Diikat Pakai Tali Tambang, Istri Ketua KPU di Jawa Barat Disekap Dua Orang Tak Dikenal
Selanjutnya, istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jawa Barat itu pun menjadi korban penyekapan yang dilakukan orang tak dikenal.
TRIBUNKALTENG.COM - Baru selesai menunaikan Shalat Tarawih, Yanti, istri Ketua KPU Cianjur, tiba-tibak kaget dengan keberdadaan dua orang tak dikenal.
Selanjutnya, istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jawa Barat itu pun menjadi korban penyekapan yang dilakukan orang tak dikenal.
Peristiwa penyekapan itu menimpa Yanti yang juga istri Ketua KPU Cianjur, Jawa Barat, Hilman Wahyudi.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian bermula ketika rumah Hilman Wahyudi di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disatroni orang tak dikenal, Kamis (23/5/2019) malam.
• Ponsel Baru Harga Rp 2 Jutaan Cocok untuk Lebaran Idul Fitri 1440 H, Ini Daftar 12 Hape Android Baru
• Ramalan Zodiak Harian Sabtu 25 Mei 2019, Hadiah Mengejutkan Cancer, Gelap Suram Sagitarius, Virgo?
• Penawaran Ditolak, De Gea ke PSG, Sergio Romero Siap Jaga Gawang Utama Manchester United
• Kiper Legendaris Arsenal Sarankan Petr Cech Tak Tampil Kontra Chelsea di Final Liga Europa
• Bawa Fake Bom dan Berbaju Serba Hitam, Ternyata Ini Sosok Wanita Misterius di Aksi 22 Mei di Bawaslu
Pelaku diketahui berjumlah dua orang, masuk ke rumah Hilman Wahyudi, bahkan sempat menyekap istri Hilman, Yanti.
Saat kejadian, Hilman Wahyudi sedang tidak berada di rumah, hanya ada istri dan anaknya yang masih kecil.

Istri Ketua KPU Cianjur, Yanti terlihat syok usai mengalami kejadian tersebut.
Pasalnya otang tak dikenal itu sempat mengikatnya menggunakan tali tambang.
Menurut pengakuan istri Ketua KPU, Yanti, saat itu selepas menunaikan shalat tarawih ia kaget mendapati dua orang masuk ke dalam rumah.
"Mukanya ditutupi. Masuknya lewat pintu depan, karena pintu belum saya kunci.
Mereka langsung masuk dan mengikat saya dengan tali tambang," tutur Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Dalam keadaan terikat, korban mengaku diseret ke bagian belakang rumah.
"Mereka sempat meminta saya untuk menelepon suami. Suami saat itu memang sedang ada urusan di luar rumah," tutur Istri Ketua KPU Cianjur.
Korban menyebut, pelaku tak sempat meneruskan aksinya karena keburu diketahui warga.
Kedua pelaku berhasil melarikan diri.