Kabar Dunia

Terjadi 3 Ledakan, Kendaraan Militer Berseliweran di Jalan Ibukota, Ada Kudeta di Zimbabwe ?

Sejak Mugabe memimpin pada tahun 1980, mulai saat itu militer telah menjadi pilar utama kekuasaannya.

Editor: Mustain Khaitami
AP
Kendaraan militer di ibukota Zimbabwe 

TRIBUNKALTENG.COM, HARARE - Setidaknya tiga ledakan terdengar di ibukota Zimbabwe dan kendaraan militer terlihat di jalan-jalan Rabu (15/11/2017) pagi.

Peristiwa ini terjadi setelah panglima tentara mengancam akan mengambil langkah untuk meredakan ketegangan politik atas aksi Presiden Mugabe melakukan pembersihan di internal kabinet dan partai yang dipimpinnya, Zanu-PF.

Associated Press melihat tentara bersenjata menyerang orang yang lewat di pagi hari di Harare.

Baca: Rakyatnya Hidup Miskin, Putra Presiden ini Pamer Kekayaan

Baca: Kelompok Bersenjata di Papua Tembak 2 Anggota Brimob, 1 Tewas

Serta tentara memasukan amunisi ke empat kendaraan militer.

Ledakan pun terdengar dekat kampus Universitas Zimbabwe.

Perkembangan tersebut datang beberapa jam setelah The Associated Press, Selasa (14/11/2017) melihat tiga kendaraan lapis baja pengangkut personel dengan beberapa prajurit konvoi menuju barak militer di luar ibukota.

Ini jadi yang pertama kalinya perpecahan antara militer dan Mugabe terjadi.

Baca: Jadi Tersangka Pungli, Kepala SMAN-1 Palangkaraya: Itu Kesepakatan Komite dan Orangtua

Sejak Mugabe memimpin pada tahun 1980, mulai saat itu militer telah menjadi pilar utama kekuasaannya.

Mugabe minggu lalu memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa dan menuduhnya merencanakan kudeta mengambil alih kekuasaan, termasuk melalui sihir.

Mnangagwa yang menikmati dukungan militer dan dilihat sebagai calon Presiden, melarikan diri dari negara dan mengatakan ia telah diancam.

Mnangagwa yang merupakan mantan Kepala Intelijen Zimbabwe, menjadi sosok yang populer di kalangan rakyat.

Baca: Ririn Ekawati Klarifikasi Lewat Video Soal Fotonya Saat Dicium Pria jadi Viral, Wajar Aja

Pria 75 tahun itu digadang-gadang menjadi suksesor Mugabe yang kini telah berusia 93 tahun dan berkuasa selama 40 tahun sejak 22 Desember 1977.

BBC menulis, pemecatan itu diduga merupakan cara Mugabe memuluskan jalan istrinya, Grace Marufu, maju menjadi presiden.

Lebih dari 100 pejabat senior yang diduga mendukungnya telah terdaftar dalam tindakan disipliner oleh sebuah faksi yang terkait dengan istri Mugabe, Grace.

Ibu Negara sekarang muncul diposisikan untuk menggantikan Mnangagwa sebagai wakil presiden pada konferensi khusus partai yang berkuasa di bulan Desember.

Baca: Diduga Hasil Uji Bakso Positif Daging Tikus, Puluhan Satpol PP Datangi Rumah Makan Ini

Pada hari Senin lalu, panglima Constantino Chiwenga mengeluarkan pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia mendesak segera dihentikan pembersihan terhadap pejabat senior partai berkuasa ZANU-PF, di antaranya seperti Mnangagwa yang telah berjuang untuk pembebasan negeri ini.

"Kita harus mengingatkan orang-orang di belakang tindakan pembersihan ini, karena ini berbahaya saat ini. Militer tidak akan ragu mengambil sikap," kata komandan angkatan darat itu.

Situasi di ibu kota Zimbabwe, Harare, semakin memanas, Rabu (15/11/2017), setelah sehari sebelumnya sejumlah kendaraan berat militer terlihat bergerak menuju ibu kota.

Baca: Korut Sebut Trump Pengecut, Pantas Dihukum Mati

Media lokal Zimbabwe melaporkan bahwa kudeta militer disinyalir sedang berlangsung.

Indikasinya, televisi pemerintah, ZBC, telah dikuasai oleh pasukan dari angkatan bersenjata Zimbabwe.

Sementara akun Twitter Zanu-PF membantah bahwa sedang terjadi krisis politik di negeri mereka.

"Terima kasih atas perhatian Anda. Tidak ada kudeta di Zimbabwe. Silakan lanjutkan hidup Anda dan hadapi masalah Anda sendiri."(AP/Aljazeera/BBC)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved