Kalteng Kita
Mobil Dokter RSUD Palangkaraya Ini Terperosok, Kisahnya Bikin Terharu
Bagaimana rasanya jika kita suatu ketika membutuhkan pertolongan orang lain, tapi orang yang diharapkan bantuan dan memiliki kemampuan justru tak mau
Penulis: Mustain Khaitami | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Bagaimana rasanya jika kita suatu ketika membutuhkan pertolongan orang lain, tapi orang yang diharapkan bantuan dan memiliki kemampuan justru tak mau menolong?
Tentu saja nyesek! Apalagi jika kondisi pada saat itu sangat lemah sehingga untuk menolong diri sendiri saja tidak berdaya.
Pengalaman menolong orang lain tanpa mengharap balasan namun berbuah kebaikan inilah yang dikisahkan Theodorus Sapta Atmadja di akun facebook. Bahkan sebuah kejadian tak mengenakkan yang terjadi pada dirinya, justru berakhir berkat pertolongan yang pernah dilakukan.
"Pagi itu saya kebetulan membawa mobil saat berangkat dinas. Tapi karena jalan rusak dan banjir, mobil yg saya kendarai terperosok. Alhasil, saya sendirian, sambil berusaha mencari akal agar mobil bisa lepas dari kubangan jalan yg rusak, tapi tak berhasil. Tiba2 lewatlah mobil pick up yg berisi 2 orang.
Lalu dia berkata : bapak naik saja ke mobil bapak ( pegang setir). Kemudian dia pasang tali sambil beri aba2, yg seorang menarik pakai mobilnya ( maaf mobil pick up tsb : mobil tua dan tak mulus ). Setelah mobil lepas dari kubangan, saya ingin memberikan sesuatu sbg ucapan terima kasih.
Lalu salah satu diantara mereka berkata : Tak usah. Dokter ingat saya?
Saya terdiam dan saya jawab : maaf pak, tak ingat dengan nada polos.
Lalu dia berkata : dokter yg dulu telah menolong saya saat saya kecelakaan dan dirawat di RS, saat itu kepala saya penuh dengan darah karena luka.
Saya mengatakan: maaf saya lupa pak, tapi saya berterima kasih atas bantuan bapak.
Akhirnya, setelah itu kami berpisah."
Kisah singkat dari dokter di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya ini pun langsung mendapat banyak tanggapan dari para netizen.
Ada yang menilai pertolongan itu sebagai balasan atas sikap Theodorus Sapta Atmadja yang selama ini mereka kenal sebagai dokter yang ramah.
Ratna Rokasih menulis, "Ya betul saya jg tau klw pak Theo mmg suka menolong org,pasti pak Theo jg lupa wkt sy di ICU.yg msh berdampingan dgn IGD dulu,bpk membelikan obat antibiotik buat pasien yg kena tusuk di bundaran tp psn gak ada keluarga."
Henni Cha, "pak dokter theo mm murah hati dan penolong, dl anak sy sakit dan tepat dihari minggu, dimana tdk ada dokter praktek, tp pak dokter bersedia meluangkan waktu dtg ke rsia bunda, trimkasih pak dokter, Tuhan yg akan membalas kebaikan pak dokter."
Elisa Yanne berkomentar, "Ketulusan tidak bs d lihat dr pnmpilan luar ..krna itu pancaran dr hati pa..smga kt sllu mmliki hati yg tulus dlm mlyani."
Terrae Kristinae, "Terharu...upah kebaikan"
Junjung Jung, "Mantap itu dok,andai kata org berdasi ketemu bp mungkin lain cerita nya,"
Pada kolom komentar, Theodorus Sapta Atmadja menceritakan bahwa sebelum mendapatkan pertolongan dari sopir pikap, dia juga dihampiri dua mobil lain. Namun mereka hanya membuka kaca.
"Sebenarnya sebelum mobil pick up itu datang. Ada 2 mobil bagus yg lewat, hanya buka kaca dan melihat saja ( tapi di cerita saya tak tulis ) krn peran yg saya mau tonjolkan adalah bapak pembawa pick up tsb.
Orang yg telah menolong saya itu yg berbuat baik dengan ketulusan dan datang tepat di saat saya membutuhkan pertolongan," tulis Theodorus Sapta Atmadja.
Pada akhir cerita, dia juga menuliskan beberapa pesan moral yang ingin disampaikan.
"Indahnya hidup saling tolong menolong dan pertolongan terkadang datang tanpa kita duga.
Jangan menilai dari penampilan luar semata. ( Mobil tsb penampilannya tak baik, tapi ditangan orang yg baik, akan berguna untuk orang lain yg membutuhkan ).
# Penggalan cerita tsb saat saya berdinas di Kabupaten Pulang Pisau dan jembatan Tumbang Nusa belum selesai #"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/tribun-kalteng-ilustrasi-dorong-mobil_20170223_081638.jpg)