Menara Transmisi Roboh
Parah, Separuh Wilayah Kalteng Gelap
Robohnya beberapa menara transmisi yang mengalirkan listrik berkapasitas 150 KV itu disebabkan angin kencang.
Penulis: Mustain Khaitami | Editor: Mustain Khaitami

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tumbangnya sejumlah menara transmisi milik PLN di Palangkaraya, Sabtu (7/11/2015) malam, mengharuskan pemadaman terjadi pada sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah.
Ironisnya, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa pekan.
"Pasokan daya listrik dari sistem Barito terputus sehingga pasokan daya hanya berasal dari pembangkit di Palangkaraya dengan kapasitas 22 MW," ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalteng Syahril Tarigan, Minggu (8/11/2015).
Robohnya beberapa menara transmisi yang mengalirkan listrik berkapasitas 150 KV itu disebabkan angin kencang.
Dengan kapasitas produksi PLTD Island di Jalan Tjilik Riwut kilometer 7 Palangkaraya, dipastikan pula tidak akan mampu memenuhi kebutuhan listrik di daerah lain yang ikut terdampak, seperti Pulangpisau, Katingan, dan Kotawaringin Timur.
"Sedangkan kebutuhan 45 MW, sehingga hanya setengah dari total pelanggan yg bisa dipenuhi. Akibatnya pemadaman bergilir termasuk di Kasongan dan Sampit," kata Syahril.
Selain menara transmisi yang roboh, juga banyak jaringan distribusi listrik yg rusak tetimpa pohon dan saat ini semua dalam proses perbaikan.
Menurut Syahril, teknisi yang melakukan penanggulangan sudah dibantu dari Banjarmasin.