Kabar Kapuas

Reka Ulang Kasus Pengeroyokan di Pasar Inpres Kualakapuas di Polsek Selat, Ini Alasan Polisi

Kasus pengeroyokan berujung tewasnya Sugianto alias Anto alias Ucil (35) warga Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, direka ulang oleh Polsek Selat, Se

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Mustain Khaitami
Polsek Selat
Saat proses reka ulang di Mako Polsek Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (9/7/2019). 

TRIBUNKALTENG.COM, KUALAKAPUAS - Kasus pengeroyokan berujung tewasnya Sugianto alias Anto alias Ucil (35) warga Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, direka ulang oleh Polsek Selat, Selasa (9/7/2019).

Dalam rekonstruksi ini, empat tersangka pengeroyokan dan penganiayaan, AI, IS, DP dan MI dihadirkan.

Reka ulang dipimpin langsung Kapolsek Selat AKP Dhani Sutirto. Disaksikan oleh pihak Kejaksaan Negeri Kapuas, pengacara tersangka dan para saksi.

Selama proses reka ulang, berlangsung aman, lancar dan terkendali.

"Rekonstruksi tersebut digelar untuk memperjelas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) guna proses lebih lanjut. Ada 28 adegan tadi yang diperagakan oleh para tersangka dan para saksi," jelas Kapolsek Selat.

Berawal Pesta Miras di Pasar Inpres Kapuas, Satu Orang Tewas Dikeroyok Empat Temannya Sendiri

Harga Tiket Akan Turun pada Selasa, Kamis dan Sabtu, Jam 10.00-14.00, Lion Air Yakin Takkan Merugi

Diperiksa Polisi 13 Jam, Galih Ginanjar Mengakui Sendiri Ingin Permalukan Fairuz

Dilanjutkannya, proses reka ulang tidak digelar di TKP karena faktor keamanan dan pertimbangan keramaian pasar.

"Ya, maka itu kami gelar di Mako Polsek, karena faktor keamanan dan pertimbangan keramaian jika digelar di TKP, agar tidak mengganggu aktivitas di Pasar Inpres," bebernya.

Kilas balik kejadian, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sugianto alias Anto alias Ucil (35) ditemukan tergeletak tak berdaya di lorong pertokoan Blok B6 Pasar Inpres Jalan Mawar Kapuas, Kamis (20/6/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.

Melihat kondisinya, warga menduga bahwa lelaki itu usai mengalami tindak penganiayaan.

Upaya pertolongan pun cepat dilakukan oleh warga yang melihat kondisi korban masih bernafas namun tak sadarkan diri.

Dibantu Tim Balakar 545 Kapuas, korban pun langsung dievakuasi ke RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas untuk mendapatkan tindak medis.

Namun dalam upaya tindak medis, nyawa korban tak terselamatkan. Korban diketahui meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB kala itu.

Kejadian ini pun cepat ditindaklanjuti oleh jajaran Polsek Selat.

Dimana setelah mendapat laporan dari warga, polisi pun langsung mendatangi lokasi dimana korban ditemukan.

Olah TKP pun dilakukan hingga menggali keterangan sejumlah saksi.

Penyelidikan mendalam oleh Jajaran Polsek Selat berbuah hasil siang harinya.

Jajaran Polsek Selat berhasil mengamankan empat orang pelaku pengeroyokan yang membuat korban tak berdaya di lorong pertokoan hingga akhirnya meninggal dunia.

"Empat pelaku kami amankan, diantaranya berinisial AI, IS, DP dan MI," kata Kapolsek Selat AKP Dhani Sutirto saat diwawancarai, Kamis (20/6/2019) sore.

Kapolsek pun menjelaskan kronologi kejadian.

Dimana diketahui semua berawal dari pesta minuman keras (miras) yang digelar para pelaku termasuk juga korbannya, Rabu (19/6/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Ya, sebelumnya para pelaku ini bersama korban menggelar minuman keras (miras) jenis arak ciu saat itu. Dua jam berselang, sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi keributan antara korban dengan satu orang diantara empat pelaku yakni IS," lontarnya.

Dilanjutkannya, dalam keributan yang belum diketahui apa penyebabnya tersebut terjadi perkelahian antara korban dengan pelaku IS dibantu AI.

Dimana IS dan AI secara bersama-sama menyerang korban dengan tangan kosong, hingga mengakibatkan korban jatuh ke lantai pelabuhan tak jauh dari Pertokoan Pasar Inpres dan mengalami luka pada bagian wajahnya.

Kemudian perkelahian tersebut dapat dilerai oleh warga lainnya.

Selanjutnya, korban pun disebutkan sempat meninggalkan lokasi dimana empat pelaku yang saat itu masih menggelar pesta miras.

Rupa-rupanya, korban kembali lagi ke lokasi setengah jam berselang atau tepatnya sekitar pukul 20.30 WIB.

Kali ini korban kembali datang ke TKP dengan membawa sebilah kayu balok untuk mencari AI dan IS yang sebelumnya berkelahi dengan korban.

Melihat korban datang, pelaku lainnya DP langsung menarik korban ke lorong pertokoan dengan maksud mencegah perkelahian kembali terjadi.

Akan tetapi saat itu korban marah, kemudian bermaksud memukul DP dengan kayu balok yang dibawanya.

Tak sempat memukul, kayu balok tersebut ditangkap oleh pelaku AI.

Sementara DP yang tadinya mau mencegah keributan, terpicu emosinya terhadap korban yang mau memukulnya dengan kayu balok.

Pelaku DP pun memukul korban dengan menggunakan kedua tangannya, secara berulang kali.

Akibat pukulan tersebut korban terjatuh ke lantai lorong pertokoan dan bersamaan dengan itu pelaku AI menendang korban dengan kakinya.

Beriringan dengan itu, lanjut Kapolsek, datang lagi pelaku MI juga ikut memukul korban dengan menggunakan tangan kosong.

"Akibat pengeroyokan tersebut korban tidak berdaya dan melihat korbannya tidak berdaya selanjutnya pelaku AI menyeret korban dan meninggalkannya di lorong pertokoan tersebut dalam keadaan tidak berdaya," terangnya.

Hingga akhirnya, saat pagi datang, Kamis (20/6/2019) sekitar pukul 07.00 WIB, korban ditemukan oleh warga, di lorong pertokoan pasar inpres tergeletak tak berdaya dan dalam keadaan masih bernafas.

"Kemudian oleh Tim Balakar 545 Kapuas, korban dibawa ke RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, untuk dilakukan tindak medis. Namun nyawa korban tak terselamatkan dan meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB," jelasnya kala itu. (Tribunkalteng.com/Fadly SR)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved