Kabar Dunia
Aktivis di Nigeria Suarakan Pembebasan Terpidana Mati Berusia 100 Tahun
Pria bernama Celestine Egbunuche ini disebut sebagai terpidana mati tertua di Nigeria dan kini sekelompok aktivis menyuarakan pembebasannya.
TRIBUNKALTENG.COM - Selama 18 tahun Celestine Egbunuche mendekam di penjara Nigeria setelah dinyatakan bersalah mendalangi sebuah pembunuhan yang tidak pernah diakuinya.
Kini Celestine disebut sebagai terpidana mati tertua di Nigeria dan sekelompok aktivis menyuarakan pembebasannya.
Celestine kini berusia 100 tahun. Tubuhnya pun, semakin tergerus usia. Bertubuh kecil dan kini badannya terlihat bungkuk, dia terlihat murung dengan pandangan kosong saat dia duduk di ruang besuk di lapas berkeamanan maksimal Enugu, di wilayah tenggara Nigeria.
Mengenakan kaus berwarna putih, celana pendek, dan sandal jepit, Celestine mengangkat perlahan kepalanya.
Itulah cara dia mengetahui kehadiran seseorang di dekatnya.
Baca: Tinggal 4 Hari Lagi Pendaftaran CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id, Sudah 202.280 Pelamar untuk Kemenag RI
Baca: PSM Bidik Puncaki Klasmen Lengserkan Persib Bandung, Robert Rene Minta Pemainnya Fokus
Baca: Burung Emprit Dibasmi, 45 Juta Rakyat China Mati Kelaparan
Baca: Sudah 23 Emas Asian Para Games 2018 untuk Indonesia, Ini Daftar Atlet Peraih Medali Emas 3 Cabor
Namun, dia lebih banyak diam. Amat kontras dengan keramaian di ruangan itu tempat para narapidana bertemu dengan keluarga mereka.
Putra Celestina, Paul Egbunuche (41), duduk di dekat ayahnya dan terus mengajaknya berbicara.
Paul menjalani juga menjalani hukuman di tempat tersebut dalam kasus yang sam dengan ayahnya.
Keduanya dinyatakan terbukti menyewa sejumlah orang untuk menculik dan membunuh seorang pria terkait sengketa tanah.
Paul bersikukuh dia tak bersalah setelah dia dan ayahnya ditahan pada 2000 dan divonis hukuman mati pada 2014.
Paul mengatakan, ayahnya tak bisa banyak berbicara dan sudah kesulitan menyadari kondisi di sekitarnya.
"Jika Anda menanyakan sesuatu kepadanya, dia akan menjawab hal lain. Dokter mengatakan semua itu disebabkan usianya, dia kembali seperti anak kecil," tambah Paul kepada wartawan BBC Afrika, Yemisi Adegoke.
"Sesekali dia bertanya kepada saya, soal para narapidana yang lain. Dia bertanya apa yang mereka lakukan di sini," tambah Paul.
Paul mengatakan, dia nyaris tidak pernah meninggalkan ayahnya. Dia kini menjadi perawat sang ayah yang kesehatannya terus menurun.
Masalah kesehatan yang membelit Celestine termasuk diabetes dan menurunnya penglihatan. Dan, Paul berusaha semampunya untuk membantu sang ayah.