Kabar Kalsel
Perempuan Digigit Ular Kobra di Kertak Hanyar, Dibacakan Doa Hidung dan Mulut Salasiah Keluar Darah
Ketika dimintai komentar harapan hidup Salasiah, dia mengatakan belum bisa berkomentar lebih jauh.

TRIBUNKALTENG.COM, BANJARMASIN - Salasiah, korban gigitan ular berbisa saat ini (hari kedua) masih terbaring di halaman rumahnya, di Jalan A Yani Kompleks Arrahmah RT02, Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.
Tuan Guru H Agiff Fauzi, yang juga ASN Kemenag Provinsi Kalsel sempat membacakan doa-doa selama sekitar satu jam serta di bagian kepala Salasiah diberi dan diolesi air, maka terlihat secara perlahan darah keluar dari hidung dan mulut Salasiah.
Ketika dimintai komentar harapan hidup Salasiah, dia mengatakan belum bisa berkomentar lebih jauh.
• Panji Si Petualang Digigit Ular King Kobra Peliharaan, Begini Kabar Terakhirnya
• Rektor Lempar Disertasi 250 Halaman, Komala Sari Lapor Polisi
Sebab ini sudah hari kedua dan sebenarnya pada saat hari pertama digigit ular harus secepatnya diobati.
Karena bisa sudah naik ke bagian kepala.
Namun pihak keluarga berharap agar Salasiah bisa kembali.

Tuan Guru H Agiff Fauzi
Beberapa orang pintar datang silih berganti untuk mengobati korban gigitan ular berbisa jenis kobra atas nama Salasiah (35).
Sementara itu masyarakat yang merasa penasaran datang silih berganti. Salah satunya H Ahmad, warga Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.
Abdullah, warga km 9 Kertak Hanyar juga merasa penasaran, sehingga dia datang untuk melihat kondisi korban digigit ular.
"Mulai tadi malam sampai Selasa (11/12/2018) siang, ada 10 pawang ular yang datang mengobati Salasiah,"ungkap Lana, warga sekitar.
-
Angin Kencang Hantam Desa Bararawa HSU, 11 Rumah Rusak, Begini Kondisinya
-
Tabrak Lari, Satu Keluarga Tewas di Banjarbaru
-
Jaksa Tahan Dua Tersangka Korupsi jembatan Mandastana di lapas Banjarmasin
-
Pernikahan Dini di Halong Kalsel, Bocah Kelas 6 SD Ini Akhirnya Dinikahkan dengan Pelajar SMP
-
News Video : Dendam Lama, Arma Habisi Nyawa Thamberin Menggunakan Tombak Dan Parang