Kabar Kalimantan
Presiden MADN akan Undang Pangeran Charles ke Kongres Dayak Internasional
Cornelis menegaskan dalam Kongres Dayak Internasional 1 akan mengundang semua Dayak. Baik pengurus DAD maupun perorangan dan sub-sub suku.
TRIBUNKALTENG.COM, PONTIANAK - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis mengatakan panitia mengundang para penceramah dari kementerian-kementerian terkait dalam Kongres Dayak Internasional (KDI) 1 pada Juli 2017 mendatang.
Selain itu juga mengundang Pangeran Charles supaya dia juga bisa melihat orang Dayak dan orangutan yang tinggal di hutan. Termasuk yang berpartisipasi untuk menjaga hutan di dunia.
"Dia bisa melihat sendiri bagaimana kita. Jangan dia hanya mendengar laporan ja, bahwa kita merusak hutan," katanya, Sabtu (17/6/2017).
Cornelis yang juga Gubernur Kalimantan Barat berujar, Kalimantan ini terkenal hutannya rusak hingga CPO diblokir orang. Ia mengajak orang-orang yang memblokir untuk melihat bahwa masih ada hutan. Jangan hanya mendengar laporan NGO-NGO, tetapi tidak pernah turun.
Banyak NGO-NGO yang mereka biayai untuk menghantam Indonesia. Khususnya di sektor sawit. Bila dia ke sini masih bisa melihat Gunung Palong, Taman Nasional di Putussibau, orangutan, kera dan monyet.
"Yang jelas kita undang," ungkap Cornelis.
Cornelis menegaskan dalam Kongres Dayak Internasional 1 akan mengundang semua Dayak. Baik pengurus DAD maupun perorangan dan sub-sub suku.
Hal ini supaya bisa mencarikan jalan ke luar bagaimana manusia dayak menjadi manusia yang cerdas dan pintar sehingga tidak menjadi beban negara.
"Dan diakui oleh dunia, oleh negara bahwa dayak itu ada. Adanya pengakuan," tegasnya.
Sekretaris Steering Committee (SC), Gusti Hardiansyah menuturkan output yang paling penting dalam KDI 1 adalah seperti dikutip dari jargon Presiden RI pertama Ir. Soekarno "JASMERAH" jangan sekali-kali melupakan sejarah.
"Yang pertama kita juga akan mendefinisikan siapa sih yang bisa dibilang Dayak itu?. Jadi kita bisa melihat bagaimana sejarah Dayak bisa bermigrasi," ujarnya.
Gusti mengatakan, berdasarkan asal-usul peradaban masyarakat Dayak bermula dari bangsa Yunani selatan, yaitu dari perkawinan orang Mongoloid dengan Eropa Timur.
Hal ini karena ada gelombang migrasi pertama yang dikenal dengan Proto Melayu, dimana Bangsa Dayak tersebar ke Filipina selatan kemudian ke Taiwan, Madagaskar, termasuk di Kalimantan Utara.
"Terus ada imigrasi kedua lagi Deutro Melayu yang ke Gujarat ke Aceh ke Riau. Dan itu sudah masuk yang namanya alfitrasi dengan agama," katanya.
Heboh Penemuan Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Ayah: Organ Dalam Tubuhnya Juga Hilang |
![]() |
---|
Mas Kawin Kurang, Pria Ini Sebar Video Panas Calon Mempelai Wanita, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Ini Dugaan Polisi Soal Balita Ditemukan Tewas Setelah 2 Minggu Hilang di Samarinda |
![]() |
---|
Mayat Tanpa Kepala Itu Balita yang Hilang dari PAUD November Lalu? Orangtua Yakini Hal Ini |
![]() |
---|
Tubuh Bocah 8 Tahun Ini Lebam, Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Begini Kondisinya |
![]() |
---|