Viral Warung Lesehan Bu Anny yang Disebut Patok Harga Tak Wajar, Ini Penjelasan Pemilik
Rupanya Pemda setempat telah menertibkan warung Lesehan Bu Anny ini setelah viral dan mendapat banyak keluhan dari warga.
TRIBUNKALTENG.COM - Mematok harga yang terlampau tinggi, warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mendadak viral.
Namun setelah terkenal, warung seafood milik Anny itu kabarnya tutup.
Tutupnya warung kaki lima tersebut dikabarkan karena ditertibkan oleh petugas.
Namun setelah dicek Tribun Jateng, Satpol PP membantah kabar tersebut.
Bantahan tersebut diungkapkan Kasi Penyelidikan Dan Penyidikan Satpol PP Kabupaten Tegal, Tavip Mulyartomi, Jumat (31/5/2019) pagi.
• Heboh Keluhan Harga di Medsos, Begini Penjelasan Lontong Orari Banjarmasin
• Rumahnya Diteror Lemparan Celana Dalam dan Pembalut, Ayu Ting Ting Lakukan Ini
• Presiden Jokowi Buka Wacana Maskapai Asing Beroperasi di Indonesia, Menhub Budi Karya Bilang Begini
Mulyartomi membenarkan bahwa Satpol PP Kabupaten Tegal mendatangi warung Anny pada Rabu (29/5/2019).
Kedatangan mereka siang itu hanya untuk mengecek saja kebenaran keluhan pembeli yang viral.
"Tidak ada penutupan dari Satpol PP atau Pemkab Tegal. Warung itu tutup karena memang libur saja. Kami ke sana hanya melakukan investigasi dan memastikan kebenaran soal harga yang melejit di warung itu. Ternyata benar, warung di sana memang mahal harganya. Keluhan Rp 700 ribu memang benar adanya," kata Tom kepada Tribunjateng.com.
Meskipun menemukan fakta bahwa warung Anny memang mahal seperti yang dikeluhkan warga, pihaknya belum bisa melakukan penutupan.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung semena-mena menutup usaha warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny yang sudah berdiri sejak 2009 itu.
Penertiban hingga menutup sebuah warung atau tempat usaha memakan proses waktu yang panjang sehingga tidak mudah dan semena-mena.
Namun, Pemkab Tegal melalui instansi terkait menerbitkan surat edaran wajib mencantumkan daftar harga bagi pedagang kaki lima.
Sebelumnya diberitakan Warung Lesehan Bu Anny yang terletak di Slawi, Tegal, Jawa Tengah ini menjadi viral setelah salah satu pembeli mengunggah nota tagihan sebesar Rp220 ribu.
Harga tersebut cukup fantastis untuk ukuran sebuah warung kaki lima, padahal menu yang dipesan adalah nasi, cah kangkung dan cumi.
Unggahan mengenai warung Lesehan Bu Anny ini dibagikan oleh instagram @makassar_iinfo.
Bahkan ada pelanggan lain yang makan di Lesehan Bu Anny ini harus membayar tagihan sebesar Rp1,7 juta untuk 3 porsi kakap bakar, 2 porsi udang, 3 porsi cumi-cumi, 1 porsi burung dara, 4 porsi cah kangkung, nasi dan air minum.
Viral warung kaki lima harga menu restoran bintang lima (instagram @makassar_iinfo)
Si pembeli yang keheranan dengan harga yang harus dibayarnya tersebut pun bertanya kepada penjual mengenai harga bahan baku makanannya.
"Cumi apa pakainya? Cumi laut?", tanya si pembeli.
"Iya cumi laut?", jawab penjual.
"Kok sampai 220? Padahal sama nasi, cah kangkung? Cumi memang sekilonya berapa?", si pembeli kembali bertanya.
"Sekilonya cumi..berapa, 110, ya 85, ndak tentu sih mas."
"Itu kan nggak ada sekilo mbak cuminya, saya minta notanya bisa nggak?", si pembeli pun akhirnya meminta nota namun si penjual berdalih tidak bisa mengeluarkan nota.
Kejadian ini lalu ditindaklanjuti oleh Pemda setempat.
Akun instagram @makassar_iinfo kembali membagikan informasi terbaru dari warung Lesehan Bu Anny ini.
Rupanya Pemda setempat telah menertibkan warung Lesehan Bu Anny ini setelah viral dan mendapat banyak keluhan dari warga.
Kondisi warung tersebut kini sudah dirapikan dan barang-barang yang ada ditutupi kain.
Dilansir dari Grid.id, sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan Tribun Jateng, pemilik warung yang bernama Anny (42) menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar mengenai harga Rp700 ribu yang harus dibayarkan oleh salah satu pelanggan tidak benar adanya.
Anny mengaku sudah memberikan potongan harga dan pelanggan tersebut diperkenankan membayar RP300 ribu saja.
Lebih lanjut Anny mengatakan jika harga yang dipatoknya ini sebanding dengan kualitas makanan yang dijual.
Dirinya juga mengungkapkan jika beberapa tahun yang lalu warungnya ini juga smepat viral karena mematok harga terlalu mahal.
"Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," ungkap Anny kepada Tribun Jateng.

Pemilik Akui Didatangi Satpol PP hingga Warung Sepi
Tanggapan pemilik warung lesehan Bu Anny, warung Lamongan di Tegal yang viral karena dianggap kemahalan.
Anny, pemilik warung lesehan Bu Anny Tegal yang viral karena menjual makanan dengan harga fantastis akhirnya memberikan tanggapan terkait viralnya warung miliknya.
Viralnya warung lesehan Bu Anny karena harga makanannya yang super mahal rupanya membuat Anny kesal.
Dia bahkan menyalahkan pembeli yang tidak tahu terima kasih meski harga makanan yang ia beli sudah dipotong.
"Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih. Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media,"

"Masalahnya, dia sudah dipotong harganya, tapi malah seperti itu," tandas Anny, dikutip TribunStyle.com dari TribunJateng.com, Jumat (31/5/2019).
Tak hanya itu, setelah warungnya viral, Anny bahkan didatangi Satpol PP.
Dia juga membantah 'menembak' harga di saat musim mudik lebaran saat ini.
Dari viralnya warung ini, dia mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh dinas terkait.
Kata Anny, dinas terkait datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin lebih lanjut mengetahui ihwal viralnya kejadian ini.
"Satpol PP tadi siang datang. Namun, kami tetap tegaskan 'ada rupa, ada harga'."
"Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini. Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain," tegasnya.
Tidak sekadar itu, setelah viral, warung lesehan Bu Anny pun terpantau sepi.
Pantauan TribunJateng.com, Rabu (22/5/2019), saking sepinya, warung yang buka setelah Maghrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22 WIB.
Anny pun hanya bisa pasrah menerima hujatan dan kritik dari warganet.
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," kata Anny.
Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.
Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
"Ada rupa, ada harga,".
"Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram,"
"Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar,"
"Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny.
Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal,".
"Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini. Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini," pungkas Anny menyayangkan.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)