bayangan akan terjadi di bulan ini di salah satu kota di Pulau Jawa.

Editor: Mustain Khaitami
pixabay.com
ilustrasi bayangan 

TRIBUNKALTENG.COM - Fenomena alam unik yang disebut sebagai hari tanpa bayangan akan terjadi di bulan ini di salah satu kota di Pulau Jawa.

Adalah wilayah Yogyakarta akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan.

Fenomena ini akan terjadi pada 13 Oktober 2019 pukul 11.24 WIB.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan, pantauan rata- rata suhu udara maksimum di siang hari beberapa hari ini berkisar antara 31-32 celsius.

Data rata-rata suhu maksimum tertinggi untuk wilayah DIY paling banyak terjadi antara bulan September-Oktober.

Heboh Penampakan Naga di Sungai Kalimantan Tengah, Fenomena 2010 Terulang?

Penerimaan CPNS 2019 Daftar Via Link sscasn.bkn.go.id, Usulan Formasi CPNS 2019 Kalsel dan Kalteng

Insiden Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019, The Baby Alien Sempat Dilarikan ke RS

"Pada saat itu posisi matahari memang berada di kisaran atas Pulau Jawa. Pada bulan-bulan tersebut sering disebut equinox, artinya matahari tepat berada di garis katulistiwa," ujar Etik dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/10/2019).

Setyaningrum menyampaikan, equinox terjadi setahun dua kali.

Untuk wilayah Yogyakarta yang berada di selatan ekuator.

Kulminasi matahari akan terjadi di kisaran 13 Oktober jam 11.24 WIB.

Kondisi ini biasa disebut hari tanpa bayangan.

Sebab saat itu posisi matahari tegak lurus tepat di atas wilayah Yogyakarta.

"Jadi bila kita berada di luar seakan akan tidak ada bayangan yang muncul, apabila kondisi cuaca tidak berawan," ujar dia.

Menurut Etik, kondisi iklim yang biasa terjadi di periode kulminasi matahari ini umumnya suhu udara bisa terasa lebih panas.

Kondisi seperti ini lazim terjadi di bulan September - Oktober.

"Pada bulan-bulan tersebut juga masih masuk periode musim kemarau," ujar dia.

Sebagai gambaran, pada tahun 2018 suhu maksimum di wilayah DIY di bulan Oktober mencapai 34.8 celsius dan suhu maksimal yang pernah terjadi mencapai 35.6 celsius (pada bulan Oktober).

Diperkirakan musim hujan 2019/2020 di DIY mundur 10 hingga 20 hari atau diperkirakan pada November.

"Diprakirakan pancaroba atau peralihan musim berlangsung pada pertengahan atau akhir bulan Oktober 2019," ujar Etik.

5 Fakta Unik Hari Tanpa Bayangan yang akan terjadi di Indonesia

Mulai Minggu (8/9/2019) hingga Oktober nanti Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan.

Fenomena hari tanpa bayangan tersebut dapat dinikmati masyarakat Indonesia di sejumlah wilayah pada tanggal tertentu.

Untuk Anda yang penasaran dengan hari tanpa bayangan, berikut ini beberapa fakta seputar hari tanpa bayangan:

1. Hari tanpa bayangan memiliki beberapa istilah penyebutan

Hari tanpa bayangan yang akan terjadi di Indonesia ini memiliki beberapa penyebutan, diantaranya adalah kulminasi. Ada juga yang menyebutnya transit dan istiwa’.

2. Terjadi saat matahari di posisi tertinggi

Fenomena hari tanpa bayangan terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Proses bagaimana bayangan tersebut hilang, yakni saaat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat atau yang disebut Kulminasi Utama, saat itu matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, baingan benda tegak akan terlihat “menghilang”.

3. Bidang ekuator bumi tidak berimpit

Menurut BMKG hari tanpa bayangan muncul karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tak berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.

Hal tersebut menyebabkan posisi matahari dan bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS, hal ini disebut gerak semu harian matahari.

4. Terjadi dua kali dalam setahun

Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator menyebabkan hari tanpa bayangan di Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun.

Adapun waktunya tak jauh saat matahari di Katulistiwa.

Contohnya Kota Pontianak.

Kulminasi utama terjadi dua kali yakni pada 21 Maret 2019 pukul 11.50 WIB dan 23 September 2019 pukul 11.35 WIB.

Sementara, di Jakarta juga terjadi dua kali yaitu pada 5 Maret 2019.

Saat itu kulminasi utama terjadi pukul 12.04 WIB.

Peristiwa kedua akan terjadi pada 9 Oktober 2019 di mana kulminasi utama pukul 11.40 WIB.

5. Hari tanpa bayangan berbeda dengan ekuinoks

Hari tanpa bayangan kerap dikaitkan dengan ekuinoks.

Namun astronom amatir, Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Senin (9/9/2019), mengatakan, hari tanpa bayangan matahari berbeda dengan ekuinoks.

Ia menjelaskan, ekuinoks adalah aspek khusus dari hari tanpa bayangan yang hanya terjadi pada titik-titik yang berada di garis katulistiwa.

Secara sederhana, equinoks merupakan kondisi di mana secara teoritis panjang siang hari akan tepat sama di seluruh penjuru bumi yakni durasinya selama 12 jam.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved