Bisnis dan Ekonomi
Krisis Mata Uang Turki Bayangi Sentimen Negatif Indeks Saham
Menurutnya, hal itu terlihat dari laju IHSG kemarin yang anjlok 3,5 persen ke posisi 5.861,24 poin seiring dengan maraknya aksi jual.
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA — Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (14/8/2018) diprediksi kembali melanjutkan pelemahan imbas masih adanya kekhawatiran pelaku pasar menanggapi sentimen resesi di Turki.
Menurutnya, hal itu terlihat dari laju IHSG kemarin yang anjlok 3,5 persen ke posisi 5.861,24 poin seiring dengan maraknya aksi jual.
“Pelaku pasar terlalu panik berlebihan dalam menanggapi sentimen dari resesi yang terjadi di Turki dengan pelemahan mata uangnya,” kata Reza.
Kondisi tersebut membuat pelaku pasar mengasumsikan ekonomi Indonesia akan berpeluang terkena resesi seperti halnya Turki.
Baca: Tak Perlu Diet atau Olahraga Berlebihan, Ternyata Ini Rahasia Orang Jepang Banyak Yang Langsing
Baca: Peneliti Ungkap Khasiat Kunyit, Ternyata 100 Kali Lebih Efektif Sembuhkan Kanker
Baca: Tiga Kali Diberi Teguran Sampai Gaji Tak Dibayar, Begini sosok Lud yang diamankan Densus 88
Sementara, dari dalam negeri, pada pekan sebelumnya telah dirilis penurunan cadangan devisa dan melebarnya defisit neraca pembayaran hingga berimbas pada pelemahan nilai tukar Rupiah.
“Diharapkan IHSG dapat bertahan di atas support 5832-5848 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5888-5912,” kata Reza, dalam risetnya.
Sementara, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, hari ini IHSG akan melaju pada kisaran support 5.841 dan resisten 6.116 poin.
Rilis data perekonomian tentang penjualan roda dua yang akan terlansir hari ini, lanjut William diperkirakan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola pergerakan IHSG.
“Harapan terhadap arus modal masuk yang terus mengalir masih cukup besar agar dapat mendorong kenaikan IHSG,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 215,92 poin atau setara 3,55 persen ke posisi 5.861,24 poin dengan catatan transaksi senilai Rp 7,53 triliun dari 8,74 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 369,825 kali.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indeks Saham Juga Masih Dibayangi Sentimen Negatif Akibat Krisis Mata Uang Turki, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/08/14/indeks-saham-juga-masih-dibayangi-sentimen-negatif-akibat-krisis-mata-uang-turki.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Ini Daftar Harga Emas dan Kurs Rupiah Hari Ini, Harga Emas Antam Naik? |
![]() |
---|
Hendra Kaget Harga Rokok Sudah Naik, Cukai Baru Rokok Naik 1 Januari 2020 |
![]() |
---|
Event Budaya dan Wisata Pacu Peningkatan Hunian Hotel Berbintang di Kalteng |
![]() |
---|
Lagi 125 Fintech Ilegal Ditemukan, Beredar Lewat Website, Aplikasi, Sampai SMS |
![]() |
---|
Cegah Inflasi, Bank Indonesia Kembangkan Tanaman Cabai dengan Petani di Kapuas |
![]() |
---|