Ensiklopedia

Diasapi Sampai Kering, Begini Tradisi Mengawetkan Mayat Anggota Suku Terpencil di Papua Ini

Mereka menggunakan metode ini untuk mengawetkan mayat atau biasa dikenal sebagai mumifikasi.

Editor: Mustain Khaitami
2001.com.ve
Mumi Suku Dani 

TRIBUNKALTENG.COM - Pernah melihat ikan atau daging asap?

Pengasapan dilakukan untuk mengawetkan makanan dan membuat rasanya menjadi lebih enak.

Namun apa jadinya jika manusia yang diasapi?

Masih berniat memakannya?

Baca: Etnis Terpencil di Dunia, Suku Korowai di Papua Masih Makan Manusia Sebagai Tradisi

Baca: Buronan Kasus Dana Aparatur Desa Tercyduk di Apartemen

Baca: 200 Ribu Formasi CPNS 2018 Segera Dibuka, Ini Formasi yang Paling Banyak Dicari dan Syaratnya

Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.

Bukan di luar negeri melainkan Indonesia.

Dilansir TribunTravel.com dari laman thenational.ae, Suku Dani tak cuma dikenal sebagai etnis terpencil di dunia.

c
Mumi Suku Dani (lithiccastinglab.com)

Melainkan juga karena tradisinya yang tak biasa.

Satunya adalah tradisi pengasapan mayat.

Mereka menggunakan metode ini untuk mengawetkan mayat atau biasa dikenal sebagai mumifikasi.

Bukan sembarang orang yang menjadi mumi.

Melainkan kepala suku atau orang-orang yang dianggap pahlawan di suku Dani.

Sebelum diasapi, mereka lebih dulu dibalsem dengan menggunakan minyak ikan.

Kemudian baru diasapi sampai kering dan menghitam.

Setelahnya baru diletakkan dalam gubuk yang dikenal sebagai honai.

Gubuk ini tak cuma berfungsi sebagai penyimpanan, namun juga tempat untuk melakukan tradisi pengasapan.

Setiap tahunnya, anggota suku yang mendapatkan tugas menjaga mumi, akan diminta untuk mengasapi.

Tujuannya untuk membuat mumi tetap kering dan awet.

Mumi ini biasanya dijaga kerabat dan keturunannya.

Jadi bila penjaganya telah tiada, maka anak si penjaga harus menggantikannya.

Tradisi merawat mumi terus diturunkan.

v
Mumi Suku Dani (Net)

Mereka percaya, jika mumi ini akan membawa berkat bagi suku.

Beruntung kini tradisi mumi sudah tak dijalankan lagi.

Ini terjadi berkat masuknya agama di Papua.

Kini hanya tersisa 6 atau 7 mumi saja, sebagian sudah berusia lebih dari 250 tahun.

c
Mumi suku Dani (necrotravel.files.wordpress.com)

Biasanya dikeluarkan saat hendak melakukan perawatan atau ketika ada wisatawan yang datang berkunjung.

Ingin melihatnya secara langsung?

Siapkan tiket pesawat menuju desa Wogi, Wamena, Papua.
(TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum)

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Bukan Dikubur atau Dikremasi, Mayat Anggota Suku Terpencil di Papua Ini Diasapi sampai Kering, http://travel.tribunnews.com/2018/05/07/bukan-dikubur-atau-dikremasi-mayat-anggota-suku-terpencil-di-papua-ini-diasapi-sampai-kering?page=all&_ga=2.127221710.21100440.1525737360-1309110445.1525737360.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved