Kalteng Kita
HET Elpiji Bersubsidi 'Tak Berlaku', Satu Tabung Capai Rp 50 Ribu
Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi elpiji tiga kilogram bersubsidi di Kalteng, sepertinya tak berlaku.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi elpiji tiga kilogram bersubsidi di Kalteng, sepertinya tak berlaku. Di pasaran, ternyata banyak yang menjual di atas ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
Padahal, masing-masing daerah sudah menetapkan harga eceran tertinggi elpiji tersebut.
Hal ini terungkap saat digelar rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah Bulan April 2019 saat membahas harga penjualan elpiji di tingkat pengecer yang masih di atas HET yang ditentukan oleh pemerintah masing-masing kabupaten dan kota se Kalteng.
• Harga Tembus Rp 40 Ribu per Tabung, Warga Terpaksa Antre di Pangkalan Demi Gas Elpiji 3 Kg
• Buaya Ganas di Sungai Mentaya Sampit, Kalteng, Pulau Hanaut Jadi Wadah Berjemur
• Jangan Asal Unggah Foto Anak di Medsos Demi Kesenangan Orang Tua, Hargai Privasinya!
Ini kemudian jadi keluhan warga yang menyayangkan masih tingginya harga elpiji bersubsidi tersebut. Lebih parah lagi, Disperindag Kalteng, juga memantau masih ada ASN yang ternyata membeli gas elpiji tiga kilogram, padahal selayaknya gas tersebut diperuntukkan bagi warga miskin bukan ASN.
"Memang, harga jual gas elpiji bersubsidi di tingkat pengecer masih tinggi, hingga mencapai Rp35 ribu hingga Rp50 ribu. Padahal harga eceran tertinggi yang ditetapkan untuk pangkalan di Palangkaraya hanya Rp,17.500, tetapi ketika tabung tiga kilogram dijual di tingkat pengecer naik jadi Rp35 ribu sampai Rp40 ribu," ujar Martin salah satu warga Palangkaraya, Jumat (5/4/2019).
Sementara itu, anggota DPRD Kalteng, Lodewik Christopel Iban mengungkapkan, berdasarkan informasi dan keluhan yang diterima dari Masyarakat, saat ini harga Gas Elpiji 3 Kilogram melambung tinggi dari Harga Eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Pemerintah.
Harga gas Elpiji tiga kilogram di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan kisaran harga 35 ribu hingga 45 ribu per-tabung dan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dengan kisaran harga 50 ribu per-tabung.
"Ini sudah sangat tinggi, selayaknya diberikan teguran," ujarnya.
Kabid Perdagangan Disperindag Kalteng, Jenta, mengakui, masih ada ASN yang ternyata membeli gas elpiji bersubsidi padahal jenis tabung gas elpiji tersebut bukan untuk kalangan ASN.
"Ini yang kami sesalkan, kami masih melihat ada ASN yang membeli gas elpiji bersubsidi di lapangan," ujarnya.
Refleksi Akhir Tahun 2019, GP Ansor Kalteng Gelar Napak Tilas Ulama |
![]() |
---|
Dari Jagong Masalah Haji dan Umroh, Bagaimana Nasib Embarkasi Haji Antara Kalteng? |
![]() |
---|
Lama Tak Terdengar, REDD+ di Kalteng Digemakan Lagi |
![]() |
---|
Baru Dilantik sebagai Dansat Brimob Polda Kalteng, Ini Tugas yang Dihadapi Kombes Bambang Wijanarko |
![]() |
---|
Pemprov Usulkan Peraih Medali Sea Games Asal Kalteng Jadi ASN, ini Tanggapan Atlet |
![]() |
---|