Kabar Kampus
Marisa Haque Bicara Revolusi Industri 4.0 di IAIN Palangkaraya
Apalagi pergerakan industri yang begitu cepat, membutuhkan sumber daya yang betul-betul siap.
Penulis: Mustain Khaitami | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tingginya persaingan usaha dalam revolusi industri, menjadi tantangan generasi yang akan datang.
Menghadapi hal itu, penyiapan sumber daya manusia menjadi hal yang strategis dilakukan, terutama di kalangan perguruan tinggi.
Fenomena itu pula yang menjadi orientasi IAIN Palangkaraya dalam mempersiapkan mahasiswa. Mengundang tokoh nasional Marisa Haque, peruguran tinggi Islam terbesar di Kalteng ini menggelar seminar.
Baca: Via Vallen Ternyata Menyanyi Lipsync Saat Pembukaan Asian Games 2018, Begini Alasan Masuk Akalnya
Baca: Terungkap Identitas Asli Bocah di Video Pembukaan Asian Games 2018, Ini Cerita Syuting Bareng Jokowi
Baca: Real Madrid Vs Getafe Berakhir dengan Kemenangan Los Blancos Tanpa Cristiano Ronaldo
Baca: Update Perolehan Medali Asian Games 2018, Senin 20 Agustus: China Teratas, Indonesia Tergeser
Baca: Gempa Susulan 7 SR di Lombok, #BencanaNasionalForNTB Jadi Trending Topic
Dihadiri hampir 1.000 mahasiswa, Rektor IAIN Palangkaraya Ibnu Elmi AS Pelu dalam sambutannya, menilai revolusi industri merupakan sebuah keniscayaan dan hal yang tidak bisa dihindari.
"Sehingga perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan harus mampu menjawab hal tersebut dengan mendorong peyiapan sumber daya manusia," ujar Ibnu Elmi.
Seminar bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 digelar IAIN Palangkaraya sebagai salah satu upaya pihak perguruan tinggi menyiapkan generasi.
Apalagi pergerakan industri yang begitu cepat, membutuhkan sumber daya yang betul-betul siap.
Sekda Kalteng Fakhrizal Fitri, pada kesempatan itu juga menyorot sejumlah konsep upaya peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan IAIN Palangkaraya.
Dengan bigutu, perguruan tinggi mampu meluluskan yang terampil dan memiliki kemampuan dalam menghadapi revolusi Industri.
IAIN Palangkaraya sudah mampu menunjukkan sebagai lembaga perguruan tinggi yang tidak hanya bicara ilmu keagamaan, tapi juga berkorelasi dengan berbagai bidang, termasuk keekonomi dan ilmu pengetahuan.
Mengutip Wikipedia, Marissa adalah alumnnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam bidang hukum perdata. Ia kemudian menamatkan studi S2 dalam bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya.
Ia juga lulus sebagai magister administrasi bisnis (MBA) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Marissa mendapat gelar doktor pada Februari 2012 dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor. (TRIBUNKALTENG.COM/mustain khaitami)
Putra Barsel Jadi Wisudawan Peraih IPK Tertinggi di IAIN Palangkaraya |
![]() |
---|
7 Dosen Muda IAIN Palangkaraya Lulus Rekrutmen Beasiswa Program Doktoral |
![]() |
---|
Cadangkan 50 Hektare untuk Lokasi Baru, IAIN Palangkaraya Kembangkan Desain The Forest Campus |
![]() |
---|
Universitas Palangkaraya Masuk Peringkat 55 dari 4.714 se Indonesia, Minat Masuk Meningkat |
![]() |
---|
Kuliah S2 Gratis dan Tunjangan Biaya Hidup di Denmark, Ini Syarat Pendaftarannya |
![]() |
---|