Kabar Kalsel
Ya Allah, Bayi Asal Pangkalanbun Ini Terpaksa Dibawa Pulang karena Biaya Pengobatan
Akibat tidak adanya BPJS karena identitas kependudukan ia dan suaminya bukan domisili Banjarmasin akhirnya anaknya dirawat selama tiga hari.
TRIBUNKALTENG.COM, BANJARMASIN - Berawal dari badannya yang berwarna kuning hingga bagian mata, Bayi Maulana terpaksa harus di rawat di rumah sakit.
Namun karena tidak adanya biaya, akhirnya bayi yang berusia enam bulan setengah tersebut dibawa pulang ke rumah neneknya Jalan Ternate, Rt 18 Banjarmasin.
Ibu sang bayi, Siti Sarinah mengatakan sebelumnya anaknya sempat di rawat di rumah sakit Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin selama tiga hari.
Ia mengatakan anaknya sempat didiagnosa mengalami penyumbatan empedu, Sabtu (5/8/2017).
Akibat tidak adanya BPJS karena identitas kependudukan ia dan suaminya bukan domisili Banjarmasin akhirnya anaknya dirawat selama tiga hari.
Siti terpaksa mengikuti perawatan dengan tipe umum dan memerlukan banyak biaya.
"Tiga hari di rumah sakit. Satu hari di IGD dan dua hari di ruang pacu. Tapi mau tidak mau harus dibawa pulang karena gak sanggup biaya. Untuk perawatan itu kami habiskan 7.200.000," ucapnya.
Namun setelah dibawa pulang ke rumah, menurut Siti, kondisi bayinya yang bernama Ahmad Maulana itu tampak lebih parah dari sebelumnya.
Perut bayi semakin membengkak. Biru di sejumlah titik bekas suntikan di tangan anaknya pun belum pulih. Meski diakuinya daya pulih bayi Maulana memang lambat.
Bukan hanya pengobatan medis, sejumlah pengobatan traditional atau yang biasa disebut "tatamba kampung" sudah dicoba Siti. Bahkan air doa juga sudah puluhan botol yang diminta Siti dari sejumlah orang. (Banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)