Liga Indonesia
Dirigen Aremania Disanksi Seumur Hidup tak Boleh Masuk Stadion, Begini Pembelaan Yuli Sumpil
Yuli Sumpil turun ke lapangan dan terlibat adu mulut dengan kiper Persebaya Surabaya, Alfonsius Kelvan.
TRIBUNKALTENG.COM - Dirigen Aremania Disanksi Seumur Hidup tak Boleh Masuk Stadion, Begini Pembelaan Yuli Sumpil.
Kisruh di laga Liga 1 2018 antara Arema FC Vs Persebaya berujung sanksi dari Komdis PSSI pada Arema FC. Bahkan dua suporter Arema FC mendapat hukuman tak boleh masuk stadion seumur hidup.
Komdis PSSI menjatuhi sanksi larangan datang ke stadion selama seumur hidup kepada dirigen Aremania, Yuli Sumpil.
Yuli Sumpil dinilai menjadi biang keributan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-24.
Yuli Sumpil turun ke lapangan dan terlibat adu mulut dengan kiper Persebaya Surabaya, Alfonsius Kelvan.
Baca: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Yordania Jelang Piala AFC U-19 2018, Aksi Egy Maulana
Baca: Sanksi Komdis PSSI Buat Arema FC dan Persebaya di Liga 1 2018, Aremania: Tidak Adil
Baca: Mobil BMW Disopiri Pelajar Tabrak Median Jalan Lalu Terbalik, Begini Nasib Penumpangnya
Baca: Jadwal Persiba Balikpapan vs Kalteng Putra Liga 2, Nasib Beruang Madu Tergantung Laskar Isen Mulang
Selain itu, ada juga insiden perobekan bendera Persebaya Surabaya selepas laga yang dimenangi Arema FC dengan skor 1-0 itu.
Alhasil, Yuli Sumpil dan satu orang rekannya, Fandy, dilarang datang ke stadion seumur hidup.

Yuli Sumpil yang Dirigen Aremania, menyampaikan pembelaan terkait sanksi seumur hidup yang dia terima dari Komisi Disiplin PPSI (Komdis PSSI).
Setelah sanksi tersebut turun, beredar sebuah video di akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe yang menampilkan pernyataan dari pentolan Aremania tersebut.
Dalam video tersebut, Yuli Sumpil meminta suporter sepak bola jangan terlalu terbawa perasaan.
Apalagi untuk laga besar dan sarat rivalitas seperti Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Suporter itu jangan baper. Masalah saya buang duit itu pemain Persebaya saya kasih uang, katanya belum dibayar," kata Yuli dalam video tersebut.
"Yang masalah bendera Persebaya disobek, saat Arema bermain di Surabaya malah tulisan dibalik dan logo juga disobek, Aremania santai-santai saja," ujarnya lagi.
Yuli menyebut, teror yang diterima para pemain Arema saat bermain di Surabaya lebih besar ketimbang yang terjadi di Malang kemarin.
Namun, Bonek --suporter Persebaya-- tak bisa menerima teror yang dilakukan oleh suporter Arema kepada pemain Bajul Ijo.