Ganasnya Buaya Sungai Mentaya
Buaya Ganas di Sungai Mentaya Sampit, Kalteng, Pulau Hanaut Jadi Wadah Berjemur
Dengan uas mencapai tiga hektare, Pulau Hanaut langsung dilihat dari Samuda, Ibu Kota Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, yang ada di seberang Pulau
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Berada di tengah Sungai Mentaya, Pulau Hanaut di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dikenal sejak dahulu sebagai tempat berkembangbiaknya buaya muara.
Dengan uas mencapai tiga hektare, Pulau Hanaut langsung dilihat dari Samuda, Ibu Kota Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, yang ada di seberang Pulau Hanaut tersebut.
Ketika air Sungai Mentaya surut, hingga, saat ini pun, dibantaran sungai ini banyak sekali terlihat buaya muara yang berjemur dari yang ukuran kecil hingga ukuran besar mencapai lima sampai enam meter sehingga kerap jadi tontonan warga yang lewat pakai kapal atau kelotok.
Dulunya, hewan-hewan ganas ini tidak mengganggu warga yang ada di masyarakat yang ada disekitar pulau, tetapi belakangan sudah banyak yang menjadi korban serangan buaya ganas.
• Buaya Pulau Hanaut Mencapai 5 Meter
• Hasil Akhir P3K/PPPK 2019, 63 Instansi Final, Pemberkasan dan Rekrutmen Tahap II
• Hati-hati Meokok di Surabaya, Bila Salah Tempat Didenda Seperempat Juta!
Lurah Pulau Hanaut, Ardiansyah, menduga mengganasnya buaya tersebut lantaran ada orang yang sering mengganggu telur induk buaya , ini ditambah lagi dengan berkurangnya makanan buaya terutama monyet yang juga menghuni pulau tersebut.
Pulau Hanaut ini banyak dihuni buaya ganas Sungai Mentaya, disinilah buaya beranak pinak sejak dulu hingga sekarang.
"Ya, memang kadang ada yang mencuri telurnya, makanya buaya itu bisa menyerang warga dengan menyeberang sungai hingga ada yang kaki atau tangannya buntung bahkan ada juga yang ditemukan tewas di sungai," ujarnya. (Tribunkalteng.com/faturahman)