Kabar Kalimantan
LGBT di Balikpapan Meresahkan Masyarakat, Begini Pengakuan Pelaku
Isu komunitas Pin Gay di Kota Balikpapan yang anggotanya telah mencapai 2.851 beberapa waktu lalu meresahkan masyarakat.
TRIBUNKALTENG.COM, BALIKPAPAN - Isu komunitas Pin Gay di Kota Balikpapan yang anggotanya telah mencapai 2.851 beberapa waktu lalu meresahkan masyarakat.
Khususnya orangtua yang memiliki anak. Mereka mesti waspada terhadap pergaulan anak-anak.
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya menjelaskan, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta yang menyatakan, Polisi terus berupaya melakukan penyelidikan mengenai keberadaan komunitas gay di Balikpapan dan juga anggota-anggotanya.
Wiwin mengatakan bahwa yang ada di grup gay tersebut bukan hanya anak Balikpapan saja tapi itu berasal dari luar daerah.
Begitupun dengan viralnya berita tentang grup Facebook perkumpulan Pin Gay Balikpapan ini, Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud telah merespons serius kabar tersebut dengan menyatakan Kelompok gay tidak boleh berada di Balikpapan.
Baca: Begini Cara Mengecek Hasil Verifikasi Administrasi CPNS 2018, Hari Ini Diumumkan di sscn.bkn.go.id
Baca: Cegah LGBT di Kaltim, DPRD Provinsi Kaltim Siapkan Raperda
Baca: Jadwal Piala Asia U-19 2018 - Timnas Taiwan Menjadi Ujian Pertama Timnas U-19 Indonesia
Baca: Setara 75 Batang Rokok, Ini Bahaya Gunakan Obat Nyamuk Bakar
Berdasarkan hasil investigasi wartawan Tribunkaltim kepada empat orang penyuka sesama jenis mengungkapkan, ada tempat yang digunakan sebagai perkumpulan LGBT di Balikpapan.
Sebut saja Mawar, seorang pria yang dengan tegas mengakui dirinya adalah homoseksual.
Kendati demikian, dirinya mengungkapkan, sepakat apabila ada larangan media-media yang bertemakan tentang hubungan sesama jenis.
Menurutnya, hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak-anak, remaja juga dewasa yang pada dasarnya normal, Selasa (16/10/2018) kemarin.
"Yang ingin pemerintah buat perwalinya itu terkait apa dulu ini? Kalau komunitas atau grupnya, saya sepakat sekali, tetapi bila dibuatkan perwali ataupun perda, berarti kami dianggap bukan masyarakat biasa atau seperti apa," tegas pria yang tak ingin diungkapkan identitasnya tersebut.
"Saya sepakat bila media-media seperti itu dihapuskan, karena seperti yang kita ketahui bersama kemajuan zaman saat ini mempermudah penggunanya untuk mengakses segala sesuatunya yang berbau intim, karena memang kelainan seperti menyukai sesama jenis seperti saya itu dapat menular. Sayapun tidak ingin ada yang mendalami hal seperti saya saat ini," ungkapnya.
Kemudian dirinya menjelaskan, kelainan seksual sesama jenis memang didasari oleh 3 faktor, yaitu faktor genetik, sosial, juga tuntutan ekonomi keluarga.
"Ada 3 faktor yang mendasari mengapa individu dapat berubah haluan dari kodrat yang telah ditentukan, yaitu, genetik, sosial, dan ekonomi," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pengaruh genetik yang seperti dia alami sudah ada sejak kecil.
Heboh Penemuan Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Ayah: Organ Dalam Tubuhnya Juga Hilang |
![]() |
---|
Mas Kawin Kurang, Pria Ini Sebar Video Panas Calon Mempelai Wanita, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Ini Dugaan Polisi Soal Balita Ditemukan Tewas Setelah 2 Minggu Hilang di Samarinda |
![]() |
---|
Mayat Tanpa Kepala Itu Balita yang Hilang dari PAUD November Lalu? Orangtua Yakini Hal Ini |
![]() |
---|
Tubuh Bocah 8 Tahun Ini Lebam, Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Begini Kondisinya |
![]() |
---|