Terungkap Fakta Prostitusi Online 6 Cewek di Jakarta, Ada Mahasiswi & Kaitan dengan Aplikasi WeChat

DP beralasan, menjadi PSK adalah satu-satunya cara untuk dia membantu orangtuanya untuk menghidupi tiga adiknya.

"Adik saya masih sekolah SD dan SMP. Saya tulang punggung," kata DP.

MR (19), PSK lainnya mengaku, baru terjerumus dalam prostitusi online sejak enam hari lalu.

“Awalnya saya coba-coba, saya masih baru banget karena memang saya lagi butuh uang. Tapi, akhirnya saya jadi seperti ini,” ucap MR.

MR menyebut, uang hasil menjajakan diri tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Uangnya dipakai untuk makan sehari-hari buat beli baju, celana, buat beli perlengkapan saya,” ucap dia.

Dari tangan MR, Polisi mengamankan dua buah alat kontrasepsi bekas pakai, uang tunai Rp 500.000, dan satu buah kunci apartemen.

5. Panggil Pengelola Apartemen

Polisi akan memanggil pemilik kamar apartemen, perantara penyewaan kamar apartemen serta pengelola atau pengembang Apartemen Margonda Residence, terkait adanya jaringan prostitusi online di sana.

"Kami akan panggil mulai dari pemilik kamar apartemen, perantara atau brokernya serta pengembangnya, karena memang kamar-kamar di apartemen itu disewakan dan dipakai sebagai tempat prostitusi," kata Bintoro.

Pemanggilan kata Bintoro untuk melihat lebih jauh terkait praktek prostitusi di sana.

Baca: Dita Soedarjo Berani Tampil Tanpa Make Up, Ternyata Begini Wajah Asli Calon Istri Denny Sumargo Ini

"Juga untuk melihat apakah ada keterlibatan mereka dalam hal ini," kata Bintoro.

Dari penyelidikan banyak kamar apartemen di Margonde Residence yang bisa disewa per jam.

"Bahkan mereka ini sudah punya broker langganan," katanya.

Dalam kasus ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti meliputi 10 alat kontrasepsi, enam handphone, enam kunci apartemen dan uang tunai Rp 2,5 juta. (TribunJakarta.com/Kompas.com/WartaKota)

 Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pengakuan Cewek Cantik Terjerumus Prostitusi Online, Satu Jam Segini Tarifnya