Sains
Peneliti Ungkap Fakta Ini, Benarkah Istana Buckingham Dibangun dari Bahan Fosil?
Fosil kuno ditemukan di Istana Buckingham, bukan di tanah sekitar istana Inggris itu tapi menjadi batuan penyusun istana tersebut.
TRIBUNKALTENG.COM - Istana Buckingham, Inggris sangat terkenal sebagai tempat tinggal Ratu Inggris dan keluarga kerajaan.
Dibangun sejak ratusan lalu, bangunan Istana Buckingham masih kokoh berdiri.
Hal ini menarik minat peneliti untuk mengetahui konstruksi dan bahan dasar untuk membangunnya.
Baru-baru ini, peneliti mengungkap teori mencengangkan, bahwa Istana Buckingham dibangun menggunakan fosil kuno makhluk hidup, benarkah?
Fosil kuno ditemukan di Istana Buckingham, bukan di tanah sekitar istana Inggris itu tapi menjadi batuan penyusun istana tersebut.
Baca: Inikah yang Disebut Istana Dajjal di Gunung Bergaram Seperti Peringatan Rasulullah?
Temuan ini diungkapkan para peneliti dari Australian National University (ANU).
Mereka menemukan blok bangunan yang menjadi istana kerajaan Inggris tersebut terbuat dari mikroba yang hidup sampai 200 juta tahun lalu.
Dengan kata lain, istana yang terletak di London tersebut terbuat dari fosil yang hidup pada periode Jurasik, ketika dinosaurus menguasai bumi.
Bahan penyusun istana tersebut dikenal sebagai batu kapur oolitik, sebuah bahan yang populer untuk bangunan karena ringan tapi sangat kuat.
Baca: Nenek Ini Bangun Istana Keramik Impiannya Senilai Rp75,4 Triliun
Selain itu, batuan ini mudah dikenali karena bentuknya yang bergelombang.
Butiran kecil pada bahan ini disebut ooids.

Sebelumnya, para ilmuwan mengira ooids-oids tersebut adalah butiran pasir yang berasal dari dasar laut dan membangun lapisan sedimen konsentris mirip bola salju.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports tersebut tidak serta merta menghilangkan teori tersebut.
Para peneliti juga tidak mengabaikan gagasan bahwa ooids terdiri dari sedimen acak, tapi mereka mencoba menjelaskan bagaimana sedimen tersebut dikumpulkan dan dipadatkan.
Baca: Terbukti Bukan Rempah Biasa, Peneliti Ungkap Lagi Khasiat Lain dari Bawang Putih
Dr Bob Burne dari ANU menemukan ooids sebenarnya terbuat dari lapisan konsentris mikroorganisme termineralisasi, organisme seluler kecil dan sebagian besar terbagi menjadi bakteri, jamur, dan virus.
"Kami mengusulkan penjelasan yang sangat berbeda dengan teori sebelumnya tentang asal usul ooids yang menjelaskan fitur definitif mereka," ungkap Dr Burne dari ANU Research School of Earth Sciences dikutip dari The Telegraph, Kamis (18/01/2018).
"Penelitian kami telah menyoroti peran vital lain yang dimainkan oleh mikroba di bumi dan kehidupan manusia," sambungnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa mikroba kecil yang ada dalam biofilm (kumpulan mikroorganisme yang melekat di suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat) menciptakan butiran awal baterial yang berperan sebagai inti dari bola ooid.
Dilansir dari BGR, Senin (22/01/2018), secara bertahap mereka mengumpulkan bahan tambahan dan memperkuatnya dalam proses yang disebut organomineralisation.
Temuan ini menunjukkan bagaimana biofilm yang penuh dengan mikrobadapat bertahan dengan nutrisi dari luar.
Berita ini ditayangkan di kompas.com dengan judul: Benarkah Istana Buckingham Dibangun Pakai Fosil?