Kabar Palangkaraya
VIDEO: Semangat Siswa SMAN 8 Palangkaraya Meraih Ilmu, Tiap Hari Naik Kelotok ke Sekolah
Satu-satunya alternatif yang dapat digunakan warga untuk mencapai ke lokasi hanya dengan menggunakan kelotok.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Belum adanya akses jalur darat yang memadai, masih ditemukan di Kota Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah.
Kondisi ini tidak hanya membuat sejumlah warganya 'terisolir', tapi juga merupakan sebuah ironi.
Fakta inilah yang masih dirasakan warga Kelurahan Kameloh Baru, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya. Padahal selain masih berada di wilayah perkotaan, kelurahan ini jaraknya tidak terlalu jauh dari ibu kota.
Satu-satunya alternatif yang dapat digunakan warga untuk mencapai ke lokasi hanya dengan menggunakan kelotok.
Baca: Rusuh di Nusakambangan, Anak Buah John Kei Tewas Saat Serang Napi Terorisme
Naik di dermaga yang berada di depan kantor kelurahan Kameloh Baru, mereka harus melakukan perjalanan di air dari kanal hingga Sungai Kahayan selama sekitar 15 hingga 20 menit untuk bisa sampai ke kawasan permukiman penduduk.
"Kalau lewat darat, sebenarnya ada badan jalannya. Tapi kondisinya tidak bisa dilewati karena banyak akar-akar pohon. Apalagi kalau seperti sekarang, jalan putus karena terendam," ujar seorang guru SMAN 8 Palangkaraya.
Di SMAN 8 Palangkaraya, setidaknya ada 7 guru termasuk kepala sekolah yang mengajar. Semuanya dari Palangkaraya.
Selain itu, dari 39 siswa yang menuntut ilmu di sekolah itu, 20 persen di antaranya bertempat tinggal di luar kawasan permukiman.
Setiap hari dan siang, mereka pergi dan pulang menggunakan kelotok. Dan, itu pun harus menggunakan dana pribadi untuk membeli bahan bakar.
Baca: Jalan Buruk, Para Pelajar Ini Terancam Dikeluarkan Dari Sekolah
Sebenarnya, di Dermaga Kameloh Baru terdapat satu unit perahu cepat (speedboad) yang kondisinya masih baik.
Namun karena perahu itu milik Pemko Palangkaraya, operasionalnya harus diperlukan izin. "Kalau soal bahan bakar, sebenarnya kami bisa saja mengupayakan. Tapi izinnya ini yang susah, karena tiga hari sebelum dipakai sudah harus melapor," tutur seorang warga setempat.
Penasaran bagaimana perjuangan para siswa dan guru 'bertarung maut' dengan menuntut ilmu? Simak video di sini:
Kuasa Hukum Sugianto Sabran Laporkan Dua Akun Facebook ke Polda Kalteng |
![]() |
---|
Peduli Tenaga Medis, Polda Kalteng - Korem 102 Panji Panjung Bagikan 350 Makanan Sahur |
![]() |
---|
Lakpesdam Kalteng Gagas Edukasi Politik Pemilih Pemula |
![]() |
---|
Diresmikan Kajati Kalteng, Kejari Palangkaraya Operasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Apa Itu? |
![]() |
---|
Kayu Olahan Tanpa Pemilik Dimusnahkan, Diduga Hasil Perambahan TN Sebangau |
![]() |
---|